Sampah Di Laut, Emang Ada???



Sampah, apa hal pertama yang terlintas didalam benak anda sebagai para pembaca ketika pertama kali mendengar kata sampah???. Pastinya ada banyak sekali kata yang akan keluar dari pemikiran pertama anda namun salah satu kata yang akan keluar seperti bau, tidak bernilai, dan masih banyak lagi. Dapat dikatakan bahwa sampah adalah hasil akhir dari sebuah hal yang mana merupakan sebuah benda yang bisa dikatakan tidak memiliki nilai. Dikarenakan tidak memiliki nilai maka setiap orang pastinya akan selalu menghindari ketika ada sampah berada didalam lingkungan kegiatan sehari-hari.
Sampah plastik
Sumber: https://kbr.id/media/?size=403x250&filename=antarafoto-sampah-pesisir-jakarta-020718-aaa-4.jpg

Permasalahan sampah bagi negara dan masyarakat merupakan permasalahan yang bisa dikatakan selalu menghantui bahkan bisa diibaratkan sebagai bayangan hitam. Bukan tanpa alasan mengapa permasalahan sampah bisa dikatakan menghantui namun alasan secara sedehannya adalah karena baik itu pemerintah ataupun masyarakat didalam menjalani kehidupan sehari-hari selalu menghasilkan sampah.

Kita ambil contoh saja rumah tangga bisa kita lihat didalam rumah tangga pastinya selalu menghasilkan sampah setiap harinya. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga ada beberapa sumber seperti sampah dari hasil dapur, sampah air kotor, sampah alat-alat dalam rumah, dan masih banyak lagi sumber penghasil sampah didalam rumah.

Bisa dikatakan juga semakin banyak penduduk didalam sebuah wilayah maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Walaupun demikian dengan perencanaan sistem sampah yang baik maka dampak negatif dari sampah dapat ditekan sehingga tidak menimbulkan masalah baru yang berasal dari sampah. Tentunya apabila perencanaan sistem sampah yang baik maka permasalahan yang baru dikarenakan sampah dapat muncul dan memberikan dampak yang tidak baik bagi manusia didalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pada dasarnya ada banyak sekali jenis sampah yang dihasilkan didalam kehidupan sehari-hari. Namun berdasarakan jenis yang sudah kita ketahui dan pilah semala ini mengatakan bahwa sampah yang dihasilkan terbagi kedalam dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Secara garis besar sampah organik merupakansampah yang dihasilkan tetapi dapat dilakukan proses lanjutan seperti terurai maupun diolah menjadi sebuah pupuk kompos. Sedangkan untuk secara garis besar dari sampah anorganik merupakan sampah yang dihasilkan sulit untuk membusuk atau bisa dikatakan sulit untuk terurai oleh mahluk pengurai.

Sampah di laut
Sumber: https://kbr.id/media/?size=403x250&filename=warga-Surabaya-memunguti-sampah-plastik-bank-sampah-090519-ANTARA-Zabur_Karuru.jpg

Pada tulisan kali ini lebih menekan kepada sampah yang menggunakan bahan dasar plastik. Pastinya didalam menjalani kehidupan ini ada banyak sekali alat-alat yang menggunakan berbahan plastik. Memang dapat dikatakan bahwa alasan penggunaan plastik biasa lebih simple, mudah, dan masih banyak lagi. Walaupun memiliki dampak positif tetapi barang dari plastik juga memiliki dampak negatif. Dimana barang yang menggunakan bahan plastik biasa apabila sudah menjadi sampah akan sulit terurai oleh mahluk penggurai yang ada. Bahkan menurut beberapa bahan bacaan yang sudah beredar bahwa sampah plastik membutuhkan beberapa ratus tahun lamanya hanya untuk dapat terurai oleh mahluk penggurai yang ada.

