Padahal
kita semua sudah mengetahui bahwa kejahatan merupakan tindakan yang tidak
dibenarkan. Hal tersebut bisa terlihat dari berbagai macam buku bahan bacaan
sampai ajaran agama kompak mengatakan bahwa kejahatan merupakan hal yang tidak
dibenarkan. Tapi entah mengapa banyak sekali oknum-oknum nakal yang terus saja
meneror kehidupan masyarakat dengan kejahatan yang dilakukannya. Semakin
canggih teknologi saat ini terkadang berbanding lurus dengan kejahatan yang
dilakukan. Dibeberapa tahun kebelakang pada masyarakat masih mengenal kasus
kejahatan menggunakan teknologi berupa telpon yang dikenal dengan sebuah nama
“Mama Telepon”.
Saat
maraknya kasus kejahatan tersebut banyak sekali masyarakat yang diresahkan.
Para korban yang ditargetnya benar-benar acak sehingga dari mulai anak kecil
sampai orang dewasa yang memiliki telpon atau alat komunikasi lain seperti hp
menjadi targetnya. Selain targetnya secara acak biasanya kasus tersebut akan
meminta korbanya untuk mengirimkan sebuah pulsa yang diawali sedikit mungkin
dengan nominal kecil. Ketika korbannya telah mengirim pulsa pertama kali entah
mengapa para oknum tersebut terus saja meminta dikirimkan pulsa untuk yang
kedua, ketiga, dan seterusnya. Alasan yang dibuat untuk mempercayai korban ada
banyak sekali terkadang tidak masuk akal. Tetapi dikarenakan sudah percaya
dengan mengirim pertama kali pulsa maka untuk kedua atau ketiga akan menjadi
lebih mudah lagi menarik pulsa dari pihak korban oleh oknum.
Jika
dihitung maka para korban banyak sekali biaya yang telah dikeluarkan dari mulai
ratusan ribu rupiah sampai jutaan. Hal yang menjadi aneh adalah ketika sedang
melakukan apa yang disuruh oleh para oknum tersebut pihak korban entah mengapa
seperti tidak ada kekuatan untuk melawan. Apalagi dibarengi dengan emosi
terkadang menjadi sulit lagi untuk melawan. Tetapi setelah beberapa waktu
berlalu serta kondisi korban telah stabil maka barulah korban merasa ditipu
oleh oknum tersebut.
Setelah
kejahatan “Mama Telepon” ada banyak sekali kejahatan lainnya. Pada dasarnya kejahatan
tersebut pastinya mengincar korban yang lemah. Setelah korban lemah yang
diakibatkan oleh emosi yang mengendalikan maka selanjutnya akan ditarik tujuan
oknum tersebut pada korban. Biasanya yang menjadi tujuan dari para oknum
tersebut adalah dana yang dimiliki oleh korban untuk dikirim kepada pihak
oknum-oknum kurang baik tersebut. Kini kejahatan tersebut kian menghilang dari
masyarakat karena buktinya pihak polisi di negara Indonesia telah melakukan
penangkan dibuktikan dengan video diatas.
Padahal
pihak polisi telah melakukan penangkan tetapi terkadang masih saja kejahatan
model tersebut masih mengincar masyarakat. Adanya teknologi yang semakin canggih
membuat kegiatan kejahatan menjadi lebih modern lagi. Bahkan dibeberapa kasus
yang telah diungkap oleh pihak polisi kasus kejahatan tersebut tidak pernah
terpikiran sebelumnya. Dimana kasus tersebut kini dapat mudah ditemukan pada
kondisi kasus kejahatan siber.
Saking
maraknya kasus kejahatan siber di Indonesia ketua Komite I DPD RI Akhmad
Muqowan mengatakan bahwa tingkat kejatan siber di Indonesia sudah masuk ke
dalam peringkat kedua di dunia. Perkataan yang dikatakan oleh Akhmad Muqowan
dikatakan saat melakukan rapat kerja bersama Menteri Komunikasi dan Informasi
yang saat itu dijabat oleh Rudiantara Akhmad mengatakan hal yang sama bahwa
Indonesia menduduki peringkat kejahatan siber setelah Ukraina.
