Menjalani
kehidupan ini memang paling enak berandai-andai. Apalagi saat berandai-andai
tersebut akan hal-hal yang menarik dan indah sesuai keinginan secara pribadi.
Dari sekian banyak hal tersebut salah satu mengenai investasi. Ya, harus diakui
bahwa saat ini hal-hal yang berkaitan dengan investasi sedang naik daun di
masyarakat. Sehingga tidak usah heran jika saat ini banyak sekali masyarakat
yang berlomba-lomba memamerkan akan hasil return. Semakin tinggi hasil return
yang dihasilkan semakin bangga seseorang bahkan ingin sekali dipamerkan
hasilnya kepada orang lain.
Pastinya
ada banyak sekali cara untuk menghasilkan investasi dengan return yang tinggi.
Salah satu cara tersebut seperti emas, obligasi, saham, dan masih banyak lagi.
Tetapi dari sekian banyak cara ada satu cara yang menarik sekali yang tidak
terbayangkan oleh semua orang. Hal tersebut coba para pembaca bayangkan jika
saat ini anda sedang berada di sebuah desa yang memiliki daya beli yang cukup
tinggi karena sebagai besar berada di wilayah yang lahannya sangat subur
sehingga masyarakatnya lebih memilih untuk bertani.
Tetapi
ada satu kekurangan dari desa tersebut yaitu hanya ada satu toko sembako di
desa tersebut. Dimana toko tersebut merupakan toko yang dimiliki oleh sang
pembaca agar lebih mudah dipahami sebut saya toko tersebut bernama toko Kang
Acim. Toko tersebut ada banyak sekali hal yang diperjual belikan salah satunya
akan kebutuhan minyak goreng. Minyak goreng di dapatkan dari salah satu agen
yang berada di pusat kota. Harga yang ditawarkan oleh agen tersebut secara
contoh Rp 10.000 (sudah termasuk dengan biaya pengiriman). Sehingga ketika satu
minyak goreng laku terjual dengan harga yang ditawarkan Rp 12.000 per
transaksi.
Jika
dibayangkan dalam satu hari jumlah transaksi minyak goreng laku. Maka
dihitung-hitung jumlah return yang dihasilkan oleh satu barang dalam hal ini
minyak goreng didapatkan sekitar (12.000-10.000)/10.000 = 20% per transaksi
minyak goreng. Tentunya itu hanya dari satu barang transaksi jika yang dijual
beli ada banyak barang maka jumlah return yang dihasilkan. Return yang
dihasilkan sudah pasti akan lebih besar lagi jika semakin banyak transaksi yang
dilakukan. Bayangkan dalam satu kali transaksi sudah dapat menghasilkan kurang
lebih 20% return yang dihasilkan. Jumlah tersebut tentunya angka yang lumayan
jika dibandingkan dengan cara-cara investasi lainnya yang cenderung cukup lama
menghasilkan return yang positif. Terkadang dibeberapa kasus invetasi bukan
menghasilkan return positif malah negatif yang mengakibatkan jumlah uang
mengalami penurunan.
Adanya
rerunt yang positif dari transaksi yang dilakukan oleh toko Kang Acim pastinya
akan memberikan dampak ekonomi yang cukup baik bagi Indonesia. Jika setiap orang
yang ada di masyarakat saat berusaha mendapatkan return yang positif seperti
10% saja maka berapa pertumbuhan ekonomi Indonesia?. Hal tersebut dikenal oleh
sebuah ilmu pengetahuan akan sebuah kata yang bernama The Power of Grassroot
Economy. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa The Power of Grassroot
Economy mengacu kepada kekuatan dan potensi ekonomi yang bersumber dari
tingkat akar rumput atau tingkat masyarakat basis, seperti masyarakat pedesaan,
kelompok kecil, dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Konsep tersebut
akan menekankan pentingnya dari peran ekonomi dari tingkat bawah dalam
menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Walaupun
terdapat sebuah keuntungan yang manis dari pembentukan toko Kang Acim tetapi
ada sebuah bayangan hitam. Dimana pembentukan toko tersebut sangat renta sekali
terjadi gulung tikar akan berbagai macam musibah yang tidak bisa diprediksi di
masa depan. Apalagi untuk dapat melakukan transaksi sebuah barang harus membeli
dahulu di kota. Sehingga untuk dapat menjalankan transaksi yang dilakukan
dibutuhkan modal terlebih dahulu untuk membeli barang di kota. Sedangkan jika
modal yang digunakan untuk membeli barang dialih fungsikan untuk mengatasi
musibah yang terjadi di depan mata. Jika sudah terjadi mengalih fungsikan maka
membuat modal untuk bertransaksi barang untuk toko menjadi tidak berjalan
dengan baik.