Sampah dipesisir pantai
Sumber: https://kbr.id/media/?size=403x250&filename=Tumpukan+sampah+di+pesisir+laut+kawasan+Cilincing%2C+Jakarta+Utara%2C+Selasa+10-12-2019+Foto-ANTARA.jpg

Ada satu peristiwa yang cukup menarik mengenai sampah yang perlu dibahas pada tulisan ini yaitu peristiwa akan sampah plastik negara Indonesia yang sampai nyasar ke Pantai Phuket Thailand. Perlu diakui bahwa peristiwa tersebut tergolong sudah lama sekitar pada bulan Agustus tahun 2019. Walaupun peristiwa tersebut sudah lama tetapi tetap memberikan sebuah nasihat atau pengalaman yang baik bagi masyarakat khususnya dalam hal yang berkaitan dengan sampah.
Sampah produk Indonesia
Sumber: https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2019/09/WhatsApp-Image-2019-09-05-at-12.48.20-4-1.jpeg


Pada bulan Agustus tahun 2019 masyarakat yang tinggal di kota Phuket pada negara Thailand dihebohkan oleh banyaknya tumpukan sampah yang berserakan di pesisir pantai seperti pada Pantai Naiyang dan Pantai Maikhao. Ada banyak sekali jenis sampah yang berserakan didalam pantai tersebut salah satunya sampah dari berbagai makanan, minuman, minyak goreng, dan masih banyak lagi. Namun satu hal yang menarik dari sampah yang ada didalam pantai tersebut dimana sampah tersebut bertuliskan produk dari beberapa kota yang ada di negara Indonesia.

Sampah produk Indonesia
Sumber: https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2019/09/WhatsApp-Image-2019-09-05-at-12.48.18-5.jpeg



Dari kejadian yang terjadi tersebut maka permasalahan akan sampah sembenarnya tidak hanya dialami pada kawasan dataran saja tetapi juga mulai merambat kepada kawasan laut. Mungkin untuk masalah sampah dikawasan darat masih dapat diatas dengan pengelolaan yang baik ataupun berbagai kebijakan sehingga produksi sampah dapat dimanfaatkan kedalam beberapa hal yang akan berguna. Namun apabila sampah mulai menyerang laut maka akan sulit untuk dicegah. Alasannya cukup sedehana apabila sampah mulai menyerah laut sulit dicegah karena sampah yang sudah kelaut akan dapat berpotensi turun ke dasar laut. Ketika sampah sudah masuk kedalam dasar laut maka membutuhkan biaya, tenaga, sampai teknologi yang sangat canggih untuk mengangkat sampah yang telah sampai kedasar laut tersebut ke atas untuk dapat diolah dengan baik.

Jika kita menganalisis lebih jauh maka jika sampah yang dihasilkan didataran sudah mulai menyerang laut maka dampak yang diberikan akan sangat besar seperti bom waktu yang dapat meledak tanpa diketahui waktunya. Dampak negatif dari sampah mulai menyerang laut adalah pertama mematikan kehidupan plankton dikarenakan laut sudah mulai tercemat, kedua adalah akan menjadi santapan para ikan, dan yang ketiga adalah membawa sumber penyakit baru yang tidak diketahui yang bersumber dari laut. Hal tersebut pastinya akan memberikan dampak yang sangat besar dimasa depan terutama yang bersifat negatif.

Sampah plastik
Sumber: https://kbr.id/media/?size=403x250&filename=sampah-plastik-foto-antara.jpg

Tidak lengkap rasanya jika hanya membahas masalah tanpa membahas mengenai solusi yang dapat dilakukan. Perlu diakui saat ini baik itu pemerintah, organisasi masyarakat, atau bahkan masyarakat sendiri sudah melakukan banyak cara untuk dapat menekan angka pertumbuhan sampah yang bersumber plastik salah satunya dari mulai menggunakan kantong ramah lingkungan, kantong plastik berbayar, dan masih banyak lagi. Nyatanya kebijakan yang sudah diterapkan masih saja permasalahan akan sampah menghampiri didalam kehidupan ini. Maka berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk dapat benar-benar mencegah sampah yang bersumber dari plastik yaitu:


