Hidup Tidak Adil Sehingga Hanya Dua Pilihan, Bangkit Sampai Menjadi Pemenang Atau Menyerah Atas Keadaan

Hidup tidak adil itulah sebuah kata-kata yang dipaparkan oleh berbagai macam media yang dikonsumsi oleh masyarakat. Hal tersebut nyatanya selaras dengan kenyataan yang dapat dilihat secara mata telanjang pada masyarakat. Salah satu contoh atas bukti tersebut dapat terlihat dalam kondisi seseorang menjalani kehidupannya. Dimana ada seseorang yang diberikan kondisi yang lebih dalam kehidupannya. Sedangkan disisi lainnya ada pula seseorang yang ketika lahir diberikan kondisi yang bisa dikatakan kekurangan. Dari dua kondisi tersebut jika dilihat kedua sisi tersebut memiliki sisi baik dan sisi kurang baik.

Untuk seseorang yang diberikan kondisi berlebih akan merasakan hal-hal atas sisi baiknya yaitu memiliki peluang yang lebih besar dalam merasakan kualitas lebih baik atas pendidikan, kesehatan, dan berbagai hal lainnya. Sedangkan sisi kurang baiknya yaitu dengan sudah memiliki berbagai macam hal dalam hidup tersebut sangat mudah didapatkan maka terkadang akan membuat semangat sampai daya juang yang akan menjadi relatif lebih rendah. Sedangkan untuk seseorang yang diberikan kondisi kurang akan merasakan hal terbalik atas semua yang telah dipaparkan diatas terhadap seseorang yang sudah diberikan kehidupan kondisi yang lebih baik tersebut. Walaupun demikian kita dalam menjalani kehidupan ini pastinya ingin sekali merasakan peluang atas kualitas yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan berbagai hal lainnya maka seseorang yang berada di kondisi kurang akan selalu berusaha sekeras tenaga untuk merubah kehidupan menjadi seseorang kondisi berlebih.

Untuk mengubah hal tersebut memang tidaklah mudah apalagi merubah kondisi kehidupan seseorang tersebut seperti membuat mie instan itu harus dibuang jauh-jauh dalam pemikiran. Sulit itulah kata yang dapat mengambarkan untuk merubah kondisi seseorang dalam kehidupan. Maka dari itu ketika melakukan perubahan tersebut ada banyak sekali hal-hal yang harus dikorbankan dari mulai waktu, tenaga, sampai pikiran. Ketiga hal tersebut akan benar-benar terkuras secara habis-habisnya seperti meremas pakaian yang sedang basah. Atas pemaparan pengorbanan tersebut banyak sekali orang-orang yang menyerah baik itu saat mulai, ditengah perjalanan, atau dikit lagi sampai garis finish. Walaupun demikian banyak juga orang-orang diluar sana yang masih berjuang tanpa henti sampai akhir hidupnya. Banyak sekali cara-cara yang dapat dilakukan untuk merubah kehidupan seseorang salah satunya menjadi bagian bagian atas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).  

Semangat perjuangan perubahan tersebut harusnya dibantu oleh sebuah pihak agar peluang perubahan yang direalisasikan secara nyata dalam kehidupan menjadi lebih besar. Salah satu pihak tersebut dikenal oleh masyarakat dengan sebuah nama JNE. Jika dilihat JNE merupakan sebuah singkatan atas kata dari “PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir”. Sehingga dapat diartikan bahwa JNE merupakan pihak perusahaan yang bidang usaha menggeluti atas memberikan jasa pengantaran atau pengiriman baik itu dokumen maupun barang dari seseorang kepada orang lain.

Salah satu contoh nyata pihak JNE dalam membantu para UMKM agar berkembang maju dan sukses yaitu dengan cara melek digital. Supaya para UMKM melek digital dengan cara melakukan rangkulan untuk hal pengiriman maupun penjualan. Selain itu juga pihak JNE turut membantu dalam para UMKM yang ada di masyarakat untuk mempromosikan barang dagangan serta dalam pengiriman tanpa menimbulkan kerusakan ketika diterima konsumen.

