Melangkah ke Masa Depan Untuk Mode Fashion Indonesia 2024

Di era digital saat ini banyak sekali lahirnya berbagai macam kata-kata baru yang mencerminkan dinamika perubahan global. Salah satu contoh kata baru tersebut berupa globalisasi. Munculnya kata tersebut karena berkembangnya teknologi yang terjadi terkoneksi secara meluas akan berbagai wilayah di bumi. Sehingga globalisasi menjadi istilah yang mencakup akan interaksi dan ketergantungan antara negara yang terjadi di seluruh dunia.

Hal tersebut juga menjadi cermin akan realitas dunia. Dimana kini batas-batas geografis bukan menjadi hambatan utama karena sudah dapat diatasi dengan baik. Bahkan kini komunikasi dan perturakan informasi telah mempercepat integrasi antar budaya sampai ekonomi secara global. Seiring dengan hal tersebut maka muncul sebuah dampak positif dan negatif di era digital ini saat terjadi pandemik.

Ada banyak dampak positif seperti ketergantungan antar negara terhadap sumber daya medis sampai penelitian ilmiah akan mendorong kerja sama internasional yang lebih erat dalam penanggulangan virus. Belum lagi dalam hal pemakaian teknologi digital yang akan memungkinkan terjadinya pertukaran informasi secara cepat dan efisien. Dimana semua hal tersebut untuk setiap negara dapat saling memberikan fasilitas yang saling terkoordinasi global dalam menghadapi pandemik.

Tetapi disisi lain adanya globalisasi saat pandemik mengekspos terjadinya ketidaksetaraan akan sumber daya kesehatan dan ekonomi antar negara. Selain itu munculnya ketergantungan pada rantai pasok global menyebabkan kerentaan terhadap gangguan seperti kelangkaan barang. Oleh karena itu adanya pandemik menjadi titik balik penting dalam mengevaluasi dan merancang ulang sistem globalisasi agar lebih tahan terhadap tantangan masa depan.

Di Indonesia kasus Corona pertama kali muncul pada tanggal 2 Maret 2020. Di tanggal tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkonfirmasi kasus 1 dan 2. Kasus tersebut terjadi kepada seseorang ibu (64) dan putrinya (31) di Depok, Jawa Barat. Keduanya terinfeksi Corona dari warga Jepang yang datang ke Indonesia di Februari 2020.

Berdasarkan data dari situs Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memaparkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia masih naik sampai sepekan menjelang Natal 2023. Padahal di November 2023 hanya terjadi penambahan 7-40 kasus konfirmasi Covid-19 per hari secara nasional. Tetapi memasuki awal Desember 2023 barulah melampaui 100 kasus per hari. Bahkan di periode 12-17 Desember 2023 yang mengalami kenaikan berkisar 200-350 kasus per hari.

Adanya penambahan kasus infeksi virus Corona memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan khususnya ekonomi. Lonjakan kasus infeksi telah memicu berbagai macam kebijakan berpotensi kembali diterapksan seperti pembatasan mobilitas. Dimana Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menghadapi tantangan seirus dari penurunan pendapatan secara drastis. Diakhirnya masyarakat akan terjadi pemutusan hubungan kerja karena penurunan daya beli masyarakat.

Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) yang dipegang oleh Ikhsan Ingratubun memaparkan bahwa selama tahun 2020 ada sekitar 30 juta UMKM yang bangkrut karena Covid-19. Padahal di tahun 2019 jumlah UMKM di Indonesia berada di angka 64,7 juta. Tetapi setelah terjadi pandemik Covid-19 jumlah UMKM kini menjadi 34 juta di 2020.

"Di 2020 memang apa boleh buat ya menyedihkan, sekitar 30 juta UMKM bangkrut terutama usaha-usaha mikro," ujarnya dalam pelatihan BI secara virtual, Jumat (26/3/2021).