Jika
sudah terjadi hal tersebut dengan jenjang waktu yang cukup lama akan menjadi
sebuah sumber masalah. Masalah tersebut tidak hanya terjadi kepada pemilik toko
Kang Acim saja tetapi kepada aktifitas masyarakat. Dimana masyarakat tidak bisa
menghasilkan pasokan makanan yang menggunakan bahan minyak goreng sehingga aktifitasnya
menjadi terganggu. Oleh karena itu bagaimana akan sebuah solusi terbaik dalam
menangani masalah tersebut?.
Secara
singkat pastinya solusi yang akan diberikan akan mengenai pinjaman. Ya, memang
solusi yang cukup terbaik dengan adanya pinjaman sehingga dana yang dibutuhkan
dapat tetap terpenuhi. Tetapi nyatanya para pedagang yang masih skala kecil
seperti pada toko Kang Acim sangatlah sulit untuk mendapatkan pinjaman yang
berasal dari bank. Sehingga mau tidak mau pemilik toko Kang Acim akan mudah
sekali terjebak pinjaman kepada pihak renternir. Dimana ketika sudah masuk ke
dalam jebakan tersebut yang awalnya untuk mengembalikan transaksi dalam bisnis
yang dijalankan menjadi hancur. Belum lagi terkadang bunga yang diberikan oleh
renternir cukup menjerat sehingga sulit untuk keluar atau menyelesaikan
pinjaman tersebut. Maka dari itu untuk menghindari jebakan yang telah
dipaparkan tersebut tetapi tetap dapat memenuhi kebutuhan akan pinjaman munculah
sebuah gerakan baru dalam hal bidang inklusi keuangan.
Sulitnya
mengakses sistem keuangan secara formal seperti melalui pihak perbankan
merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan perusahaan atribusi global dari AppsFlyer memaparkan bahwa 91,3
juta penduduk di dalam negeri masih belum dapat terakses akan layanan perbankan
(unbanked). Hasil laporan tersebut dikemukakan dalam sebuah diskusi yang dibuat
oleh AppsFlyer bersama LINE Bank serta Indonesian Digital Association (IDA)
dengan judul "Indonesia Fintech Marketing Predictions: Navigating Past
Learning to Grow Beyond" di Jakarta. Dalam hasil tersebut dipaparkan pula
bahwa sebanyak 33% dari seluruh penduduk Indonesia masih berstatus unbanked.
Tentunya
kondisi tersebut menyebabkan masyarakat dalam status tersebut sulit untuk
mendapatkan sebuah modal usaha maupun pinjaman salah satunya seperti pemilik
toko Kang Acim. Padahal jika melihat secara return toko Kang Acim yang usaha
kecil dan menengah memiliki potensi yang sangat besar keuntungannya serta
menggerak roda ekonomi masyarakat. Sedangkan disisi lainnya dalam hal ini
seperti masyarakat perkotaan berbanding terbaik dengan kondisi yang terjadi
dalam hal ini berstatus unbanked.
Dimana
pada masyarakat perkotaan sudah dapat lebih melek lagi akan layanan perbankan.
Bahkan dibeberapa masyarakat perkotaan ada kondisi yang memiliki banyak uang
yang berlebih. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi beberapa tujuan kehidupan
seperti membeli rumah, mobil, menikah, dan masih banyak lagi. Tetapi tidak
jarang pula dana yang dimiliki masyarakat tersebut dibuat dalam kondisi
menganggur tidak produktif sama sekali. Sehingga uang tersebut terkadnag tidak
akan mengalami pertumbuhan ataupun tidak menghasilkan apapun.
