Saat ini bisa dikatakan bahwa hampir setiap orang dari mulai anak kecil sampai orang dewasa tidak bisa lepas dari yang namanya plastik. Tidak bisa lepasnya penggunaan plastik dalam kehidupan dikarenakan kini banyak sekali berbagai macam produk-produk yang berbahan dasar plastik. Kondisi tersebut membuat membuat mau tidak mau setiap orang tidak bisa terlepas dari plastik. Penggunaan plastik sendiri biasanya digunakan sebagai kantong yang membawa barang bawaan ketika sudah berbelanja.
Sebelum adanya plastik mungkin adalah dengan menggunakan alat barang bawaan dengan menggunakan kantong berbahan dasar kertas. Namun ternyata semakin besar penggunakan kantong kertas maka semakin besar pula penebangan pohon karena bahan dasar pembuatan kertas bersumber dari pohon. Ketika banyak pohon yang ditebang maka kerusakan lingkungan akan terjadi didepan mata akibat agar dapat memenuhi kebutuhan kantong berbahan dasar kertas.
Padahal jika diibaratkan kerusakan lingkungan dapat diibaratkan seperti bom waktu entah kapan akan meledak. Pengibaratan tersebut tentunya menarik sebuah benang merah bahwa bom waktu tersebut pasti akan meledak tetapi waktunya belum diketahui. Sebenarnya dampak bom waktu pastinya telah dipaparkan sangat jelas oleh berbagai macam media contoh dampaknya yaitu banjir, longsor, pencemaran air, pencemaran udara, bahkan sampai pencemaran tanah. Semua hal tersebut apabila terjadi pada kehidupan sehari-hari manusia pastinya akan sangat berbaya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa jumlah sampah plastik di negara Indonesia mencapai 64 juta pon per tahun. Dimana sebanyak 3,2 juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Menurut sumber yang sama juga mengatakan bahwa kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau bisa dikatakan sebanyak 85.000 ton kantong plastik.
Permasalahan sampah tidak hanya didominasi oleh jumlah sampah plastik saja tetapi juga masih banyak hal lain seperti pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di negara Indonesia secara garis besar yaitu pihak-pihak penghasil sampah seperti masyarakat akan dikumpulka di Tempat Penampungan Sementara (TPS) setelah dikumpulkan dan banyak barulah diproses kembali ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Bisa kita lihat bahwa pengelolaan sampah di TPA masih menggunakan metode open dumping dan landfill walaupun masih dapat ditemukan di beberapa TPA menggunakan metode kompos, pembakaran, dan metode lainnya. Metode open dumping adalah sebuah metode yang cukup sederhana dalam pengelolaan sampah dimana sampah yang dihasilkan dibuang ke TPA begitu saja tanpa adanya proses lanjutan. Sedangkan untuk metode landfill merupakan metode untuk meratakan serta dipadatkan sampah dengan menggunakan alat berat kemudian melapisi hasil rataan dan padatan dengan menggunakan tanah.
Metode yang kebanyakan dilakukan di berbagai macam TPA di negara Indonesia mungkin cocok untuk sampah-sampah organik karena sampah-sampah tersebut dapat terurai oleh mikroorganisme. Sedangkan untuk sampah yang berbahan dasar plastik rasanya tidak begitu cocok. Apalagi seperti yang kita ketahui semua bahwa sampah plastik merupakan sampah yang sulit terurai. Alasan tidak terurainya sampah plastik dikarenakan rantai karbonnya yang panjang sehingga mikroorganisme sulit untuk mengurai sampah plastik tersebut.
Masih ingatkah kita akan dua kejadian yang cukup menghebohkan akan sampah yaitu pada kejadian tragedi longsor sampah di TPA Leuwigajah serta kejadian plastik Indonesia nyasar sampai ke Pantai Phuket Thailand. Dari dua kejadian tersebut saja telah cukup menjelaskan bahwa sampah plastik serta pengelolaan yang tidak maksimal merupakan ancaman besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Maka untuk mencegah ancaman besar tersebut sampah plastik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan menjadi sebuah campuran beton.
Beton serat merupakan sebuah beton yang cara pembuatannya ditambah beberapa material lain yang akan menghasilkan serat-serat pada beton. Tujuan dari penambahan serat tersebut adalah meningkatakan hal-hal yang ada pada beton seperti kuat tarik, ataupun terhadap berbagai macam cuaca. Untuk menghasilkan serat pada beton adalah dengan menambahkan beberapa material seperti plastik Polyethylene terephthalate (PET).
Didalam jurnal penelitian mengukapkan bahwa beton dengan campuran material berupa Polyetylene Terephtalate (PET) yang terdapat pada botol plastik dengan Cacahan 1-3 mm Panjang 5 cm dapat mengaruhi sifat-sifat yang dimiliki oleh beton. Kuat tekan beton tertinggi adalah pada jumlah serat 0,6 %, meningkat sebesar 9,47 % dari beton normal. Kuat tarik belah beton tertinggi adalah pada jumlah serat 0,6 %, meningkat sebesar 39,53 % dari beton normal. Kuat lentur beton tertinggi adalah pada jumlah serat 0,8 %, meningkat sebesar 19,44 % dari beton normal (Syarif Hidayatullah, 2017). Dari penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut mengatakan bahwa beton dengan campuran plastik dengan jenis PET tersebut dapat meningkatkan kualitas dari beton yang dihasilkan.