Jika melihat data yang dimiliki oleh Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sudin PPKUKM) di dalam Kepulauan Seribu jenjang Desember 2020. Dari data tersebut sebanyak 1.673 IKM dan UKM binaan, terdiri dari 410 Industri Kecil Menengah (IKM) sudah dilakukan pembinaan dimulai tahun 2015 dan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) sudah mencapai 1.263. Secara dominan unit usaha yang dilakukan oleh para warga di Kepulauan Seribu akan berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan hasil laut. Dimana hasil laut tersebut diolah menjadi berbagai macam hal dari mulai makanan ringan atau berakhir di restoran sebagai kuliner laut.

Walaupun terdapat potensi atas kegiatan UMKM tersebut karena laut menyimpan olahan laut yang sangat banyak tetapi terdapat tantangan yang besar didalamnya. Dimana tantangan tersebut berasal dari konsumen, secara dominan target konsumen atas produk UMKM yang diberikan hanya kepada wisatawan lokal yang berasal dari Jakarta saat sedang singgah ke pulau tersebut. Sehingga ketika terjadi pembatasan aktifitas di luar ruangan akibat pandemik jumlah wisatawan lokal dari Jakarta tidak datang ke pulau tersebut. Hal tersebut membuat sulitnya perputaran ekonomi para UMKM tersebut karena tidak ada pemasukan dari para wisatawan.

Salah satu seseorang pelaku UMKM di Kepulauan Seribu bernama Indayanti dengan umur 57 tahun. Usaha yang digeluti oleh Indayanti bergerak didalam bidang usaha berkaitan dengan keripik sukun. Dimana ia hanya menjadi penerus dalam mengelola keripik sukun yang sudah dijalankan oleh neneknya yang bernama Hj. Kurdi. Ia menjual produk keripik sukun dengan harga per 100 gr dijual dengan angka Rp 12.000. Keripik sukun yang dijual memiliki 5 variasi rasa yaitu original, balado, jagung bakar, keju, BBQ, dan rasa original. Agar usaha keripik sukunnya lancar maka Indayanti memperkejakan 3 karyawan secara tatap untuk membantunya.

Dilihat dari bahan yaitu buah sukun memiliki potensi yang sangat besar karena untuk panen dalam 1 tahun untuk 2x musim. Dalam hal produksi untuk 1x musim pihak Indayanti dapat menghasilkan produksi mencapai lebih dari 1.000 pcs. Akibat jumlah produksi tersebeut omzet secara rata-rata dalam 1x musim bisa mencapai angka Rp 12 juta untuk saat sebelum pandemik. Sedangkan setelah pandemik datang keuntungan tersebut mengalami pergeseran yang sangat luar biasa. Untuk tetap dapat bertahan didalam kondisi tersebut maka pihak Indayanti melakukan penjualan secara online.

Dalam melancarkan perubahan stategi penjualan tersebut ia dibandu oleh program Jakpreneur yang dimulai 2019. Adanya program tersebut membuat produk yang dihasilkan dari keripik sukun menjadi lebih baik karena sudah diberikan pelatihan akan pemasaran sampai packaging. Maka dari itu untuk dapat menjadi sebuah konektor atas kebutuhan beberapa stakeholders tersebut ditopang oleh adanya JNE pada masyarakat UMKM di Kepulauan Seribu. Secara nyata di tanggal 7 Oktober 2021 pihak JNE membuka dan meresmikan akan Sales Counterdi Pulau Pramuka.

Bahkan pada kegiatan tersebut juga turut hadir Presiden Direktur JNE saat itu dipegang oleh Mohamas Feriadi. Berdasarkan pandangannya iya memaparkan bahwa Pulau Pramuka merukan bagian dari Kepulauan Seribu yang memiliki potensi yang besar untuk dapat dikembangkan menjadi lebih berdampak pada UMKM disekitarnya. Bukti nyata tersebut membuat kehidupan UMKM dapat bergerak walaupun saat sedang pandemik terjadi dengan bertransaksi secara online menjadi lebih mudah karena jangkauan konsumen tidak hanya mengandalkan wisatawan yang berkunjung saja.