"Ini data-data bisa diambil dari mana-mana. Nomor 2 di dunia (Indonesia), nomor satu milik Ukraina," kata Akhmad usai melakukan rapat kerja di gedung DPD RI, Jakarta, Kamis (9/4).
Dari
pemaparan tersebut pihak Menkominfo yang pada saat itu dijabat oleh Rudiantara
memaparkan bahwa peringkat yang didapatkan tersebut dapat terlihat dari adanya
kejahatan peretasan melalui dunia maya. Kejahatan cyber pada dasarnya ada
banyak sekali tetapi salah satu bidang yang paling banyak menjadi korban adalah
sektor perbangkan. Untuk dapat mencegahnya pun tidak bisa dilakukan oleh satu
pihak saja tetapi harus dikombinasikan agar keamana menjadi lebih maksimal.
Belum lagi bahwa setiap sektor terkadnag memiliki tingkat standar keamanan
internasional yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat standar keamanan tersebut
pastinya dibutuhkan koordinasi yang berbeda-beda dengan pihak yang
berbeda-beda. Dengan adanya koordinasi dengan berbagai macam pihak tersebut
harapannya perbedaan standar keamanan internasional yang berbeda-beda tersebut
dapat diatasi.
"Kominfo menganalisis sektor-sektor mana saja, contoh utilities mana saja yang harus mengikuti standar-standar security internasional. Ini bukan tugas kementerian tertentu. Ini tugas semua sektor. Yang harus kita tingkatkan koordinasi antara utilities itu tadi," tutup Rudi.
Berdasarkan
data yang dimiliki oleh pihak situs patrolisiber.id mengatakan bahwa jumlah
aduan akan kejahatan yang diterima dalam laporan melalui portal Patrolisiber
dengan jenjang bulan dari Januari sampai September 2021 mencapai 15.152 aduan.
Jumlah aduan tersebut jika ditotal berdasarkan jumlah kerugian material
mencapai 3,88 triliun. Dari kasus kejahatan tersebut paling banyak didominasi
oleh konten tentang penipuan dengan angka 4.601 kasus.
Walaupun
didominasi oleh konten penipuan tetapi ada juga kasus lainnya seperti
melaporkan atas konten soal pengancaman dan penghinaan. Jumlah laporan atas dua
kasus tersebut mencatat berada di angka sebanyak 3.101 kasus. Selanjutnya kasus
yang terjadi mengenai kasus kejahatan siber berupa konten soal pemerasan yang
berada di angka 1.606 kasus yang dilaporkan.
Berdasarkan
data mengatakan platform yang digunakan dalam melancarkan kasus kejahatan siber
juga ada banyak sekali. Tetapi paling banyak platform yang digunakan dalam
melancarkan kasus kejahatan siber yaitu menggunakan WhatsApp dengan jumlah
sebanyak 8.357 kasus. Setelah itu ditempati oleh platform dengan nama Instagram
sebanyak 2.621 kasus. Sedangkan tempat ketiga ditempati oleh platform yang
bernama telpon atau sms dengan kasus sebanyak 2.324 kasus.
Data
yang dimiliki ternyata bisa dikatakan cukup lengkap karena data tersebut bahkan
sampai mengetahui provinsi mana yang paling banyak terjadi kasus kejahatan
siber. Berdasarkan data yang melihat provinsi tempat pertama ditempati oleh
provinsi Jawa Barat dengan jumlah kasus yang terjadi mencapai 3.090 kasus.
Sedangkan untuk tempat kedua dan ketiga ditempati oleh DKI Jakarta dan Jawa
Timur. Untuk DKI Jakarta jumlah kasus yang terjadi mencapai angka 2.556 kasus.
Untuk Jawa Timur memiliki kasus sebanyak 1.577 kasus.
