Pulih, Bangkit dan Maju Melawan Pandemi Covid-19

Sampai saat ini pandemik virus Covid-19 masih berada di kehidupan sehari-hari masyarakat. Walaupun jika lihat serta dianalisis lebih mengatakan bahwa pandemik virus Covid-19 tidak begituh seram seperti beberapa tahun kebelakang bukan bearti pandemik virus Covid-19 belum hilang sepenuhnya. Apabila melihat data sampai saat ini penyebaran virus Covid-19 masih berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Di tanggal 10 September 2022 saja berdasarkan data jumlah orang yang terinfeksi atas virus Corona berada di angka 34.745 orang.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh pihak pemerintah melaporkan bahwa sepanjang penyebaran awal-awal virus Corona di Indonesia sampai saat ini sudah banyak masyarakat yang terjangkit virus Corona. Jika dihitung-hitung secara total jumlah penderita Covid-19 di Indonesia sudah mencapai angka 6.390.553 orang. Dari angka tersebut telah dinyatakan sebanyak 6.198.051 orang atau sekitar 96.99% telah sembuh. Sedangkan sebanyak 157.757 orang atau setara dengan 2.47% telah dinyatakan meninggal dunia. Sementara untuk sisanya saat ini masih menjalani perawatan untuk terbebas dari penyakit virus Corona.

Dunia pendidikan merupakan dampak yang terkena adanya pandemik virus Corona. Secara sederhana dampak dalam dunia pendidikan dapat terlihat dari kegiatan belajar mengajar. Dimana pada sebelum terjadi pandemik virus Corona kegiatan belajar mengajar menerapkan sistem konvensional. Sistem konvensional tersebut seperti metode siswa datang ke fasilitas pendidikan serta guru mengajar dalam fasilitas sekolah tersebut. Tetapi kini dengan adanya pandemik membuat guru sampai murid menjadi ketakutan akan tertular virus Corona. Akibatnya sistem konvensional berubah menjadi sistem belajar online menggunakan teknologi berupa laptop, hp, dan lain-lain. Penerapan sistem belajar online tersebut membuat guru sampai siswa tidak usah datang ke fasilitas pendidikan untuk melangsungkan kegiatan mengajar.

Ternyata tidak hanya bidang pendidikan saja yang terkena dari adanya pandemik virus Corona tetapi bidang lain seperti ekonomi juga turut terkena dampaknya. Hal tersebut bisa dipaparkan melalui sebuah video mengenai berita. Dimana berita tersebut memaparkan akan dampak yang diberikan virus Corona pada masyarakat. Berikut ini video berita tersebut yaitu:

Ya, pengangguran baru merupakan salah satu dampak yang diberikan adanya pandemik virus Corona. Munculnya pengangguran baru akibat pandemik karena kegiatan ekonomi yang terbatas. Keterbatasan tersebut muncul karena adanya pembatasan kegiatan pada masyarakat akibat ketakutan tertular virus Corona. Sehingga akibat kondisi tersebut membuat terjadinya pendapatan serta kegiatan ekonomi masyarakat menjadu turun. Akibat terjadi penurunan tersebut banyak perusahaan yang harus tetap mengeluarkan walaupun kegiatan pendapatkannya mengalami pengurangan. Untuk tetap bertahan para perusahaan tersebut melakukan pengurangan pekerja. Maka tidak usah heran jika pada saat pandemik sedang dipuncak-puncaknya banyak terjadi pengangguran baru untuk perusahaan tetap bertahan.

Bahkan berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik atau dikenal dengan nama BPS mencatat jumlah pengangguran akibat Covid-19. Jumlah yang dimilik pada laporan bulan Februari 2022 sebanyak 960 orang. Jumlah tersebut bisa diporsikan lagi sekitar 40% merupakan pekerjan dengan rentang usia dari 15-24 tahun.

"Dampak dari Covid-19 terhadap pengangguran masih cukup tinggi. Jadi yang dulu kena dampak Covid-19 dan sekarang masih menganggur kurang lebih 960 ribu orang," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (9/5).

Berdasarkan pemparan yang diberikan oleh pihak BPS mendefinisikan bahwa pengangguran yang diakibatkan oleh Covid-19 sebagai pengangguran yang pernah berhenti bekerja karena Covid-19 sejak bulan Februari 2020. Jumlah pengangguran tersebut ternyata terus mengalami penurunan dari angka 2,56 juta jiwa di bulan Agustus 2020 menjadi 1,62 juta pada bulan Februari 2021. Sedangkan kini hanya 960 ribu orang yang berada di bulan Februari di tahun ini. Jika dikelompokan berdasarkan usia secara mayoritas hampir mendekati angka persen sebanyak 90% berada di kelompok usia 15-44 tahun.

