Rokok, apasih kata pertama yang keluar
dari pikiran anda sebagai para pembaca ketika mendengar kata rokok???. Pastinya
setiap orang ada banyak sekali kata pertama yang sudah terlintas didalam
benaknya salah satunya seperti kebutuhan hidup, bau, mahal, dan masih banyak
lagi. Tidak dapat dipungkiri bahwa berbedanya pendapat dikarenakan setiap orang
memiliki pandangan yang berbeda-beda akan suatu benda yang bernama rokok ini.
![]() |
Rokok Sumber: https://kbr.id/media/?size=413x325&filename=Buruh+rokok+di+Tegal+Jawa+Tengah+29-6-2016+-+Foto+ANTARA.jpg |
Di negara Indonesia dari mulai anak kecil
sampai orang dewasa sudah tidak asing lagi dengan benda yang disebut dengan
rokok. Bahkan tidak dapat menutup mata bahwa dari mulai anak kecil sampai orang
dewasa ada yang sudah merasakan akan rokok didalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Untuk orang dewasa bukti merokok dapat ditemukan dengan mudah
namun berbeda cerita dengan anak kecil. Namun nyatanya didalam berbagai macam
informasi yang beredar saat ini ada banyak sekali bukti entah itu berbentuk
foto atau video yang menunjukan bahwa anak kecil yang sudah merokok.
Padahal seperti yang sudah kita
ketahuinya semuanya bahwa banyak sekali dampak yang diberikan ketika sudah
mengonsumsi rokok didalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh
dampak sudah jelas kesehatan adalah hal yang utama dimana seharusnya paru-paru
mendapatkan oksigen ini malah diganti dengan hasil pembakaran dari rokok dan
bahan berbahaya lainnya yang ada dalam rokok.
![]() |
Ilustrasi rokok Sumber: https://kbr.id/media/?size=403x250&filename=150615-%20Ilustrasi%20Merokok%20Antara.jpg |
Namun ada dampak lain yang ditimbulkan
ketika seseorang mengonsumsi rokok yaitu keuangan. Untuk dapat mengonsumsi
rokok pastinya dengan cara membeli rokok dipedangan rokok. Dikarenakan membeli
rokok dipedagang maka membutuhkan uang. Untuk orang dewasa yang sudah kerja
pastinya sangat mudah mendapatkan rokok karena sudah mendapatkan gajih namun
berbeda untuk anak kecil atau remaja yang belum memiliki penghasilan. Pastinya
seseorang yang belum punya penghasilan akan melakukan berbagai macam cara agar
kebutuhan rokoknya dapat terpenuhi. Tentunya apabila cara yang dilakukan benar
tidak apa-apa namun bagaimana apabila cara yang dilakukan bersifat negatif
seperti memalak, menonong, atau bahkan mencuri dari orang lain.
Dengan berbagai dampak tersebut maka
dapat dikatakan bahwa rokok merupakan sesuatu hal barang yang tidak sehat untuk
dikonsumsi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun satu hal dari dampak
negatif yang diberikan oleh rokok yaitu lingkungan tidak layak untuk anak
dikarenakan asap atau puntung rokok hasil merokok seseorang yang dibuang secara
sembarangan.
Setiap orang atau lembaga yang ada
pastinya memiliki pendapat yang berbeda-beda akan apa itu arti dari kata kota
layak anak. Walaupun memiliki pendapat yang berbeda-beda tetapi secara garis
besar memiliki kesamaan. Namun untuk penulis sendiri secara garis besar kota
layak anak adalah sebuah kota dimana didalam kota tersebut dapat melakukan
kegiatan dari mulai merencakan, menetapkan, sampai mengaplikasikan secara
langsung didalam kehidupan untuk membuat sebuah program yang berkaitan dengan
pembangunan dari anak baik itu dari sisi kewajian sampai haknya. Dengan
demikian maka salah satu untuk membentuk kota layak anak adalah dengan
membentuk kota yang terbebas dari asap rokok.
Memang tidak mudah untuk membebaskan
sebuah kota dari asap rokok yang selalu saja ada dikarenakan para perokok
aktif. Apalagi di negara Indonesia ada hal yang cukup menarik dari rokok yaitu
uang rokok. Adanya kata uang rokok maka secara tidak langsung bahwa seseorang
baik itu pemberi uang atau penerima uang tersebut mengijikan untuk mengonsumsi
rokok didalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi seseorang perokok aktif bagi seseorang
sangatlah mudah hanya cukup melakukan kegiatan merokok didalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Semakin banyak perokok aktif maka semakin menguntungkan produsen
pembuat rokok. Untuk lebih menguntungkan produsen perusahaan rokok pastinya
para produsen rokok selalu melakukan berbagai macam cara agar perokok aktif
dapat terus bertambah. Sasaran empuk untuk menarik para perokok aktif adalah
anak kecil. Apalagi negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah dengan anak
kecil terbanyak. Dengan hal tersebut maka menjadi peluang emas yang sangat
menguntungkan untuk dapat menarik anak kecil agar dapat menjadi perokok akfit.