Hal
tersebut nyatanya selaras dengan pemaparan yang dilakukan oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowo) mengenai nilai tabungan masyarakat yang mengendap di perbankan.
Dimana nilai tabungan tersebut mencapai angka Rp 690 triliun. Padahal jika dana
tersebut dicairkan untuk hal yang produktif akan memberikan dampak yang cukup
besar pada ekonomi sehingga dapat berputar untuk masyarakat.
"Kenaikan tabungan masyarakat di bank di tahun 2022 itu ada Rp 690 triliun. Dana masyarakat ditahan dan tidak dibelanjakan artinya masyarakat ngerem tidak ingin belanja. Tidak ingin datang ke restoran tidak ingin datang ke mal tidak ingin datang ke toko. Belanja tidak. Lebih baik disimpan di bank, ini tidak boleh," tegas Jokowi, dalam pembukaan Rakernas APPSI, Kamis (23/2/2023).
Adanya
pengereman akan dana yang dilakukan oleh masyarakat tersebut karena beberapa
faktor seperti banyaknya investasi bodong. Ya, harus diakui bahwa sampai saat
ini investasi bodong masih menghantui masyarakat untuk membuat menguras dana
yang dimiliki. Dana yang berhasil dikuras oleh kasus investasi bodong menurut
data yang dimiliki oleh pihak Satgas Waspada Investasi (SWI) dalam kurung waktu
2011-2021 sudah mencapai angka 117 Triliun Rupiah. Bahkan kasus investasi
bodong sampai membuat masyarakat menjadi sangat rugi secara material maupun
waktu seperti pada berbagai macam berita yang ada di masyarakat.
Masih
banyak masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di perkotaan dengan kondisi
tidak melek akan dunia investasi. Bagi masyarakat perkotaan lebih memilih akan
sebuah investasi yang aman dan terjamin seperti deposito bank sampai kupon
surat yang menghasilkan return yang cukup kecil. Kalaupun masyarakat
menginginkan akan hasil return yang tinggi sangat sadis akan ditanam pada
berbagai macam instrumen yang tidak jelas. Akhirnya pilihan yang dipilih
masyarakat membuat adanya perasaan trauma dalam berinvestasi karena hasil yang
didapatkan tidak seperti yang diharapan bahkan sampai menguras dompet sangat
dalam oleh investasi yang dilakukan.
Adanya
berbagai macam masalah yang dialami seperti dana yang mengendap sampai kondisi
the unbanked society. Maka melalui penerapan bantuan dari teknologi membuat
sebuah solusi yang sangat efektif. Dimana solusi yang diberikan yaitu dengan
penerapan peer-to-peer lending (P2P lending). P2P lending merupakan sebuah
kegiatan akan pinjam dan meminjam uang yang dilakukan secara daring. Sehingga
para pelaku usaha seperti toko Kang Acim dalam membutuhkan modal kerja untuk
dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya bantuan pendanaan yang alternatif
dibandingkan mengandalkan instrumen pendanaan yang pendanaan secara
konvensional.
Amartha
merupakan salah satu pihak yang menyediakan layanan peer-to-peer lending yang
bergerak secara khusus dalam sektor pendanaan mikro. Sehingga dapat dikatakan
bahwa Amatha merupakan solusi yang dapat dilakukan oleh para pemilik toko
seperti toko Kang Acim yang telah dipaparkan. Selain itu juga masyarakat dengan
kondisi sulit mengakses akan layanan perbankan dapat menjadi sebuah solusi bagi
masyarakat dalam mendapatkan pendanaan saat menjalani kehidupan sehari-harinya.
Untuk mendapatkan manfaat lebih maksimal dari Amartha maka dibutuhkan informasi akan seluknya. Maka dari itu
disini akan dibahas secara permukaan dari Amartha
agar masyarakat lebih mengetahui.
Cara
kerja dari operasional yang dilakukan oleh Amartha
seperti seseorang meminjamkan dana kepada seseorang untuk melakukan kegiatan
usaha. Hasil dari usaha yang dilakukan tersebut maka harus dilakukan
pengembalian akan hasil yang didapatkan. Tetapi disini terdapat perbedaan yaitu
adanya karena adanya pihak lain dalam hal ini Amartha. Dimana ada sebuah peran yang dilakukan oleh pihak Amartha dalam kegiatan pinjaman dana
tersebut. adanya pihak Amartha
tersebut akan menjamin kegiatan dapat tetap lancar tanpa adanya hambatan yang
menghalangi.