Tentunya jika melihat angka jumlah dan usia bisa dikatakan banyak sekali orang usia produktif yang tidak memiliki pekerjaan akibat pandemik yang terjadi. Padahal saat pandemik kebutuhan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut tidak hanya jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan tetapi juga dari sisi harga. Banyak sekali barang kebutuhan yang mengalami langka atau habis diberbagai tempat. Jikapun barang tersebut ada harga yang ditawarkan cenderung lebih tinggi dari pada biasanya. Sehingga mau tidak mau masyarakat yang mau memenuhi kebutuhan sehari-hari harus mengeluarkan uang lebih banyak dari pada sebelumnya.

Ketika banyak hal dari mulai pengangguran sampai kenaikan harga tidak diatasi dengan baik pastinya akan menekan kepada kehidupan masyarakat. Maka dari itu berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh berbagai macam pihak agar kita semua yang ada di Indonesia dapat pulih, bangkit dan maju melawan pandemi Covid-19 yaitu:

Menerapkan Protokol Kesehatan.

Ada banyak sekali protokol kesehatan yang wajib untuk ditaati oleh masyarakat. Dari sekian banyak protokol kesehatan tersebut salah satunya bernama 5 M. Pastinya masyarakat sudah mengetahui akan pengertian dari 5 M tersebut. Bisa disederhanakan bahwa 5 M merupakan singkatan dari kata yaitu Mencuci Tangan, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas. Harapannya dengan penerapan protokol kesehatan tersebut terjadi penekanan penyebaran virus Corona ditengah kehidupan masyarakat. Sehingga dapat kembali dengan nyaman melakukan aktifitas ekonominya untuk menjalani kehidupan. Penerapan protokol kesehatan 5 M ini harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang usia, lokasi, atau hal lainnya. Adanya kekompakan tersebut membuat pemutusan atau penenakan penyebaran virus Corona menjadi lebih maksimal lagi.

Melakukan Adaptasi Lebih Cepat.

Dalam kehidupan pastinya kita akan selalu dituntut untuk dapat melakukan adapatasi. Dengan adanya pandemik virus Corona adaptasi yang dilakukan tersebut hanyalah mempercepat. Salah satu contoh adaptasi yang dapat dilakukan adalah merubah kegiatan yang bertemu secara langsung menjadi serba online. Bantuan dari teknologi canggih seperti internet, hp, laptop, pc, dan masih banyak lagi membuat kegiatan online menjadi lebih mudah. Bahkan saking mudahnya kini tidak hanya soal audio saja tetapi videopun kini dapat dilakukan secara online. Maka dari itu jika mau tetap bertahan maka tidak ada salahnya mencoba beradaptasi dengan melakukan kegiatan menjadi serba online agar tetap dapat bertahan.

Tidak Menyebarkan Berita Kurang Baik Di Media Sosial.

Media sosial kini tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja antara satu orang dengan orang lain. Kini media sosial dapat digunakan oleh berbagai macam hal salah satunya bertukar informasi. Ada banyak sekali informasi yang dapat diberikan dalam sosial media dari mulai tanaman, memasak, dan lain-lain. Kondisi tersebut tentunya dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan sebuah informasi yang kurang baik di media sosial.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan terdapat sebanyak 2.632 konten hoaks terkait dengan virus Corona-19 yang ditindak lanjuti sejak 23 Januari 2020 -  13 April 2021. Jumlah informasi berupa konten hoaks tersebut paling banyak terjadi dengan menggunakan platform Facebook sebanyak 2.129 konten. Bisa dibayangkan dengan banyaknya informasi yang salah atau tergolong hoaks yang dikonsumsi oleh masyarakat pastinya memberikan dampak. Dimana dampak dari konsumsi informasi tergolong hoaks tersebut akan memberikan kesalahan dalam bertindak. Jika salah bertindak dalam menangani virus Corona yang awalnya ingin sembuh malah bisa berpotensi menjadi sakit yang parah. Maka dari itu untuk menghindari akan hal-hal yang kurang baik akibat konsumsi informasi yang kurang benar atau hoaks maka lebih baik membuat berita yang kebenarnya sudah dipercaya.

Kembali Ke UMKM Untuk Berbelanja. 