Pada point pertama lebih ditekan kepada mahasiswa. Dimana mahasiswa ini dituntut untuk dapat mencari sebuah sumber bahan baru yang dapat mengganti bahan baku plastik sebagai sumber alat. Sehingga adanya bahan baru tersebut maka penggunaan alat-alat yang bersumber dari plastik dapat ditekan. Ketika bahan baku plastik sudah digantikan maka sampah yang bersumber dari plastik secara tidak langsung dapat ditekan pula.
Sampah
Sumber: https://kbr.id/media/?size=403x250&filename=Sampah+Plastik.jpg

Kedua adalah menerapkan kebijakan sistem sampah yang dapat direalisasikan. Pastinya disetiap negara memiliki kebijakan yang telah dibuat. Namun untuk dapat sukses menerapkan kebijakan tidak hanya dibuat secara teori tetapi juga harus dapat direalisasikan dikehidupan nyata. Ketika kebijakan sudah benar-benar diterapkan didalam kehidupan masyarkat maka permasalahan akan sampah dapat lebih ditekan.

Memang ada banyak sekali cara-cara tetapi cara-cara yang telah disebutkan diatas lebih dilakukan pada kawasan dataran saja. Namun seperti yang sudah kita ketahui bahwa permasalahan sampah saat ini sudah mulai menyerang kepada kawasan laut. Maka berikut ini adalah beberapa dilakukan untuk menekan sampah sampai ke laut yaitu:

                  Pertama adalah membuat gerbang penahan didalam aliran air yang menuju. Perlu dikatahui bahwa sampah bisa sampai ke laut dikarenakan dibawa oleh aliran air yang tujuan akhirnya ke laut. Dengan tersebut maka disini harus dibuat gerbang agar air yang dibawa oleh aliran air benar-benar hanya membawa air saja tidak membawa sampah. Tentunya akan terjadi penumpukan sampah digerbang maka harus diangkat dengan alat berat yang ada.

Kedua adalah membuat tempat sampah yang banyak untuk masyaraka yang tinggal dikawasan pesisir pantai. Sampah laut tidak hanya dibawa oleh aliran air tetapi sampah laut juga dapat dibuat oleh masyarakat yang tinggal dipesisir pantai yang membuang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang sembarang tersebut dapat dibawa oleh aliran air ketika sedang pasang dan surut. Maka disini harus ada tempat sampah yang banyak agar dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh masyarkat sekitar pesisir pantai.

Ketiga adalah melibatkan masyarakat pesisir pantai untuk memiliki pekerjaan lain selain menjadi nelayan yaitu menjadi orang-orang yang kreatif dalam mengelola sampah. Seperti yang sudah dibahas pada point satu bahwa gerbang sampah yang telah dibuat akan menghalangkan sampah yang dengan hal tersebut maka sampah akan menumpuk disekitar pesisir pantai. Maka agar dapat mengurangi sampah yang dibawa tersebut dibutuhkan orang-orang kreatif dan invovatif dari masyarakat sekitar gerbang dan pesisir pantai untuk membanfaatkan sampah yang ada menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual.

Setelah dilakukan berbagai macam cara pencegah baik itu dilaut maupun didarat maka sampah yang ada diluat dan didarat dapat lebih ditekan. Ketika sudah ditekan sampah yang beredar terutama di laut maka ekosistem laut dapat kembali menjadi lebih baik dan menghasilkan banyak ikan yang layak untuk dikonsumsi. Dengan sudah mulai banyak ikan maka negara Indonesia dapat menjadi negara dengan produksi ikan terbanyak di dunia sehingga dapat melakukan pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan melakukan eksport ke berbagai negara. Maka dengan hal tersebut maka ekonomi akan naik dan juga ketahanan pangan untuk sisi ikan dapat dipenuhi. Sehingga diujungnya akan membuat negara Indonesia menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

                  Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini (beri link artikel persyaratan ini). 

Sumber:

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sampah Di Laut, Emang Ada???"

Posting Komentar