Meraih Rumah Pertama Zaman Dahulu Vs Zaman Sekarang

Memiliki rumah pertama ibaratkan seperti menjadi sebuah candu bagi sebuah anak muda ataupun pasangan muda. Meskipun sudah mengetahui akan ragam dampak yang ditimbulkan tetap saja memiliki rumah pertama menjadi hal yang sangat di proriataskan bagi anak muda ataupun pasangan muda. Celakannya candu yang diberikan oleh keinginan akan memiliki rumah pertama apabila tidak dikelola dengan bijak hanya akan memberikan dampak tidak baik bagi seseorang yang memiliki candu akan memiliki rumah pertama.

Perumahan
Sumber: https://ppdpp.id/wp-content/uploads/2020/05/42351282-3b83-4b48-b4b1-a44d3365d9c3-800x445.jpg
















Sukses hidup adalah dengan memiliki rumah pertama secara mandiri. Kalimat tersebut sering kita temui didalam pemahaman umum dalam bermasyarakat. Dengan hal tersebut tidak heran kalau candu akan memiliki rumah pertama menjadi sesuatu hal yang sangat diinginkan segera mungkin untuk diwujudkan. Sebab kalau tidak, lantas mengapa hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan akan rumah pertama selalu saja ramai dan asik untuk dinikmati?.

Setelah melihat, membaca, sampai menganalisis maka otak dan pemikiran saya dapat menemukan sebuah kata yang sangat cocok akan peristiwa tersebut maka saya menyebutnya dengan kata candu. Tentu saja semakin seseorang sudah memiliki rumah pertama secara mandiri maka secara tanpa sadar membuat seseorang lainnya baik itu anak muda ataupun pasangan muda ingin memiliki rumah pertama secara mandiri juga.  

Seseorang berjalan di perumahan
Sumber: https://ppdpp.id/wp-content/uploads/2019/12/rumah-nelayan-800x445.jpg
















Bukan hanya memberikan efek candu akan memiliki rumah pertama tetapi juga dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Dimana disatu sisi memiliki keinginan memiliki rumah pertama memberikan dampak positif dikarenakan akan memberikan semangat untuk bekerja ataupun mencari uang agar keinginan memiliki rumah pertama dapat terwujudkan. Tetapi disisi lainnya memberikan dampak yang kurang baik. Dampak kurang baik tersebut tentunya bisa saja seseorang baik itu anak muda ataupun pasangan muda yang memiliki keinginan memiliki rumah pertama akan melakukan beberapa cara yang tidak baik seperti mengambil uang yang bukan haknya ataupun hal lainnya.

Perumahan modern
Sumber: https://ppdpp.id/wp-content/uploads/2020/01/IMG_4979-800x445.jpg
















Jika kita melihat kemasa lalu pada sosok orang tua saja. Bisa kita lihat bahwa orang tua zaman dahulu didalam kehidupannya memiliki rumah dan bahkan tanah yang cukup luas. Padahal seseorang baik itu pada zaman dahulu dan zaman sekarang sama-sama memiliki waktu yang sama tetapi entah mengapa orang-orang zaman dahulu contohnya orang tua memiliki rumah dan tanah yang cukup luas. Dengan orang tua yang memiliki rumah dan tanah yang luas seharusnya anak muda zaman sekarang yang sudah teknologi berkembang dengan pesat seharusnya bisa lebih baik dari pada orang zaman dahulu.

Nyatanya bisa dilihat saat ini banyak sekali anak muda yang hidup di zaman saat ini sulit untuk dapat memiliki rumah pertama secara mandiri. Bahkan jika kita cari secara lebih jeli dan cermat ada beberapa anak muda yang untuk memenuhi kebutuhan hidup sebulan penuh di zaman ini masih sulit padahal gajih yang diterima cukup besar.

Perlu diakui bahwa ada perbedaan yang sangat mencolok antara hidup di zaman dahulu dan hidup di zaman sekarang. Dimana perbedaan tersebut dikarenakan dua faktor yaitu pertama munculnya media sosial dan yang kedua akses informasi yang cepat sampai mudah.

Adanya dua faktor tersebut tentunya memberikan dampak besar dalam kehidupan sehari-hari. Contoh jika pada zaman dahulu aktifitas kehidupan para pekerja secara umum hanya sebatas bekerja dan pulang saja. Begitu saja dikarenakan media sosial dan informasi belum diterima dengan cepat sehingga kegiatan hanya begitu saja sehingga uang tidak akan cepat habis untuk keperluan hal yang lain.

Tetapi untuk aktifitas saat ini ada banyak sekali contoh saja untuk pekerja aktifitasnya yaitu bekerja, pulang, foto buat sosial media, mencoba minuman terkenal, mencoba makanan terkenal, dan masih banyak lagi. Sehingga uang yang didapat dari hasil bekerja terkadang tidak cukup untuk membiayai keinginan tersebut. Dikarenakan uang sudah habis maka memiliki keinginan rumah pertama secara mandiri hanyalah angan-angan saja.