Setelah berjibaku dengan kehidupan pandemik virus Corona yang begituh lama kini mulai ditemukan vaksinasi. Hal tersebut menjadi harapan jalan keluar untuk kembali ke kehidupan normal. Bahkan dapat dikatakan vaksin menjadi kunci dalam menekan penyebaran virus Corona dan mengurangi tingkat keparahan penyakit. Selain itu dengan vaksinasi membuat masyarakat menjadi lebih aman untuk kembali beraktivitas secara normal. Maka keterbukaan bisnis, pelonggaran pembatasan sosial, dan pemulihan sektor ekonomi menjadi mungkin, mengarah pada suatu masa di mana mobilitas sampai interaksi sosial dapat dilakukan dengan lebih bebas.

Walaupun sudah sedikit bernapas lega dari pandemik nyatanya masih banyak tantangan lainnya. Salah satu tantangan tersebut terjadi karena dampak dari pasca-pandemik berupa kenaikan harga komoditas pangan. Di awal tahun 2023 komoditas pangan terpantau naik hal tersebut selaras dengan Panel Harga Badan Pangan yang menunjukan harga beras sampai cabai rawit masih bergerak naik.

Kenaikan harga kebutuhan pokok terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Gula di Papua Barat mencapai Rp 20.000 per kg. Beras medium dan premium di Papua berada di harga Rp 17.510 dan Rp 21.210 per kg. Di Maluku untuk cabai rawit merah di angka Rp 100.270 per kg. Sedangkan di Kalimantan Tengah untuk cabai merah keriting berada di harga Rp 86.290 per kg. Kenaikan harga ini menyoroti urgensi perhatian terhadap ketahanan pangan dan kebijakan ekonomi yang efektif untuk melindungi daya beli masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan komoditas pangan yang tinggi maka masyarakat mengadopsi berbagai strategi kreatif. Dari sekian banyak solusi yang dilakukan salah satunya berupa kegiatan berjualan pakaian bekas atau thrifting. Walaupun thrifting sudah ada di Indonesia sejak 2013 tetapi boomingnya baru beberapa waktu belakangan ini. Ada banyak sekali hal menarik ditawarkan dari thrifting tersebut berupa:

Pertama banyak penggemarnya khususnya bagi masyarakat yang ingin tampil kece dengan keuangan yang bersahabat. Kedua mendapatkan barang langka sampai brand ternama dengan kondisi baik, layar, dan bisa dipakai. Apakah para pembaca memiliki pemikiran yang berbeda dari yang telah dipaparkan?. Jika iya, maka tidak ada salahnya untuk memaparkan perbedaan tersebut didalam kolom komentar agar terjadi interaksi antara pembaca dan penulis.

Nyaman dan senangnya masyarakat atas adanya thrifting tersebut selaras dengan data yang ada salah satunya dari data ekspor-impor BPS. Data tersebut memaparkan nilai impor baju bekas meroket berada di angka 608,6% (yoy) untuk Januari-September 2022. Tingginya nilai impor baju bekas tersebut sampai mengalahkan nilai impor pakaian dan aksesorisnya (rajutan) serta pakaian dan aksesorisnya (non-rajutan).

Pertumbuhan industri thrifting di Indonesia telah memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan volume sampah. Seiring dengan popularitas diberikan oleh thrifting sebagai opsi belanja ekonomi dan berkelanjutan membuat masyarakat lebih cenderung memilihnya. Tetapi pilihan tersebut memberikan dampak terhadap lingkungan khususnya pada pengelolaan sampah.

Industri thrifting di Indonesia sering kali diwarnai oleh kualitas barang bekas yang tidak layak guna atau jual. Terkadang barang yang dipengepul oleh thrifting tidak diketahui sumbernya dari mana. Sehingga berpotensi sebagai besar barang tersebut tidak tidak memenuhi standar untuk dijual kembali. Hal tersebut karena barang yang rusak atau usang sehingga akhirnya harus berada di tempat pembuangan sampah.

Tingginya produksi barang bekas yang tidak terjual menjadi tantangan yang sangat serius. Thrifting sering sekali diharapan kepada surplus akan barang bekas yang tidak bisa dijual. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah di tempat penjualan. Dengan jumlah barang bekas yang terus mengalami kenaikan membuat risiko pembuangan sampah semakin tinggi. Kondisi tersebut memberikan tekanan tambahan yang besar pada sistem pengelolaan sampah yang memiliki batasan.