Jika
melihat dari kaca mata akan pemberi pinjaman imbal hasil yang didapatkan
sangatlah menarik. Dimana hasil imbalan yang didapatkan dari dana yang ditanam
bisa mencapai dua digit persen per tahun. Disamping itu juga masih banyak
sekali promo-promo menarik yang dibagikan oleh Amartha untuk meraih imbalan yang lebih besar. Belum lagi adanya
efek compounding juga diberikan oleh pihak Amartha
yang dapat terjadi di setiap minggunya. Jika melihat dari review para pengguna
secara rata-rata imbalan hasil yang didapatkan bisa mencapai angka 11,5-15% per
tahu diluar dari promo dan efek compounding. Tentunya imbalan tersebut sangat
menarik dan merupakan kesempatan emas untuk didapatkan bukan?.
Sedangkan
jika melihat dari kaca mata dari sisi penerima pinjaman. Maka adanya kegiatan
skema pinjaman yang dilakukan dapat memberikan si penerima pinjman dalam
menjalankan kegiatannya usahanya dengan lancar. Selain itu dalam sisi
pengambilan dana bagi hasil pihak Amartha
bukan termasuk ke dalam bagian renternir atau pinjol ilegal. Sehingga kegiatan
seperti mengobrak-abrik rumah serta melakukan fisik akan tidak dilakukan. Hal
tersebut membuat si penerima pinjaman akan nyaman dan aman secara psikologis.
Tidak
hanya itu saja di dalam layanan dalam pinjaman dana pada Amartha memiliki kelebihan lainnya dalam hal ini dapat terlihat
dari credit scoring. Hal tersebut tentunya memiliki tujuan untuk dapat
menganalisa akan kajian resiko yang akan menyaring para calon penerima pinjaman
yang layak (credit-worthy borrowers). Penggunaan adanya credit scoring tersebut
membuat lebih dari 5 tahun lamanya membuat tingkat gagal bayar bayar (default
atau NPL) mendekati 0%.
Credit
scoring merupakan sebuah metode akan penilaian risiko kredit yang sudah banyak
digunakan para lembaga keuangan dalam menjalankan operasionalnya. Sehingga mau
tidak mau dalam hal ini pihak platform P2P lending seperti Amartha. Adanya penggunaan tujuan utama dari credit scoring untuk
mengevaluasi akan sejauh mana seseorang dalam hal ini peminjam dapat diandalkan
untuk melakukan pembayaran kembali atas pinjaman yang diajukan. Dimana proses
credit scoring tersebut menggunakan berbagai macam data dan informasi untuk
memberikan sebuah skor kredit kepada
setiap invididu yang ingin meminjam dana pada Amartha. Selain itu ada banyak sekali manfaat dari penerapan credit
scoring yang dilakukan oleh Amartha
berikut ini salah satunya yaitu:
Penentuan
akan kelayakan dari sang peminjam. Disini adanya credit scoring tersebut sangat
membantu pihak Amartha dalam menilai
kelayakan calon peminjam. Apalagi dengan data pribadi sampai keuangan peminjam
yang telah dilakukan analisis potensi peminjam membuat pihak Amartha dapat memberikan keputuasan
yang cepat dan tepat akan kelayakan. Sehingga adanya hal tersebut membuat Amartha dapat mengurangi risiko
sehingga dapat memaksimalkan dalam membantu mengidentifikasi peminjam yang
berpotensi memiliki kemampuan membayar kembali pinjaman sesuai dengan
perjanjian.
Selain
itu tingkat bunga yang adil bagi para peminjam dengan adanya credit scoring.
Dimana tingkat bunga yang akan diberikan akan sejalan dengan yang dihadapi oleh
Amartha ketika memberikan pinjaman
kepada sang peminjam. Maka semakin seseorang memiliki skor kredit yang tinggi membuat tingkat bunga yang didapatkan
menjadi lebih rendah. Rendahnya tingkat bunga yang didapatkan karena seseorang
peminjam tersebut dapat diandalkan dalam membayar kembali pinjaman yang telah
didapatkan.
