Kenyataan Pahit Membeli Rumah Secara Mandiri

Rumah.

Mendengar kata “rumah” pastinya pertama kali yang terbayang oleh kita semua akan berbeda-beda. Sedangkan untuk saya sebagai penulis mendengar kata rumah adalah suatu tempat yang nyaman atau suatu tempat untuk kembali setelah selesai dengan segudang aktifitas seharian. Kata nyaman dan tempat kembali setelah segudang beraktifitas merupakan dua kata yang pas untuk menggambarkan tempat yang bernama rumah.















Bagi setiap mahluk hidup khususnya manusia di dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak bisa terlepas dari yang namanya rumah sebagai tempat tinggal. Apalagi ketika seseorang sudah berada di dalam rumah memiliki kebebasan untuk melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan saat diluar. Contoh kegiatan yang tidak bisa dilakukan di luar tetapi bisa dilakukan ketika sudah didalam rumah adalah kegiatan ngobrol bersama teman tanpa kenal waktu dan juga tidak ada yang memarahi.

Jika dilakukan di luar seperti mall ataupun tempat makan pastinya ada waktu tutup sehingga ketika waktu tutup tiba akan disuruh pergi tetapi jika dilakukan di rumah semua bebas tanpa kenal waktu dan di marahi.

Apalagi tempat tinggal seperti rumah merupakan kebutuhan primer yang harus dapat dipenuhi oleh seseorang didalam kehidupan sehari-hari.





















Kenyataannya didalam kehidupan masyarakat tidak mudah untuk dapat membeli rumah sebagai tempat tinggal secara mandiri. Bisa kita lihat saja akan informasi baik itu berupa tulisan, gambar, ataupun video banyak sekali yang membahas kalau harga rumah ataupun harga tanah tiap tahun mengalami peningkatan. Kalaupun tidak terjadi peninggatan dari segi harga tetap saja harga jual dari rumah ataupun tanah cukup dalam untuk menguras dompet seseorang.

Dengan harga yang tinggi ditambah dengan termasuk ke dalam kebutuhan primer maka tidak heran apabila informasi yang beredar akan membeli rumah secara mandiri dan cepat selalu saja banyak peminatnya. Bahkan tidak usah heran lagi kalau para peminatnya segala usia dari mulai anak kecil, remaja, dewasa, atau orang tua terkadang menjadi peminatnya. Tentunya tujuan mengikuti informasi tersebut hanya satu yaitu mendapatkan informasi untuk dapat diterapkan didalam kehidupan sehingga dapat memiliki rumah secara cepat.
















Perlu digaris bawahi setiap orang memiliki cara ataupun metode tersendiri agar dapat memiliki rumah baik itu rumah pertama ataupun rumah seterusnya. Perbedaan cara ataupun metode tersebut pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan masih-masing. Namun yang perlu diingat adalah informasi yang diberikan oleh seseorang tersebut terkadang memiliki kelebihan dan kekurangan. Terlebih tidak semua informasi yang diberikan akan cara ataupun metode membeli rumah dapat benar-benar cocok untuk semua orang. Ada banyak sekali faktornya seperti penghasilan, sifat seseorang, dan masih banyak lagi yang mempengaruhi.
Dengan hidup di zaman yang sudah sangat modern baik itu dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi, sampai daya pikir membuat saat ini kita akan sangat mudah untuk menemukan cara atau metode dalam membeli rumah. Bahkan dari mulai yang menggunakan bahasa asing sampai bahasa Indonesia dapat dengan mudah kita temukan. Saking banyaknya terkadang membuat seseorang yang mendapatkan informasi tersebut menjadi pusing. 




















Setelah membaca, melihat, dan menganalisis menurut penulis secara garis besar cara-cara yang beredar untuk membeli rumah secara garis besar dapat dijelaskan kedalam tiga poin.