Di Indonesia pengelolaan sampah masih belum sesuai dengan metode pengelolaan sampah yang memiliki wawasan lingkungan. Sebagaian besar dari pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) masih menggunakan metode open dumping dan landfill. Metode open dumpng merupakan metode paling sederhana karena sampah yang dibuat di TPA tidak dilakukan perlakuan yang lebih lanjut. Sedangkan metode landfill berupa sampah yang ada di TPA akan diratakan dan dipadatkan menggunakan alat berat dan dilapisi oleh tanah. Penerapan dua metode tersebut kurang ramah lingkungan karena berpotensi terjadi pencemaran pada air dan udara.

Keterbatasan dalam infrastuktur pengelolaan sampah khususnya pada daur ulang menjadi salah satu kendala utama. Apalagi jumlah barang bekas yang terus meningkat berbanding terbalik dengan fasilitas daur ulang yang kurang memadai. Kondisi tersebut diakhirnya menciptakan lingkaran setan. Dimana barang bekas tidak bisa terjual atau didaur ulang menyebabkan berakhir di TPA yang ada di masyarakat. Maka dari itu kini timbul sebuah pertanyaan berupa:

BAGAIMANA RAMALAN TREND FASHION INDONESIA 2024 DI AWAL TAHUN UNTUK EKSPLORASI KREATIFITAS DALAM FASHION INDONESIA DI TENGAH KONDISI PADA THRIFTING???

Tren fashion Indonesia untuk awal tahun 2024 akan menjanjikan periode eksplorasi kreativitas yang tinggi terutama pada praktik thrifting. Di tengah-tengah terjadi peningkatan akan kesadaran dari dampak lingkungan. Maka dalam konteks kegiatan thrifting membuat para desainer lokal diharapkan menjadi semakin memadukan antara unsur tradisional ke dalam gaya modern. Nantinya akan dapat menciptakan koleksi yang unik dan beragam pada fashion Indonesia. 

Industri thrifting pada fashion di Indonesia diprediksi akan menjadi pusat perhatian yang utama dalam eksplorasi kreativitas fashion. Desainer dan konsumen dapat secara bersama-sama dalam mencari cara baru dalam memanfaatkan barang bekas agar memiliki nilai yang lebih. Nilai lebih tersebut didapatkan dari pemberian sisi kreatif yang tinggi pada pakaian dan aksesoris yang sudah ada. Sisi kreatifitas tersebut dapat tercermin pada proses pengelolahan barang bekas termasuk perubahan desain, penggunaan teknik upcycling, dan eksperimen dengan motif dan warna.

Konsep thrifting juga memberikan ruang sebesar-besarnya bagi para desainer untuk menjelajahi estetika lokal Indonesia. Penggunaan dari kain tradisional seperti batik dan tenuh dapat menjadi inti dari kreasi fashion di tahun 2024. Penggabungan berbagai unsur lokal tersebut pada desain modern akan menciptakan keharmonisan menarik. Selain itu hal tersebut juga menyelaraskan kekayaan budaya Indonesia dengan trend global yang sedang berlangsung.

Tidak hanya itu saja disini juga sangat penting untuk dapat mengedukasi konsumen terkait praktif thrifting yang berkelanjutan yang menjadi penopang akan eksplorasi kreativitas. Dimana konsumen harus dapat semakin memahami akan nilai dan potensi kreatif dari barang bekas yang menjadi agen perubahan bagi desainer untuk menciptakan solusi inovasitf. Agar lebih besar dampak yang dihasilkan maka dapat menggunakan media sosial sampai platform online dalam menyebarkan pesan dan inspirasi thrifting yang kreatif.

Pergeseran paradigma yang terjadi juga dapat menciptakan peluang untuk kolaborasi yang lebih erat antara desainer, konsumen, dan pelaku industri. Adanya peningkatan pada demand pada barang bekas berkualitas tinggi akan memicu terciptanya ekosistem fashion yang lebih berkelanjutan. Ini juga akan mencakup pembentukan komunitas yang saling mendukung, bertukar ide, dan mendorong terciptanya tren-tren baru yang ramah lingkungan.