Adanya
credit scoring memberikan akses akan transparansi dan keadilan dalam pemberian
penilaian kredit. Dimana nilai dari skor kredit tersebut berdasarkan fakta dan data yang sudah terukur. Sehingga
hasil dari nilai skor kredit tidak
didasarkan oleh pertimbangan subjektif sehingga mempengaruhi niilai dari
seseorang preferensi personal. Tetapi analisa yang dilakukan benar-benar secara
objektif karena didasarkan kepada objektif akan kelayakan peminjam.
Adanya
penerapan dari credit scoring juga memungkinkan pihak Amartha untuk melakukan proses pinjaman yang lebih cepat lagi.
Percepatan yang terjadi tersebut karena data yang dikumpulkan akan dinilai oleh
sistem credit scoring yang dimiliki oleh Amartha
untuk dapat secara cepat mengambil keputusan secara otomatis. Sehingga hal
tersebut membuat proses persetujuan menjadi lebih cepat lagi dibandingkan
menggunakan cara konvensional yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Adanya
percepatan tersebut memungkinkan pihak peminjam untuk mendapatkan akses dana
lebih cepat lagi.
Adanya
credit scoring tersebut merupakan alat yang sangat berharga bagi platform P2P
lending seperti Amartha. Penggunaan
hal tersebut sangat membantu dalam memberikan penilaian akan kelayakan dari
seseorang peminjam dibarengi akan tingkat bunga yang adil sampai hal lainnya.
Sehingga bagi seseorang dalam hal ini peminjam akan benar-benar merasakan
manfaat dana yang disiapkan oleh Amartha
beserta kelebih lainnya dari penggunaan credit scoring.
Keuntungan
yang didapatkan dari adanya credit scoring tidak hanya bagi sisi pihak peminjam
dari sisi penanam dana juga turut merasakan keuntungan. Apalagi dengan
seseorang penanam dana menerapkan prinsip high risk high return menjadi
lebih aman lagi serta keuntungan tetap di dapatkan. Ada credit scoring yang
diterapkan oleh Amartha membuat dana
yang ditanam menjadi tepat sasaran bagi seseorang peminjam. Sehingga kejadian
dari gagal bayar oleh peminjam menjadi lebih kecil membuat pihak penanam dana
akan terus merasakan keuntungan yang didapatkan dari dananya yang disimpan di Amartha tersebut. Agar lebih memberikan
rasa aman terhadap dana pihak pemberi dana pihak Amartha juga melakukan kerja sama dengan perusahaan asuransi demi melindungi
dana yang ditanamkan. Bahkan sering kali layanan asuransi tersebut berikan
secara gratis melalui banyak promo yang diberikan oleh Amartha dalam setiap bulannya.
Para
pengguna dari layanan Amartha telah
banyak sekali yang merasakan bagi hasil yang diberikan. Bahkan saat sedang
terjadi kehidupan pandemik COVID-19 jumlah persentasi non-pergorming load (NPL)
atau secara sederhana jumlah pinjaman yang gagal bayar di Amartha sangatlah baik. Dibeberapa kasus pengguna akan kasus NPL
mencapai angka 0%. Walaupun pada beberapa kali NPL di Amartha sampai 7,53% per 8 November 2020. Tetapi hal tersebut bisa
dikatakan masih dibatas aman karena pihak layanan pemberi dana seperti bank
besar juga mengalami kasus NPL yang cukup besar karena hantaman dari pandemik
kepada masyarakat sebagai peminjam dana.
Walaupun
demikian tetapi dari sisi profit yang ditawarkan oleh pihak Amartha dalam skema compunding mingguan
merupakan hal menarik bagi para penanam modal. Dimana sang penanam modal akan
mendapatkan bagi hasil serta pengembalian modal dalam waktu setiap minggunya.
Kondisi tersebut pastinya sangat menguntungkan bagi para penanam dana karena
akan mendapatkan imbalan yang tinggi karena hasilnya akan dilakukan investasi
kembali untuk menghasilkan bagi hasil yang lebih tinggi. Bahkan dibeberapa
kasus dalam hal ini pihak penanam modal dengan menggunakan skema compounding
mingguan menghasilkan imbalan hasil yang sangat menarik bisa mencapai beberapa
digit, menggiurkan bukan?.