Pastinya ada banyak sekali cara-cara yang
dilakukan oleh para produsen rokok untuk dapat menarik anak kecil agar dapat
menjadi seseorang perokok aktif. Namun jika kita menganalisis lebih dalam maka
salah satu caranya adalah dengan menggunakan media promosi. Seperti yang sudah
kita ketahui bahwa pada beberapa tahun kebelakang atau bahkan sampai saat ini promosi
yang dilakukan oleh para produsen rokok hampir disegala macam kegiatan anak
muda dari mulai bidang olahraga, bidang musik, dan bidang-bidang lainnya yang
berkaitan dengan anak muda.
![]() |
Merokok bersama-sama Sumber: https://kbr.id/media/?size=403x250&filename=/archive/2014/07/01/killthedjB.jpg |
Memang perlu diakui adanya promosi
dibidang anak muda tersebut yang dilakukan oleh para produses rokok tersebut
dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Bagi perusahaan rokok cara
tersebut adalah merupakan cara untuk mengenalkan produk rokok bagi anak muda
secara tidak langsung walaupun terkadang biaya yang dikeluarkan bisa dibilang
besar tetapi jika melihat tujuan akhirnya yaitu menarik anak muda untuk menjadi
perokok aktif maka tidak ada salahnya untuk dicoba. Sedangkan akan apabila
tidak terdapat pembiayaan tidak dilakukan oleh perusahaan rokok maka terkadang
acara anak muda tidak bisa dilakukan dikarenakan kendala dari masalah biaya.
Untuk daerah yang memiliki pendapatan
yang besar pastinya tidak akan ada masalah apabila sponsor dari perusahaan
rokok tidak digunakan untuk membiayai kegiatan anak muda. Namun akan berbanding
terbalik bagi daerah atau kota yang memiliki pendapatan yang kecil. Dimana kota
tersebut selalu menginginkan kegiatan anak muda tetap dilaksanakan tanpa adanya
sponsor dari perusahaan rokok sangatlah sulit.
Pertama adalah dengan menumbukan ekonomi
yang bersumber dari anak muda. Hal pertama untuk menaikan pendapatan daerah
adalah dengan menumbuhkan sumber ekonomi baru maka pendapatan daerah baru akan
muncul. Ketika sudah muncul maka sumber ekonomi tersebut dapat ditarikin
pajaknya. Dimana diujungnya berbagai kegiatan yang telah direncakan sebelumnya
dapat direalisasikan terutama kegiatan yang berkaitan dengan anak muda.
![]() |
Peringatan dari bungkus roko Sumber: https://kbr.id/media/?size=403x250&filename=/archive/2014/06/24/kampanye_rokok_besar.jpg |
Kedua adalah dengan melakukan kolaborasi
dengan beberapa produk kecuali produk rokok. Pastinya didalam daerah tersebut
ada banyak sekali produk-produk yang mau melakukan promosi untuk kegiatan
daerah tersebut. Dengan hal tersebut tidak ada salahnya untuk melakukan
kegiatan promosi tersebut bagi produk-produk di kota tersebut.
Pada dasarnya ada banyak kegiatan yang
dapati dilakuka agar tetap dilakukan walaupun tanpa adanya bantuan dana dari
perusahaan rokok salah satu caranya adaah dengan melakukan yang telah
disebutkan diatas. Diharapkan dengan dilakukan kegiatan tersebut maka didalam
kota tersebut dapat menciptakan kota layak anak dengan menekan promosi
perusahaan rokok yang berusaha untuk menarik perokok aktif yang bersumber dari
anak kecil. Ketika sudah dapat ditekan pertumbuhan perokok aktif yang bersumber
dari anak kecil maka berbagai dampak negatif dari negatif dapat ditekan didalam
kota tersebut dan melahirkan kota layak anak.
Untuk lebih jelasnya mengetahui akan “Strategi
Daerah Terapkan Pembatasan Iklan Rokok” tidak ada salahnya mendegarkan podcast #KBRPrime
di sini atau via youtube di sini. Dimana perbincangan Ruang Publik bisa disimak
di radio-radio jaringan KBR di Nusantara. Simak melalui streaming di KBR.ID
atau youtube: berita KBR. Anda juga bisa mendengarkan podcastnya di KBRPrime.id.
"Saya sudah berbagi pengalaman
pribadi untuk #putusinaja hubungan dengan rokok atau dorongan kepada pemerintah
untuk #putusinaja kebijakan pengendalian tembakau yang ketat. Anda juga bisa
berbagi dengan mengikuti lomba blog serial #putusinaja yang diselenggarakan KBR(Kantor Berita Radio) dan Indonesian Social Blogpreneur ISB. Syaratnya, bisa
Anda lihat di sini ."
Belum ada tanggapan untuk "PEROKOK AKTIF DARI ANAK KECIL, EMANG ADA???"
Posting Komentar