MENCARI SUMBER PAJAK DI E-COMMERCE UNTUK BIAYA PEMBANGUNAN NASIONAL



Di negara Indonesia ini bisa dikatakan bahwa bidang pajak merupakan sumber pendapatan bagi negara yang cukup menjanjikan. Apalagi berdasarkan fungsinya pajak ini merupakan sumber biaya bagi pembangunan nasional negara Indonesia. Bisa dikatakan bahwa semakin besar pendapatan pajak negara Indonesai maka semakin tinggi pula pembangunan nasional negara Indonesia. Walaupun memegang peran yang sangat penting bagi pembangunan negara nyatanya sistem perpajakan negara Indonesia ini manganut sistem self assesment.

Sistem self assesment yang diterapkan di negar Indonesia ini merupakan sebuah sistem dimana seseorang yang memiliki kewajiban pajak ini melakukan menghitung, menyetor, dan melaporkan secara sendiri. Dengan dianutnya sistem self assesment ini dapat digambarkan sebagai pisau bermata dua. Disatu sisi dengan adanya sistem tersebut membuat seseorang menjadi memiliki kesadaran sendiri akan kewajibannya membayar pajak. Namun disisi lain sistem ini memiliki potensi yang sangat besar akan seseorang tidak membayar pajak.
Sumber

             Jika kita melihat dan membaca data dari gambar tersebut maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dari bulan Juli sampai bulan November mengalami peningkatan. Sedangkan dari bulan November ke Januari mengalami penurunan yang signifikan. Walaupun dari bulan Januari sampai Mei mengalami peningkatan tetapi tidak sebesar dari bulan Juli ke November. Dengan hal tersebut agar penerimaan pajak negara tetap tinggi maka dibutuhkan sebuah reformasi dalam menarik pajak.

Untuk dapat melakukan sebuah reformasi apalagi bidang yang sangat penting seperti pajak bisa dikatakan membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat besar. Sebuah reformasi dibidang pajak yang dilakukan oleh pemerintah ini tidak hanya berfokus sisi eksternal namun juga harus diperbaiki dari sisi internal. Jika sisi internal yang diperbaikin dari hal sumber daya manusia yang mengelola uang pajak. Sedangkan dari sisi eksternal diperbakin sistem peneriaan pajak.

Tidak dapat menutup kemungkinan bahwa saat ini kemajuan dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan bisa dikatakan sangat berkembang dengan pesatnya apalagi bagi negara Indonesai ini. Dengan hal tersebut maka memiliki dampak pada kegiatan sehari – hari yang mulai menggunakan jalur internet didalamnya. Penggunaan jalur internet ini juga melahirkan sebuah sarana jual beli yang biasa disebut dengan e-commerce.

Potensi akan e-commerce dinegara Indonesia ini sangat besar dan baik dimasa depan. Memang e-commerce ini dipengaruhi oleh alat elektronik seperti Hp dan internet. Kedua hal baik itu penggunaan Hp dan internet bisa dikatakan sangat tinggi bagi negara Indonesai. Ada banyak sekali bukti yang menunjukan hal tersebut seperti kita bisa lihat sendiri dilingkungan masyarakat dari mulai orang dewasa sampai anak kecil sudah sangat handal dalam menggunakan internet didalam Hp.
Sumber
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh e-Conomy SEA 2019 menyatakan bahwa rata – rata pertumbuhan dari ekonomi digital berada kurang lebih diangka 20 – 30 % pada tahun 2015. Sedangkan untuk negara Indonesia merupakan negara dengan nilai perekonomian digital terbesar. Didalam laporan tersebut juga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa negara Indonesai ini pada tahun 2025 memiliki nilai transaksi yang signifikan dibandingkan pada tahun 2019. Didalam grafik tersebut digambarkan nilai transaksi pada tahun 2025 negara Indonesai ini mencapai US$ 82 miliar.

Dengan nilai transaksi mencapai US$ 82 miliar maka memiliki potensi akan sumber biaya pembangunan yang baru melalui pajak ini. Namun untuk menarik pajak dari transaksi e-commerce tidak semudah membalikan telapak tangan. Pastinya untuk untuk menarik pajak dari transaksi e-commerce dibutuhkan sebuah regulasi yang sangat jelas untuk mengatur penarikan pajak tersebut. Perlu ditekan pula bahwa pastinya akan ada perbedaan antara pajak yang dilakukan secara e-commerce dan tidak e-commerce hal tersebut juga harus dapat diatur dalam regulasi yang dibuat tersebut.

Bayangan hitam dari transaksi e-commerce ini adalah bagamana sebuah cara yang sangat tepat dalam menarik pajak di transaksi e-commerce tanpa menurunkan transaksi keinginan e-commerce didalam masyarakat negara Indonesia ini. Tidak perlu diragukan dengan jumlah transaksi yang besar tersimpan pula potensi sumber pajak yang besar pula. Dalam penarikan pajak di transaksi e-commerce harus juga memperhatikan setiap level barang dan penjual didalam transaksi tersebut. Tentunya akan perbedaaan dengan besarnya jumlah transaksi dan besarnya nama penjual untuk jumlah pajak yang harus dikeluarkan oleh pembeli dalam melakukan transaksi e-commerce. Dengan adanya leveling dalam hal jumlah transaksi dan besarnya nama penjual dapat memberikan angin segar bagi beberapa pihak dari mulai pembeli, penjual, dan pajak itu sendiri.

Perlu digaris bawahi pula bahwa apabila penarikan pajak ataupun regulasi yang salah akan memiliki dampak negatif yang sangat besar seperti menurunnya masyarakat dalam melakuakn transaksi e-commerce ataupun mematikan para penjual e-commerce tersebut. Maka dari itu untuk dapat menghindari akan dampak negatif tersebut maka disini pemerintah harus dapat membuat regulasi akan jumlah pajak yang ditarik secara adil.

Dengan baiknya regulasi akan jumlah pajak yang ditarik dalam transaksi e-commerce ini diharapkan dapat menjadi sebuah sumber pendapatan yang baru untuk pajak. Dengan jumlah pajak yang naik yang bersumber dari transaksi e-commerce maka memberikan dampak akan pembangunan nasional menjadi cepat karena biaya yang diperlukan dapat terpenuhi. Ketika pembangunan nasional meningkat maka memberikan masyarakat kepada sejahtera dan membuat negara Indonesai ini menjadi lebih baik lagi.

Sumber tulisan:

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "MENCARI SUMBER PAJAK DI E-COMMERCE UNTUK BIAYA PEMBANGUNAN NASIONAL"

Posting Komentar