Jika dilihat memang ada perbedaan yang sangat mencolok sebelum dan sesudah hadirnya JNE UMKM Kepulauan Seribu tersebut. Secara contoh saja di Pulau Sebira untuk kantor pengantaran atau pengiriman barang tidak ada. Padahal pulau tersebut memiliki potensi yang sangat besar hal tersebut terlihat dari masa Penjajahan Belanda yang pulau tersebut diberi nama Noord Wachter atau dikenal oleh masyarakat dengan nama Jaga Utara. Tidak hanya itu saja kini pada kegiatan masyarakat juga terdapat UMKM didalamnya salah satunya yang dilakukan oleh Ibu Sumila.

Ibu Sumila ini menjadi UMKM yang berfokus menjual akan pengasin ikan secara utuh dimulai sejak 2010. Ikan yang dijual tersebut memiliki banyak sekali jenisnya dari mulai ukuran yang kecil sampai besar yang dibungkus oleh kemasan plastik dengan jumlah ikan yang beragam. Konsumen biasanya hanya mengandalkan dari pembeli secara langsung atau melalui titipan oleh para wisatawan lokal dari Jakarta. Biasanya menurut Kapal Dishub jika cuaca bersahabat secara rutin para wisatawan tersebut datang seminggu tiga kali di hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Tetapi ketika cuaca tidak bersahabat kapal memiliki potensi tidak datang ke pulau tersebut.

Tetapi ketika mulai terjadi perubahan didalam kehidupan dengan adanya hadirnya internet membuat banyak sekali perubahan. Salah satu perubahan tersebut dalam hal mencari penghasilan tambahan melalui media internet. Dengan adanya jaringan internet yang memiliki kualitas baik ditambah dengan JNE sebagai pihak pemberi layanan pengiriman barang membuat konsumen tidak lagi mengandalkan wisatawan yang datang tetapi kini di seluruh dunia dapat membeli produk UMKM dari Kepulauan Seribu tersebut. Harapannya dengan adanya JNE tersebut banyak sekali pihak UMKM di Kepulauan Seribu seperti Indayanti atau Ibu Sumila dapat tetap menggerapakan ekonominya walaupun saat wisatawan sedang rendah-rendahnya seperti saat pandemik virus Corona. Sehingga di ujungnya masyarakat yang mau merubah kehidupan ke arah yang lebih baik lagi dapat direalisasikan secara nyata melalui UMKM yang dapat menjangkau konsumen secara luas akibat hadirnya jasa pengiriman yaitu JNE.

Apalagi kini JNE sudah dikenal oleh masyarakat secara luas memiliki banyak sekali kelebihan. Pertama dalam hal kecepatan dimana dibeberapa kasus hanya membutuhkan 1-2 hari barang yang dikirim sudah sampai ketujuan dengan jarak tempuh jauh. Kedua cabang yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, dengan hal tersebut membuat lokasi pengirim kemana pun bukan menjadi halangan sehingga konsumen dapat digapai walaupun jauh. Ketiga banyak pilihan paket pengiriman yang disesuaikan atas barang yang dikirim sehingga memudahkan para pemilik UMKM dalam mengirim barang yang dijualnya kepada konsumen. Pada dasarnya ada banyak sekali kelebihan dari layanan pengiriman JNE salah satunya telah dipaparkan diatas yang dapat membantu para UMKM dari Kepulauan Seribu atau di manapun dalam menjangkau konsumen yang mau membeli daganganya.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para UMKM agar tidak patah semangat karena kini sudah ditopang dalam hal menjangkau konsumen lebih luas tanpa terhalang oleh waktu dan jarak seperti pada umumnya. Serta menjadi membawa perubahan seperti JNE yang sudah 32 tahun memberikan pelayanan agar masyarakat dapat bangkit bersama-sama. Terima kasih.

#JNE32tahun, #JNEBangkitBersama dan #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness

Sumber tulisan, gambar, dan video:

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Hidup Tidak Adil Sehingga Hanya Dua Pilihan, Bangkit Sampai Menjadi Pemenang Atau Menyerah Atas Keadaan "

Posting Komentar