Adanya
data-data yang telah dipaparkan dapat dikatakan diatas masih dapat dikatakan
bahwa wilayah Indonesia masih menjadi sasaran empuk untuk terjadi kasus siber.
Untuk dapat menghindari dari kasus siber yang dapat merugikan dalam banyak sisi
seperti sisi material dibutuhkan sebuah tips-tips. Apalagi sisi material
tersebut menggunakan media penipuan mengatas namakan sebuah perusahaan bank.
Maka dari itu disini penulis memberikan beberapa tips-tips agar terhindar dari
penipuan siber yang mengatas namakan perusahaan bank yang berniat menguras isi
uang didalam akun bank seseorang tersebut yaitu:
Jangan Diawal-Awal Melibatkan Emosi.
Hebatnya
terkadang saat adanya sebuah notifikasi dari oknum jahat tersebut selalu saja
dilibatkan emosi yang dimiliki oleh korban. Jika notifikasi diberikan melalui
sebuah tulisan maka tulisan tersebut akan mengandung kata-kata yang
melebih-lebihkan sampai kata yang dibuat menggunakan kapital untuk melibatkan
emosi sang korban. Sedangkan jika melalui sebuah suara biasanya diawal-awal
akan diberikan sebuah tangisan atau hal lain yang dapat memancing emosi korban.
Setelah korban menangkan sisi emosi akan dengan mudah untuk dikendalikan. Maka
dari itu ketika mendapatkan hal tersebut jangan selalu melibatkan emosi. Ketika
sudah mendapatkan sebuah notifikasi atau telpon lebih baik langsung menarik
nafas dalam-dalam atau mencuci muka agar lebih tenang. Setelah hati dan pikiran
yang menyebabkan emosi lebih tenang barulah melakukan tindakan. Dengan demikian
maka tindakan akan peluang lebih besar tindakan yang diambil lebih baik
dibandingkan mengambil tindakan yang melibatkan emosi.
Tidak Mudah
Percaya Serta Melakukan Pemeriksaan.
Mudahkan
percaya serta tidak melakukan pemeriksanaan merupakan tindakan pencegahan yang
sangat baik. Terkadang dengan banyaknya informasi yang diberikan oleh oknum
tersebut membuat korban menjadi pusing. Ketika sudah pusing tersebut maka akan
mudah dipengaruhi melakukan sesuai apa yang keinginan oknum tersebut yaitu
menguras dana yang dimiliki korban. Maka dari itu ketika sudah mendapatkan
informasi yang banyak tersebut dari oknum alangkah baiknya tidak percaya
terlebih dahulu serta langsung memeriksa kebenaran informasi tersebut. Caranya
dengan berkomunikasi dengan orang terpecaya seperti pasangan hidup, anak, atau
sanak saudara dengan meneleponnya untuk mengenali kebebanaran. Terkadang
orang-orang yang dikomunikasi terdekat akan selalu berusaha melindungi diri
korban sebelum melakukan hal yang merugikan sang korban.
Menggunakan Akun Bank Terpecaya.
Pada
point ke tiga tersebut lebih tepatnya untuk kasus kejahatan siber yang
menggunakan akun bank sebagai perantaranya. Disini pihak korban haruslah
menggunakan akun bank terpecaya. Banyaknya sekali bank yang dapat digunakan
oleh masyarakat tetapi jika disuruh menjawab bank yang terpecaya oleh penulis
adalah bank yang memiliki nama BRI. Kini timbul
kembali sebuah pertanyaan yaitu:
Apa Itu Bank BRI???
BRI
merupakan sebuah singkatan yang berasal dari kata Bank Rakyat Indonesia. Bisa
dikatakan bahwa BRI merupakan salah satu bank yang dimiliki
oleh pemerintah Indonesia. Tidak hanya itu saja bisa dikatakan bahwa BRI merupakan bank yang terbesar di miliki oleh pemerintah
Indonesia. Berdasarkan sejarahnya BRI didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah. Orang yang menjadi pendiri pertama kali BRI bernama Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember
1895.