Namun ternyata jika kita menganalisis lebih dalam lagi ada beberapa masalah yang akan dihadapi untuk mengelola sampah plastik PET agar dapat dimanfaatkan sebagai beton berserat. Dimana berikut ini adalah salah satu contoh permasalahan yaitu membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh plastik PET bagi campuran beton berserat. Mungkin dari penelitian yang telah dipaparkan hanya memaparkan dari sisi kuat terik, kuat lentur, dan kuat tekan saja padahal sifat beton tidak hanya itu saja. Sehingga diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai sifat-sifat yang belum diselesaikan dari jurnal yang telah disebutkan diatas.
Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang telah dipaparkan maka dibutukan beberapa solusi. Salah satu contoh solusi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Pertama dibutuhkan para generasi muda yang terlibat didalamnya. Peran generasi muda disini ada banyak sekali yaitu pertama sebagai pihak yang mengembangkan akan penelitian dari beton campuran plastik PET tersebut serta memproduksi akan beton serat campuran plastik PET.
Kedua dibutuhkan pihak pemerintah. Disini pihak pemerintah memberikan aturan dari hulu ke hilir akan beton serat berbahan dasar plastik PED. Negara Indonesia merupakan negara hukum maka disini pihak pemerintah harus membuat aturan yang jelas agar tidak ada terjadi penimpangan atau hal lain ketika beton serat campuran plastik PET telah diproduksi.
Ketiga
dibutuhkan pihak investor. Pihak investor disini merupakan pihak yang cukup
penting diman fungsinya adalah menyediakan modal yang dibutuhkan untuk
mengembangkan beton serat campuran plastik PET. Nantinya keuntungan yang
didapatkan dari penjualan beton serat campuran plastik PET tersebut.
Untuk peluang penjualan bisa dikatakan cukup besar karena negara Indonesia sedang melakukan gencar-gencar dalam melakukan pembangunan infrastuktur serta masih didominasinya beton sebagai material pembentuk infrastuktur membuat beton serat berbahan dasar plastik dapat berpotensi laku.
Diharapkan dengan adanya beton serat dengan campuran plastik PET dapat mengurangi sampah plastik PET yang dihasilkan oleh masyarakat. Serta pengelolahan lebih lanjutnya plastik PET dapat digunakan pada pembangunan negara Indonesia yang sedang gencar-gencarnya. Maka diharapkan pembangunan infrastuktur dapat tetap berlanjut dengan memanfaatkan beton serat plastik PET dengan dibarengi akan pemanfaatkan plastik PET. Dimana juga akan meningkatkan nilai dari plastik PET serta membuka lapangan pekerjaan bagi para generasi muda. Semua hal itu maka di ujungnya diharapkan Peluang Kerjanya Anak Muda untuk Indonesia Lebih Bersih dapat tercapai.
Jadi ayo para generasi muda negara Indonesia ada permasalahan serta peluang yang bagus pada plastik PET sebagai campuran beton berserat lakukan lah jangan tunggu harus berbagai kejadian baru bekerja. Saat ini adalah waktu yang telat untuk kita sebagai generasi muda untuk begerak serta membuat negara Indonesia ini menjadi lebih baik lagi terutama dalam bidang pemanfaatan sampah plastik PET pada campuran beton berserat.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.
Sumber
tulisan, gambar, dan video:
- https://www.indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/sosial/menenggelamkan-pembuang-sampah-plastik-di-laut#:~:text=Data%20Asosiasi%20Industri%20Plastik%20Indonesia,plastik%20yang%20dibuang%20ke%20laut
- https://dietkantongplastik.info/bahaya-kantong-plastik/#:~:text=Kantong%20plastik%20(dan%20jenis%20plastik,dan%20tetap%20akan%20menjadi%20sampah
- https://egsa.geo.ugm.ac.id/2019/10/19/sejauh-manakah-inovasi-pengelolaan-sampah-di-indonesia/#:~:text=Sebagian%20besar%20pengelolaan%20sampah%20TPA,ulang%20meskipun%20tidak%20banyak%20digunakan
- https://www.mongabay.co.id/2019/09/08/sampah-plastik-indonesia-nyasar-sampai-ke-pantai-phuket-thailand-kok-bisa/
- https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-01274832/klipingpr-tragedi-longsor-sampah-di-tpa-leuwigajah-394179
- Hidayatullah S, Kurniawandy A, & Ermiyati. (2017). Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Sebagai Bahan Serat Pada Beton. Jom Fteknik, 4, 1.
- https://pixabay.com/id/photos/sampah-tempat-sampah-limbah-2729608/
- https://www.youtube.com/watch?v=6sj_FL-Hn0E
- https://pixabay.com/id/photos/beton-dinding-grunge-dinding-beton-1646788/
- https://pixabay.com/id/photos/koin-uang-kertas-uang-mata-uang-1726618/
- https://pixabay.com/id/photos/petualangan-tinggi-pendakian-gunung-1807524/
Belum ada tanggapan untuk "Pemanfaatan Plastik PET Terhadap Beton Berserat"
Posting Komentar