Dengan adanya perkembangan yang dilakukan tersebut tidak hanya industri fashion yang akan mendapatkan manfaat tetapi juga sisi lingkungan. Eksplorasi kreativitas dalam thrifting di Indonesia yang dilakukan di tahun 2024 memberikan harapan untuk dapat mengurangi jumlah sampah tekstil, mengurangi tekanan pada sumber daya alam, sampai memperkuat akan identitas budaya Indonesia dalam panggung fashion global. Melalui upaya yang dilakukan tersebut terhadap nilai-nilai berkelanjutkan adanya sebuah harapan. Dimana harapan tersebut berupa trend fashion Indonesia tidak hanya memukai secara estetika tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam upaya menjadikan thrifting lebih maksimal lagi dibutuhkan pergeseran fokus. Seperti yang kita ketahui bahwa thrifting identik terhadap produk fashion dari luar yang impor. Tetapi kini pakaian dari thrifting harus menggunakan pakaian bekas dari dalam negeri.

Penggunaan pakaian bekas lokal tidak hanya akan mendukung ekonomi domestik saja. Tetapi lebih dari itu juga akan berdampak pada peningkatan keberlanjutan industri fashion di Indonesia. Memilih pakaian bekas dari dalam negeri secara tidak langsung pula akan mendukung UMKM yang terlibat dalam industri fashion. Selain itu juga dapat mengurangi dampak lingkungan dari sampah dari fashion pakaian impor pada kegiatan thrifting.

Menurut pada dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk tahun 2022 Indonesia mengimpor pakaian bekas dan barang tekstil bekas (kode HS 63090000) sebanyak 26,22 ton. Dari jumlah tersebut secara total atas nilai impor mencapai angka mencapai USD 272.146 atau sekitar Rp 4,18 miliar (kurs Rp 15.375 per USD). Negara yang paling besar penyumpang hal tersebut dari Australia yakni USD 225.941 atau sekitar Rp3,5 miliar.

Penerapan kebijakan yang baru pada kegiatan thrifting juga akan melahirkan kegiatan ekonomi baru. Ekonomi baru tersebut karena biaya yang biasanya dikeluarkan dari kegiatan thrifing dapat berputar di dalam negeri bukan di luar negeri. Sehingga dana salah satunya yang dipaparkan diatas akan dapat menjadi bahan bakar baru bagi pihak-pihak yang terlibat didalam kebijakan thrifing baru tersebut.

Belum lagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanuak di dunia pastinya memiliki potensi yang besar. Jika kebijakan thrifting yang menggunakan pakaian besar dalam negeri diterima dan dipraktikan oleh masyarakat akan menghasilkan siklus ekonomi positif. Dimana penjualan barang bekas lokal menjadi semakin meningkat yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi domestik, menciptakan lapangan kerja baru, sampai memajukan industri fashion secara keseluruhan. Agar lebih maksimal dibutuhkan keterlibatan berbagai macam pihak salah satunya berupa Laruna Indonesia Fashion Forum atau Laruna.

Laruna atau biasa disebut dengan Laruna.id tidak hanya menjadi sekedar platform bagi setiap individu yang memiliki minat dalam dunia fashion saja. Tetapi juga dapat menjadi wadah yang menyimpan informasi bagi masyarakat Indonesia. Didalamnya akan menyediakan segudang referensi tentang tren fashion lokal dan internasional. Saat berada di dalamnya juga menjadi sumber informasi seputar sumber grosir, pengecer, produsen, vendor, pemasok, distributor, perancang busana, model fesyen, blogger, dan berbagai aspek lain yang terkait dengan dunia fashion.

Adanya Laruna memberikan kontribusi yang berharga pada sisi inovasi dalam produk thrifting dengan fokus pemanfaatan bahan fashion lokal. Pertama-tama melalui platform Laruna menjadi wadah bagi para desainer lokal untuk menampilkan kreativitas melalui produk yang dihasilkan menggunakan bahan tradisional Indonesia. Hal tersebut membuat jalan baru bagi desainer untuk melakukan daur ulang dan mengubah pakaian bekas menjadi kreasi unik. Sehingga dapat dikatakan adanya Laruna akan mendorong inovasi dalam penggunaan bahan lokal dalam mempromosikan kekayaan budaya Indonesia dalam setiap rancangan.