Berbicara
mengenai keamanan dari operasional dari Amartha
telah sesuai dengan kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah dalam hal ini dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut dapat terlihat dari sudah secara
resminya pihak Amartha mendaftarkan
diri sebagai platform P2P lending yang telah sesuai aturan yang berlaku. Dimana
aturan tersebut berupa Peraturan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam
Meminjam Berbasis Teknologi (peer-to-peer lending). Sehingga setiap kegiatan
operasional dalam mengelola dana sudah tidak diragukan lagi.
Untuk
merasakan manfaat yang disediakan oleh pihak Amartha maka seseorang baik itu pihak peminjam ataupun pemberi
pinjaman harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Cara pendaftarannya cukup
mudah sekali dimana seseorang tersebut menyiapkan beberapa dokumen seperti KTP,
rekening bank, dan lain-lain. Setelah itu maka seseorang harus mengikuti akan
langkah-langkah akan registrasi dan meninggu untuk dilakukan verifikasi. Tidak
lupa jika dari kegiatan mendaftar menggunakan link yang diberikan oleh pengguna
launnya maka kedua belah pihak akan mendapatkan komisi yang sangat menarik
untuk didapatkan.
Setelah
membaca cukup banyak paragraf yang ada diatas pastinya akan ada sebuah satu
pertanyaan yang cukup menggelitik di dalam pikiran para pembaca. Dimana berikut
ini akan pertanyaan tersebut yaitu:
Mengapa seseorang harus menggunakan layanan yang ada di Amartha sebagai pihak penyedia layanan dari P2P lending?.
Jawaban
yang sangat pas untuk menjawab pertanyaan tersebut karena dengan seseorang
menggunakan layanan P2P lending dari Amartha
yaitu win-win solution. Ya, dengan penggunaan layanan P2P lending dari Amartha ada banyak sekali yang
merasakan keuntungan. Untuk pihak penanam modal akan mendapatkan keuntungan
berupa bagi hasil yang akan didapatkan dalam bentuk uang. Untuk pihak penerima
modal seperti toko Kang Acim untuk mengembangkan usaha yang sedang dijalankan.
Tidak hanya itu ketika usaha yang dijalankan berjalan dengan baik maka pihak
pemerintah akan merasakan keuntungan dari pajak yang ditarik menjadi lebih
banyak karena banyak masyarakat yang melakukan kegiatan ekonominya dengan baik.
Jika
sudah demikian maka ekonomi masyarakat akan menjadi kuat lagi. Apalagi di
Indonesia tulang punggung dari ekonominya berasal dari seperti toko Kang Acim.
Sehingga jika toko Kang Acim tersebut kuat secara ekonomi dalam hal ini berupa
modal maka akan menarik banyak kegiatan ekonomi menjadi baik dan berjalan tanpa
hambatan. Di ujungnya semua akan kehidupan sehari-hari akan menjadi lebih baik
karena sisi ekonomi sudah kuat diterjang banyak hambatan sampai tantangan yang
ada di depan nantinya.
Bahkan
mungkin saja usaha yang dilakukan seperti yang dilakukan oleh pemilik toko Kang
Acim dapat terhindar dari rentenir yang berusaha menjeratnya. Dengan melakukan
pinjaman dana di Amarta tersebut maka akan membuat usaha seperti toko Kang Acim
menjadi lebih berjalan lebih sehat. Tidak hanya itu usaha yang dijalankan dapat
bertumbuh lebih cepat dan berkembang lebih baik yang akan berdampak pada
pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.
Jika
para pemilik usaha seperti toko Kang Acim jika diberikan uang kaget pastinya
hanya dapat menyelesaikan masalah untuk jangka pendek tidak untuk jangka
panjang. Mungkin saja dengan pemberian uang kaget dengan jumlah besar secara
tiba-tiba tersebut akan menghancurkan usaha bukan membantunya. Hal tersebut
nyatanya selaras dengan pemikiran oleh seseorang yang bernama Dambisa Moyo
dalam bukunya "Why Aid Is Not Working and How There Is a Better Way for
Africa".