Point pertama adalah menambah pemasukan. Terkadang menambah pemasukan bisa dikatakan sulit-sulit gampang. Bagi beberapa orang untuk menambah pemasukan sulit dikarenakan tidak mengetahui caranya tetapi bagi beberapa orang lainnya mendapatkan pemasukan termasuk gampang. Untuk dizaman saat ini mencari pemasukan kini tidak terkenal akan waktu dan tempat dikarenakan sudah melalui internet. Adanya internet ini membuat seseorang dapat mendapatkan pemasukan ataupun pekerjaan yang berasal dari luar negeri ataupun dari dalam negeri dengan mudah.  

Point kedua adalah memperkecil pengeluaran. Pastinya didalam menjalani kehidupan sehari-hari kita selalu saja mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan ini sehari-hari. Tentunya pada point kedua ini harus bisa dipisahkan antara barang-barang kebutuhan hidup dan barang-barang keinginan hidup. Mengeluarkan uang untuk barang-barang kebutuhan hidup harus dapat dipenuhi kalau tidak maka dalam menjalani sehari-hari menjadi terganggu. Sedangkan untuk barang-barang keinginan hidup dapat dierem atau diperkecil akan pengeluaran terlebih dahulu. Contoh dari barang-barang kebutuhan hidup seperti makan, minum, dan alat mandi. Sedangkan contoh barang-barang yang termasuk keinginan hidup adalah barang bermerek dari mulai sepatu, tas, ataupun baju.

Point ketiga adalah konsisten. Point ketiga bisa diibaratkan sebagai roda didalam sebuah gerobak. Maka dapat diartikan apabila point ketiga ini berhasil dilakukan maka akan lebih dekat kepada tujuannya yaitu membeli rumah secara mandiri namun apabila tidak maka membeli rumah secara mandiri hanyalah angan-angan belaka.

Pastinya setiap orang memiliki memiliki pendapat yang berbeda-beda namun menurut penulis secara garis besar membahas seperti pada point tiga yang telah dibahas akan informasi yang beredar tentang cara membeli rumah secara mandiri.

Terkadang para pembicara yang membahas cara membeli rumah tersebut hanya membahas isi baik saja atau yang bagusnya saja tanpa membahas keburukan yang dapat terjadi. Perlu diakui bahwa apabila pembicara mengungkapkan hal yang buruk-buruknya maka pembicara tersebut tidak akan ada penontonya yang mana ketika penonton tidak ada atau sedikit uang yang dapat masuk kantong pembicara menjadi dikit pula. Maka dari itu tidak heran kalau para pembacara yang membahas akan membeli rumah terkadang tidak menampilkan sisi buruknya.

Padahal sisi buruk didalam informasi membeli rumah pertama ataupun rumah seterusnya merupakan hal yang penting. Apalagi jika berkaitan dengan rumah maka sisi buruk harus dapat diperlihatkan agar ketika semua tahapan membeli rumah sudah benar-benar dilakukan maka pembeli tidak merasakan penyesalan ketika sudah membeli rumah melalui cara-cara ataupun metode-metode yang didapatkan dari seseorang pembicara. Ada banyak sekali sisi buruk ketika melakukan cara-cara ataupun metode-metode yang telah diberikan seseorang pembicara yang berkaitan dengan cara membeli rumah pertama dengan cepat berikut adalah beberapa contohnya yaitu:

Pertama adalah kehilangan teman atau dijauhi teman. Ketika sedang melaksanakan cara-cara atau metode-metode cara membeli rumah terkadang kata tidak atau menolak ajakan teman selalu saja diucapkan. Dampak dikarenakan selalu mengatakan tidak atau menolak memberikan adalah ditinggal teman ataupun dijauhi teman. Bahkan terkadang pula dicap sebagai seseorang anak rumahan atau seseorang yang membosankan.