Kedua adanya Laruna akan mendorong pertukaran ide sampai pengetahuan di antara pelaku industri fashion di Indonesia. Melalui forum tersebut akan membuat para desainer, produsen, sampai pemasok pada industri fashion dapat saling berbagi pengalaman sampai teknik terkini untuk menciptakan produk thrifting yang inovasi menggunakan bahan lokal. Hal tersebut dapat menciptakan lingkungan kolaboratif yang merangsang kreativitas dan membuka peluang untuk menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan desain kontemporer.

Terkahir adanya Laruna akan menjadi katalisator dalam memperkenalkan tren sampai gaya fashion yang berkelanjutan menggunakan bahan lokal di masyarakat Indonesia. Melalui promosikan produk thrifting yang inovasi dan ramah lingkungan yang dilakukan Laruna memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mendukung industri lokal sambil mendapatkan produk fashion yang unik. Inisiatif ini mendorong pemahaman tentang pentingnya pemanfaatan bahan lokal dalam upaya menciptakan produk fashion yang berkelanjutan dan mendukung keberlanjutan industri fashion Indonesia secara keseluruhan.

Melalui adanya tulisan ini akan menjadi sebua solusi bagi pihak-pihak yang bekerja dalam industri fashion khususnya pada kegiatan thrifting. Maka kegiatan tersebut tetap berjalan tetapi juga akan memberikan manfaat pada ekonomi masyarakat karena menggunakan bahan dasar lokal. Belum lagi produk yang dihasilkan juga sangat lah menarik untuk digunakan karena telah diberikan sentuhan sisi inovasi dari Laruna. Semua tersebut akhirnya bertujuan untuk membantu Indonesia bergerak ke arah yang lebih baik dalam bidang fashion, lingkungan, dan ekonomi di masa depan.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.

Sumber tulisan, gambar, dan video:

  1. https://news.detik.com/berita/d-5964691/kasus-corona-pertama-di-indonesia-ini-kilas-balik-usai-2-tahun-berlalu 
  2. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/12/18/kasus-covid-19-masih-naik-sampai-sepekan-jelang-natal-2023
  3. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/06/09/kasus-aktif-covid-19-di-indonesia-tercatat-10-597-kasus
  4. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210326144212-4-233127/sad-30-juta-umkm-gulung-tikar-karena-corona#:~:text=Setelah%20terjadi%20pandemi%20Covid%2D19,26%2F3%2F2021
  5. https://www.idxchannel.com/milenomic/peluang-bisnis-thrifting-menggiurkan-dan-bikin-cuan-tapi-intip-dulu-syaratnya
  6. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/21/nilai-impor-baju-bekas-meroket-6076-pada-kuartal-iii-2022-ancam-industri-tekstil-ri
  7. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2019/10/19/sejauh-manakah-inovasi-pengelolaan-sampah-di-indonesia/
  8. https://globalnews.id/tag/thrifting-irugikan-pelaku-umkm/
  9. https://databoks.katadata.co.id/index.php/datapublish/2023/03/16/10-negara-pemasok-pakaian-bekas-impor-terbesar-ke-indonesia
  10. https://jejakpanorama.com/2023/07/12/bersama-Laruna-id-gaungkan-fashion-lokal-yang-ramah-lingkungan/
  11. https://Laruna.id/
  12. https://www.youtube.com/watch?v=Si6Ofli61pw
  13. https://www.youtube.com/watch?v=gxkuxISnILg
  14. https://www.youtube.com/watch?v=B_ERCbLHamE
  15. https://www.youtube.com/watch?v=pZQ5zdJz27A
  16. https://www.youtube.com/watch?v=u01bnoN0el0
  17. https://laruna.id/

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Melangkah ke Masa Depan Untuk Mode Fashion Indonesia 2024"

Posting Komentar