Aktifitas sehari-hari
Sumber: https://ppdpp.id/wp-content/uploads/2019/10/DSC_2103-800x445.jpg
















Tidak ada yang salah antara kehidupan yang dijalani orang tua pada zaman dahulu dan kehidupan yang dijalani oleh anak muda zaman kini tetapi bisa kita lihat perbedaan yang sangat mencolok. Dimana hasil akhir dari orang tua adalah rumah dan tanah yang sangat luas tetapi hasil anak muda secara garis besar seperti eksistensi, hutang, dan banyak lagi. Jika maksud penulis apakah anak muda harus kembali hanya berkatifitas seperti zaman dahulu seperti orang tua hanya untuk memiliki rumah pertama secara mandiri?.

Tentu saja jawabannya adalah tidak. Apalagi kehidupan saat ini dari mulai teknologi, ilmu pengetahuan, dan lain-lain bergerak dengan sangat cepat maka disini para anak muda ataupun pasangan muda harus memiliki cara adaptasi tersendiri agar dua hal dapat dicapai secara bersama-sama. Tujuan yang dapat dicapai yaitu membeli rumah tetapi tetap bisa melakukan banyak hal seperti orang-orang yang hidup di zaman sekarang.

Rumah
Sumber: https://ppdpp.id/wp-content/uploads/2016/03/IMG_9031-800x445.jpg




Untuk mencapai dua hal tersebut secara bersamaan pastinya membutuhkan cara yang benar-benar efektif. Dengan hidup di zaman yang sudah sangat modern banyak sekali ditemukannya berbagai macam cara untuk menggapai hal tersebut. Namun secara garis besar cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

Pertama adalah membuat satu gerbang keluar masuknya keuangan. Dengan menyederhanakan keluar masuknya keuangan maka menjadi lebih mudah sekali untuk mengaturnya dibandingkan dengan banyaknya gerbang keluar masuknya.

Kedua adalah mengatakan tidak untuk hal-hal yang tidak penting dan terlebih lagi menguras keuangan. Didalam kehidupan ini ada banyak sekali macan kegiatan yang dilakukan dari mulai kegiatan SD, kegiatan SMP, kegiatan SMA, kegiatan makan bersama, dan masih banyak lagi. Dengan banyak kegiatan tersebut maka tidak menutup kemungkinan pastinya akan membutuhkan dompet yang cukup tebal. Ketika kita tidak bisa mengatakan tidak maka secara perlahan-lahan keuangan menjadi kian jebol dengan banyak aktifitas tersebut. Jika terus dibiarkan maka tabungan untuk membeli rumah akan digunakan untuk mengikuti banyak kegiatan tersebut.

Ketiga adalah membuka sumber uang baru walaupun sedang tertidur. Membuat sumber uang baru saja sudah sangat susah apalagi sumber uang baru ketika seseorang tertidur itulah kalimat yang dibuat oleh orang-orang yang berpikir zaman dahulu dan tinggal di zaman sekarang. Adanya teknologi seperti internet, hp, laptop, dan lain-lain diciptakan oleh seseorang untuk membuat hidup menjadi lebih mudah lagi termasuk dalam membuat sumber uang baru walaupun sedang tertidur. Contoh nyata membuat sumber uang baru walaupun sedang tertidur yaitu menjadi blogger, youtuber, ataupun influencer.
Pastinya ada banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya telah disebutkan diatas.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Pasal 28 H mengatakan bahwa negara bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi setiap warga. Dengan adanya pasal tersebut maka disini pemerintah harus melakukan berbagai macam program agar dapat memenuhi kebutuhan rumah bagi warganya. Salah satu program yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah Sejuta Rumah. Program Sejuta Rumah merupakan program yang keluarkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).


Logo PUPR dan PPDPP
Sumber: https://ppdpp.id/wp-content/uploads/2017/09/update-logo.gif


Diharapkan dengan sudah membaca tulisan diatas maka pemikiran bahwa hanya orang tua atau zaman dahulu saja yang mampu membeli rumah pertama secara mandiri dapat hilang. Apalagi dengan beberapa cara yang dapat dilakukan yang telah disebutkan diatas maka peluang membeli rumah secara mandiri bagi anak muda ataupun pasangan muda dapat terbuka. Agar dapat terbuka lebih lebar memiliki rumah pertama bagi anak muda ataupun pasangan muda maka pemerintah menyediakan program Sejuta Rumah. Semoga dengan informasi yang diberikan oleh penulis dapat lebih mendekatkan dan merealisasikan keinginan memiliki rumah pertama bagi anak muda ataupun pasangan muda. Terima kasih.

Sumber:

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Meraih Rumah Pertama Zaman Dahulu Vs Zaman Sekarang"

Posting Komentar