UMKM merupakan sebuah singkatan Usaha Mikro Kecil Menengah. Berdasarkan banyak pemaparan banyak pihak hampir kompak mengatakan bahwa UMKM adalah tulang punggu ekonomi Indonesia.

“Sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi mencapai 57,24 persen dari total PDB Indonesia. Berdasarkan data Kemenkop- UKM, sebanyak 99,99 persen dari total pelaku usaha atau setara dengan 64 juta pelaku usaha berasal dari UMKM dengan penyerapan tenaga kerja yang besar, yakni mencapai 117 juta orang (97 persen) dari total tenaga kerja,” kata Wimboh melalui keterangan yang diterima, Minggu (18/9/2021).

Dengan hal tersebut maka keberadaan dari UMKM sangat penting bagi ekonomi Indonesia. Maka dari itu agar tulang punggu ekonomi tersebut kuat dibutuhkan kegiatan ekonomi. Cara kegiatan ekonomi bertumbuh pada UMKM dengan membelinya. Pastinya didalam kehidupan ini banyak sekali UMKM dengan berbagai macam jualan yang disajikan. Salah satu contoh jualan UMKM seperti gorengan, lontong sayur, dan masih banyak lagi.

Apalagi terkadang dengan kita sebagai masyarakat membeli dari UMKM tidak hanya membangkitkan ekonomi tetapi ada hal lain. Dimana hal lain tersebut adalah membantu menyambung hidup pemili UMKM. Uang hasil keuntungan dari kegiatan UMKM tersebut pastinya akan diputar untuk berbagai macam hal dari mulai kebutuhan kesehatan, sekolah, dan masih banyak lagi. Dapat dikatakan bahwa ketika kita sebagai masyarkat ketika membeli dari UMKM juga turut membantu menyambung hidup keluarga pemilik UMKM tersebut.

Pada dasarnya ada banyak sekali cara atau kegiatan yang dapat dilakukan agar Indonesia dapat pulih, bangki, dan melawan akan pandemik Covid-19 yang sedang terjadi. Tetapi salah satu contoh cara atau kegiatan tersebut telah dipaparkan diatas. Agar lebih maksimal dalam memulihkan, bangkit, sampai melawan akan pandemik Covid-19 yang sedang terjadi dibutuhkan semangat yang berasal dari Pancasila yang menjadi nilai bangsa Indonesia dalam berkegiatan.

“Kita akan dapat mengatasi Pandemi COVID-19 apabila kita dapat mengejawantahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal (Purn.) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Senin, 1 Juni 2020.

Nilai yang terkadung dalam Pancasila yang dapat diterapkan dalam memulihkan, bangkit, sampai melawan akan pandemik Covid-19 merupakan nilai dari kata gotong royong. Gotong royong sendiri dapat diartikan sebagai bersama-sama. Jika dikatikan dengan memulihkan, bangkit, sampai melawan akan pandemik Covid-19 terhadap nilai gotong royong yaitu melakukan kegiatan sesuai dengan kahliannya yang saling berkontribusi dengan kegaitan orang lain sehingga diujungnya dapat memulihkan, bangkit, sampai melawan akan pandemik Covid-19 pada masyarakat Indonesia. 

Secara contoh nyata misal ada yang memiliki keahlian dalam kesehatan dengan edit video maka dapat melakukan pembangianan informasi. Dimana informasi dibuat oleh pihak kesehatan serta edit videonya digunakan oleh orang lain sehingga video yang ditampilkan dapat lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Jadi ayo masyarakat yang ada di Indonesia saling gotong untuk dapat memulihkan, bangkit, sampai melawan akan pandemik Covid-19 dengan kemampuan atau keahlian masing-masing yang dikombinasikan dengan gotong royong?.

Kini tidak terasa pandemik sudah berlangsung cukup lama serta kini kita juga mendekati waktu kemederkaan yang berada di tanggal 17 Agustus 2022. Hal menarik dari bahwa kini kita telah tahun ke 77 setelah kemederkaan. Dengan kondisi tersebut pastinya kita sudah cukup teruji oleh banyak hal sehingga dapat mampu mencapai tujuan. Dimana tujuan yang ingin dicapai tersebut sesuai dengan tema yang dibawakan saat kemerdekaan yaitu:

Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Pembuatan Konten Media Sosial dalam rangka Memperingati HUT RI ke-77 dengan tema Kembali Berkarya : Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY”.

Sumber tulisan, gambar, dan video:

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pulih, Bangkit dan Maju Melawan Pandemi Covid-19"

Posting Komentar