Kedua adalah kehidupan menjadi lebih bosan atau tidak bermakna. Bukan tanpa alasan mengapa kehidupan menjadi lebih bosan atau tidak bermakna alasannya karena aktifitas kehidupan hanya itu-itu saja. Mungkin pada awalnya kehidupan normal seperti pada umumnya yaitu melakukan banyak aktifitas sehingga kehidupan tidak bosan atau lebih bermakna. Tetapi ketika melakukan cara atau metode yang diberikan pembicara untuk membeli rumah secara mandiri pastinya akan aktifitas hanya berputar pada kerja, pulang, mencari uang tambahan, dan tidur saja. Dengan aktifitas yang berputar hanya itu-itu saja maka terkadang seseorang merasa lebih bosan dan tidak bermakna dalam menjalani kehidupannya.

Ketiga adalah mendapatkan julukan sebagai seseorang yang hanya berorientasi kepada materialis saja. Mungkin ketika belum berfikir membeli rumah secara mandiri seseorang termasuk kedalam seseorang yang cukup tidak pelit dalam urusan uang. Namun semua berubah ketika sudah melakukan cara ataupun metode yang disebutkan pembicara agar dapat memiliki rumah pertama secara mandiri maka akan berubah sifat dari seseorang yang tidak pelit dalam urusan uang menjadi seseorang yang materialis. Bukan tanpa alasan mengapa julukan itu datang tetapi karena anda menjadi seseorang mencatata uang yang masuk juga keluar secara teliti. Saking telitinya uang satu perakpun anda kejar-kejar sampai dapat. 




















Pada dasarnya ada banyak sekali contoh dari sisi buruk ketika seseorang sudah mulai fokus akan cara-cara atau metode yang diberikan seseorang pembicara akan tujuan membeli rumah secara mandiri namun menurut penulis salah satunya telah disebutkan diatas.

Sebagai warga negara khususnya warga negara Indonesia pastinya disini pemerintah dari Negara Indonesia wajib untuk dapat memenuhi segala macam kebutuhan kehidupan sehari-hari bagi rakyatnya. Bahkan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H mengatakan bahwa negara bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi setiap warganya. Maka tidak heran kalau disini pemerintah dari Negara Indonesia harus dapat mengeluarkan berbagai macam program ataupun kebijakan agar warga negaranya memiliki tempat tinggal seperti rumah. Pada pemerintahan kali ini program untuk dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal seperti rumah adalah melalui program Sejuta Rumah. 
















Pada program Sejuta Rumah yang dilaksanakan oleh pemerintah negara Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Melalui PUPR ini program pemerintah yaitu program Sejuta Rumah dapat dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal khususnya rumah.
Dengan munculnya pandemik akan virus Corona maka setiap orang dituntut untuk dapat melaksanakan kebijakan physical distancing didalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Tidak heran kebijakan physical distancing harus diterapkan pada mencari rumah juga. Untuk lebih mudah masyarakat mencari rumah bisa menggunakan aplikasi SiKasep.
Aplikasi SiKasep merupakan sebuah sistem informasi KPR Subsidi perumahan yang dapat diunduh secara gratis pada playstore di smartphone. Dengan adanya aplikasi ini maka warga negara yang mau mencari rumah subsidi menjadi lebih mudah dan segaligus dapat menerapkan physical distancing. Sehingga dua hal dapat dilakukan secara bersamaan yaitu menekan penyebaran akan virus corona dan mendapatkan rumah yang cocok untuk ditinggali.

Diharapkan setelah anda para pembaca telah membaca tulisan ini maka sisi baik dan sisi buruk dari pada pembicara yang mengangkat tema membeli rumah pertama dengan mudah bagi para penonton lebih terbuka lagi wawasannya tidak hanya tergiur akan manisnya saja tetapi juga harus merasakan pahitnya atau sisi buruknya. Bukan hanya itu saja peluang dari perintah melalui program Sejuta Rumah dapat digunakan bagi setiap warganya dalam mencari rumah pertama. Agar lebih mudah maka tidak ada salahnya untuk menggunakan aplikasi SiKasep. Diujugnya maka tujuan yaitu memiliki rumah menjadi semakin dekat lagi khususnya rumah pertama bagi anak muda ataupun pasangan muda.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sumber tulisan:

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kenyataan Pahit Membeli Rumah Secara Mandiri"

Posting Komentar