Berdasarkan
Wikipedia mengatakan bahwa negara Indonesia termasuk kedalam negara dengan
jumlah penduduk terbanyak di dunia. Berdasarkan urutannya maka negara Indonesia
berada di empat sedangkan urutan pertama dan ketiga dipegang oleh negara
Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Dilihat dari populasinya maka negara
Indonesia sendiri memiliki polulasi sekitar 268.074.600 orang.
Tingginya
jumlah penduduk di negara Indonesia pastinya memiliki beberapa faktor penyebabnya.
Salah satu contoh penyebab tingginya jumlah penduduk negara Indonesia karena
ada sebuah pemikiran didalam masyarakat bahwa ketika orang tua memiliki banyak
anak maka akan memiliki banyak rezeji pula. Perlu digaris bawahi tidak ada yang
salah dengan anggapan masyarakat tersebut. Tetapi dengan anggapan tersebut
membuat banyak orang tua memiliki keinginan yang besar agar memiliki banyak
anak didalam sebuah keluarga yang dimilikinya. Dengan harapan nanti ketika
sudah memiliki banyak anak maka akan membawa rezeji yang banyak pula kepada
orang tua tersebut.
Dengan
tingginya penduduk di suatu negara pastinya akan memberikan dampak lainnya
sesuai dengan hukum sebab akibat. Sebabnya yaitu karena tingginya penduduk
disuatu negara maka akibatnya adalah tingginya permintaan akan kebutuhan primer
khsusunya akan sarana hunian. Agar dapat memenuhi kebutuhan akan sarana hunian
bagi para penduduk maka dibutuhkan bahan bangunan yang banyak. Pada dasarnya
bahan bangunan berasal dari alam. Ketika permintaan bahan bangunan tinggi maka
akan ekspoitasi secara besar-besaran bagi alam akan tinggi pula.
Padahal
ketika ekspoitasi secara besar-besaran akan membawa dampak negatif bagi
kehidupan sehari-hari. Contoh dampak negatif yang akan dirasakan ada banyak
sekali seperti banjirsampai tidak dapat terpenuhinya kebutuhan air bersih.
Semua bencana tersebut dikarenakan hutan yang sudah gundul sehingga fungsi
hutan sebagai tempat penampung air tidak dapat berfungsi karena tidak adanya
hutan tersebut. Jika sudah terjadi hal demikian didalam kehidupan sehari-hari
maka manusia akan mendapatkan efek negatifnya.
Kita
sebagai manusia pastinya ingin sekali dapat mengindari dampak efek negatif yang
telah dipaparkan pada paragraf atas tetapi masih dapat memenuhi kebutuhan dasar
bahan bangunan. Terlebih ada ungkapan bahwa setiap ada masalah ada solusi
dengan ungkapan tersebut maka masalah yang telah dijelaskan pasti ada
solusinya. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan
memanfaatkan limbah sebagai pembentuk bahan bangunan.
Di
tengah-tengah masyarakat pastinya banyak sekali limbah yang dihasilakan seperti
limbah serbuk hasil gergaji. Biasanya limbah serbuk hasil gergaji hanya
dilakukan proses lanjutan seperti dibakar. Dengan dilakukan pembakaran pada
limbah serbuk kayu pastinya akan menimbulkan pencemaran udara yang dapat
mengakibatkan kualitas udara pada lingkungan pembakaran menjadi tidak sesuai
standar kesehatan. Maka dari itu tidak ada salahnya jika kini kita memanfaatkan
limbah serbuk hasil gergaji sebagai bahan pembentuk paving block.
Paving
block merupakan salah satu bahan bangunan yang biasa digunakan sebagai
perkerasan permukaan jalan baik itu jalan yang berada di tempat wisata, parkir,
atau taman. Berdasarkan SNI 03-0691-1989 mengatakan bahwa paving block
merupakan suatu komposisi bahan bangunan
yang dibuat dari
campuran semen portland
atau bahan perekat hidraulis
sejenis, air dan
agregat dengan atau
tanpa bahan tambahan lainnya
yang tidakmengurangi mutu
bata beton. Bata
beton lantai berwarna seperti
aslinya atau dapat
diberi zat warna
pada komposisinya dan digunakan untuk lantai, baik lantai di
dalam maupun di luar bangunan.