Visi
yang selalu diemban oleh BRI dalam menjalani
kegiatan perbangkan yaitu “Menjadi The Most Valuable Banking Group di Asia
Tenggara dan Champion of Financial Inclusion”. Sedangkan untuk misi yang dibawa
oleh BRI terdapat ada 3 yaitu Memberikan Yang
Terbaik, Menyediakan Pelayanan Yang Prima, Bekerja dengan Optimal dan Baik.
Arti dari Memberikan Yang Terbaik yaitu Melakukan kegiatan perbankan yang
terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada segmen mikro, kecil, dan menengah
untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Arti dari Menyediakan Pelayanan
Yang Prima yaitu Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah melalui
sumber daya manusia yang profesional dan memiliki budaya berbasis kinerja
(performance-driven culture), teknologi informasi yang handal dan future ready,
dan jaringan kerja konvensional maupun digital yang produktif dengan menerapkan
prinsip operational dan risk management excellence. Sedangkan arti dari Bekerja
dengan Optimal dan Baik yaitu Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal
kepada pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan memperhatikan
prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik Good Corporate Governance yang
sangat baik. Tidak hanya itu saja setiap insan yang terdapat pada BRI selalu memiliki 10 sikap ini untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat di Indonesia. Berikut ini adalah 10 sikap insan yang
dimiliki dalam BRI yaitu:
Kartu
Kredit BRI.
Didalam
layanan kartu Kredit BRI terdapat beberapa
macam-macam yang dapat dipilih oleh masyarakat. Pertama adalah kartu Kredit BRI Touch, dimana kartu kredit tersebut diberikan untuk
dapat memberikan sebuab transaski secara online agar dapat menopang gaya hidup
para milenial dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Kedua karti kredit
Platinum merupakan kartu kredit yang memberikan mempermudah gaya hidup
seseorang penggunanya. Cara untuk mendaftarkan seseorang didalam masyarakat
untuk dapat menggunakan layanan kartu kredit dapat menggunakan 3 cara sebagai
berikut:
BRIZZI.
BRIZZI
bisa dikatakan sebagai produk layanan yang memberikan uang elektronik. Uang
elektronik tersebut menggunakan teknologi chip sebagai pengganti uang tunai.
Sehingga layanan produk tersebut bisa digunakan untuk alat pembayaran dalam
melakukan berbagai macam transaksi belanja (purchase) atau transaksi akan dalam
hal melakukan pembayaran barang atau jasa. Cara untuk menggunakan layanan
tersebut harus melakukan top up dengan 3 cara yaitu ATM, EDC, dan BRImo. Agar lebih nyaman dalam menggunakan layanan BRIZZI maka para pengguna harus terlebih dahulu memahami ketentuan
salah satu contoh ketentuan tersebut yaitu:
Kredit
Pangan.
Kredit
investasi atau bisa dikatakan sebagai modal kerja komersial khusus di bidang
pangan untuk mendukung akan kedaulatan pangan kemaritiman. Layanan yang bernama
kredit pangan ini pihak BRI sampai mengeluarkan
dana yang cukup besar sampai maksimal mencapai angka 1 miliar. Bunga yang
diberikan pada layanan kredit pangan bisa dikatakan bunga flat yang berada di
angka 13-15% per tahun. Harapannya dengan adanya kredit pangan pihak yang
berkerja dalam pangan dapat mendapatkan suntikan modal untuk melakukan kegiatan
ekonominya.
Jika
harus dipaparkan mengenai layanan yang ada didalam pihak BRI
pastinya dibutuhkan berlembar-lembar kerta untuk memaparkannya. Maka dari itu
untuk menyederhanakan akan layanan yang ada didalam pihak BRI
penulis hanya memaparkan beberapa contoh saja seperti yang telah dipaparkan
diatas. Membicarakan mengenai pihak BRI tidak hanya cukup
membahas mengenai pengertian secara dasar sampai layanan saja tetapi kini juga
harus membahas mengenai potensi kedepan.