Dalam
buku tersebut membahas mengenai sebuah kontroversi akan bantuan yang diberikan
oleh pihak luar negeri kepada negara yang ada di Afrika. Atas hal tersebut
terdapat pembangunan ekonomi dan sosial pada benua tersebut. Tetapi seseorang
bernama Dambisa Moyo melakukan kritis akan model bantuan dan menyatakan bantuan
luar negeri tersebut telah gagal mencapai tujuan dan memperburuk akan masalah
yang terjadi di Afrika. Maka solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan dengan
cara membangun bisnis melalui kegiatan skema P2P lending seperti yang dilakukan
oleh Amartha.
Memang
pastinya saat ini masih banyak banyak sekali sisi dari ketidaksempurnaan yang
ada di negara kita tercinta yang bernama Indonesia. Tetapi jika hanya terus
saja melakukan mengeluh tanpa memberikan sebuah solusi secara nyata yang
dimulai dari diri sendiri akan sangat sulit menyelesaikan masalah tersebut.
Maka salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan langkah
seperti yang dilakukan oleh toko Kang Acim dalam mendapatkan dana yang
dibutukan untuk melakukan kegiatan ekonominya. Dimana dana pinjaman tersebut
didapatkan dari pihak Amarta yang telah menerapkan teknologi berupa credit
scoring. Sehingga seseorang peminjam akan tepat sasaran sehingga masalah gagal
bayar akan tidak terjadi. Maka ketika itu kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia
yang tulang punggunya berasal dari kegiatan seperti toko Kang Acim dapat
dilakukan sehingga ekonomi masyarakat Indonesia akan maju dan kuat untuk
menghadapi tantangan dan hambatan yang ada di depan nantinya.
Inklusi keuangan
menjadi kunci penting dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia terutama dalam
mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM seperti pada toko Kang Acim. Salah
satu cara yang dapat diimplementasikan adalah dengan memberikan pinjaman umkm tanpa jaminan melalui
penerapan skor kredit. Credit score adalah metode evaluasi risiko
kredit yang sangat penting dalam menyaring dan menilai kelayakan peminjam.
Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) maka proses penilaian skor kredit dapat dilakukan dengan
lebih efisien dan akurat. Kemajuan teknologi di bidang ekonomi juga berdampak
positif pada akses permodalan umkm
karena sekarang pemilik usaha seperti toko Kang Acim dapat dengan mudah
mengetahui skor kredit mereka dan
mengajukan pinjaman melalui platform P2P lending seperti Amartha. Dengan
adanya inklusi keuangan dan penerapan ai di indonesia diharapkan
UMKM seperti toko Kang Acim dapat tumbuh dan berkontribusi lebih besar terhadap
pembangunan ekonomi negara.
Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.
Sumber
tulisan, gambar, dan video:
- https://www.trenasia.com/populasi-unbanked-mencapai-91-3-juta-indonesia-menjadi-pasar-potensial-untuk-layanan-fintech
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20230223132508-4-416359/naik-rp690-t-segini-ternyata-total-tabungan-orang-ri-di-2022
- https://universitaspertamina.ac.id/berita/detail/masyarakat-indonesia-merugi-117-triliun-akibat-investasi-bodong
- https://www.youtube.com/watch?v=WBynm8fOgtI
- https://www.youtube.com/watch?v=iFchepzoHaA
- https://www.youtube.com/watch?v=3VwLBLjNMHY
- https://www.amazon.com/Dead-Aid-Working-Better-Africa/dp/0374532125
- https://www.youtube.com/watch?v=rC0Ur5uh4wY
- https://www.youtube.com/watch?v=GyXAmsAuSuc
- https://www.youtube.com/watch?v=nxkDsJj3cYc
- https://www.youtube.com/watch?v=8SMhJLRSY_0
- https://www.inews.id/finance/bisnis/fintech-amartha-dapat-suntikan-dana-rp406-miliar
- https://amartha.com/
Belum ada tanggapan untuk "Grassroot Economy dan Solusi P2P Lending Untuk Menggerakkan Pertumbuhan Ekonomi dengan Amartha"
Posting Komentar