Namun
berdasyarakat SNI 03-0691-1989 memiliki syarat mutu. Pertama dari sifat tampak
bata beton berupa paving block harus mempunyai permukaan yang rata, tidak
terdapat retak-retak dan cacat dibagian sudut dan ruksuknya tidak mudah
direpihkan dengan kekuatan jari tangan. Kedua sifat ukuran paving block harus
mempunyai ukuran tebal nomonal dengan minumum 60 mm dengan toleransi + 8%. Ketika
sifat fisika paving block harus mempunyai sifat-sifat fisika terhadap tabel
yang ada di SNI 03-0691-1989. Keempat adalah ketahan terhadap natrium sulfat.
Adakah Bukti Penelitan Bahwa Memang Bisa Dilakukan Terhadap Paving Block
Dengan Campuran Serbuk Kayu???
Untuk bukti penelitan sudah cukup banyak salah satu yang
dilakukan oleh Azmawijaya A. dari Universitas Hasanudin Makasar. Hasil penelitian
tersebut kuat tekan paving block yang dihasilkan pada subtitusi serbuk gergaji
sampai 20% dari berat semen rata-rata sebesar 208,619 kg/cm2. Meskipun ada
penurunan kuat tekan, namun masih tergolong dalam mutu III sesuai SNI-03
0691-1989 dengan batas bawah kuat tekan sebesar 170 kg/cm2. Bukan hanya itu
saja paving block dengan subtitusi serbuk gergaji sampai 20 % dari berat semen
mengalami kenaikan pada porositasnya rata-rata sebesar 5,89%. Hal ini
dikarenakan sifat serbuk gergaji yang higroskopis atau mudah menyerap air.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka limbah / serbuk gergaji Industri
penggergajian kayu desa Kaligading Kecamatan Boja dapat digunakan sebagai bahan
subtitusi pembuatan paving block. Dengan hal tersebut maka dapat dikatakan
bahwa paving block dapat dengan limbah serbuk kayu dapat dilaksanakan.
Agar lebih maskimal serta dapat benar-benar diaplikasikan
serta digunakan oleh masyarakat maka paving block tersebut harus ditindak
lanjuti dengan bantuan CESGS. Tujuan
CESGS adalah untuk mendukung
penelitian akademis, membangun eksekutif yang berpikiran berkelanjutan, dan
sebagai solusi terdepan untuk rekomendasi kebijakan yang muncul dalam masalah
Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola. Dengan tujuan tersebut diharapkan ada
tindak lanjut yang nyata agar limbah serbuk kayu dimanfaatkan lebih jauh lagi. Apalagi
dengan sudah memanfaatkan dengan memanfaatkan paving block dengan campuran
serbuk kayu akan dapat melakukan ESG.
Dimana ESG merupakan sebuah standar
perusahaan dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep atau
kriteria: Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata
Kelola Perusahaan).
Diharapkan di ujungnya paving block yang menggunakan bahan
campuran serbuk kayu akan dapat memenuhi kebutuhan bahan dasar bangunan dari
limbah serbuk kayu. Apalagi kebanyakan bahan dasar bangunan bersumber dari
lingkungan sehingga kerusakan lingkungan tidak dapat dihindari. Maka dengan
menggunakan serbuk kayu sebagai campuran paving block akan menjadi sebuah
solusi untuk menekan kerusakan lingkungan serta tetap dapat memenuhi kebutuhan
dasar bangunan. Ketika paving block laku terjual maka dapat menjadi sumber
pendapatan baru bagi masyarakat dilingkungan sekitar. Sehingga tidak hanya sisi
lingkungan saja yang berdampak positif tetapi sisi ekonomi juga mengalami
positif terutama sisi dompet terisi dan dapur dirumah dapat terus berkatifitas.
Jadi ayo para generasi muda saatnya kita untuk mengubah
negara Indonesia menjadi lebih baik lagi. Terutama dalam mengubah limbah yang
dihasilkan menjadi nilai guna yang dapat bermanfaat serta mengubah kehidupan
menjadi lebih baik lagi.
Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.
Sumber gambar dan tulisan:
- SNI 03-0691-1989
- AZMAWIJAYA. A. 2014. Pemanfaatan Limbah Industri Penggergajian Kayu Sebagai Bahan Subtitusi Pembuatan Paving Block
- https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_penduduk
- https://pixabay.com/id/photos/kota-bahaya-jelek-perkotaan-5004546/
- https://pixabay.com/id/photos/warna-desktop-kertas-masyarakat-3207345/
- https://pixabay.com/id/photos/patch-paving-batu-lingkaran-bulat-3302680/
- https://pixabay.com/id/photos/serbuk-gergaji-kayu-limbah-serutan-3170434/
- https://www.cesgs.or.id/about-us/
Belum ada tanggapan untuk "Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu Untuk Bahan Paving Block"
Posting Komentar