Jika
melihat potensi akan kedepan tentunya pihak BRI
sangatlah menjanjikan. Hal tersebut dapat terlihat dari data yang memaparkan
mengenai laporan keuangan yang dipaparkan. Di hari Rabu tanggal 27/7/2022 pihak
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk baru saja melaporkan keuangan. Dalam
laporan keuangan tersebut BRI dengan kode BBRI mencatatkan pertumbuhan laba yang hampir dua kali lipat
pada semester I 2022. Bahkan perusahaan BRI mencatat
pendapatkan bunga dan premi bersih mencapai angka Rp65,47 triliun di semester I
2022. Angka tersebut jika dibangkan dengan periode sama di tahun lalu mengalami
peningkatan sekitar 17,8% dari angka Rp 55,54 triliun.
Naiknya
pendapatan yang terjadi pada BRI tentunya
diakibatkan oleh banyak masyarakat yang percaya kepada layanannya. Untuk tetap
bertahan pastinya ada beberapa cara yang dilakukan oleh pihak BRI. Apalagi dengan adanya ancaman siber yang masih tinggi
dibutuhkan penanganan kepada akun BRI yang dimiliki oleh
masyarkat. Salah satu contoh langkah yang ditempuh oleh pihak BRI untuk menjamin akun BRInya
aman dari serangan siber yaitu:
Menggunakan Teknologi Canggih Berupa AI.
Saat
ini teknologi bernama AI sedang berada di puncak-puncak kejayaan. Alasan sedang
berada di puncak kejayaan karena kini berbagai macam teknologi mulai
menggunakan AI sehingga kini semua hal mulai menggunakan teknologi AI. Tentunya
pihak BRI dalam hal ini Direktur Digital &
Teknologi Informasi BRI yang dijabat oleh
Arga M Nugraha juga mengatakan bahwa kini BRI menerapkan
teknologi AI (artificial intelligence). Teknologi AI yang digunakan pada
layanan BRI berfungsi untuk memahami akan pola yang
terjadi pada fraud & threat yang sudah terjadi sebelumnya. Sehingga dengan
adanya pemahaman yang sudah diolah oleh AI tersebut pihak BRI dapat
memberikan sebuah tindakan prentif serta melakukan pengegahan yang sangat
efektif dalam menghadapi resiko kejahan siber yang sedang marak terjadi pada
masyarakat.
Membuat Organisasi Khusus Bernama CISO.
CISO
merupakan sebuah singkatan yang berasal dari kata Chief Information Security
Officer. Seseorang yang termasuk kedalam organisasi khusus bernama CISO
pastinya seseorang yang sudah memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang
Cyber Security. Selain itu juga pihak BRI juga melakukan
edukasi kepada masyarakat. Agar dapat menjangkau masyarakat tanpa terhalang
oleh jarak dan waktu maka dilakukan edukasi melalui berbagai macam sosial media
yang digunakan oleh masyarakat. Walaupun sudah dilakukan secara online tetapi
pihak BRI juga melakukan edukasi melalui cara lain
jika masyarakat masih belum paham akan edukasi melalui online bisa melalui media
cetak atau datang langsung ke tempat BRI.
Menerapkan
Standar Internasional.
BRI dalam tata kelola pengamanan informasi sudah menerapkan kepada NIST cyber security framework, standar internasional, PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) dan kebijakan regulator POJK No.38/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.
"Untuk memastikan proses pengamanan informasi sudah berjalan dengan standar BRI melakukan beberapa sertifikasi seperti ISO27001:2013 (Big Data Analytics), ISO27001:2013 (Spacecraft Operation), ISO27001:2013 (OPEN API), ISO27001:2013 CIA (Cyber Intellegence Analysis Center Operation), ISO27001:2013 (Card Production), ISO27001:2013 (Data Center Facility), ISO20000-1:2018 (BRINet Express), PCI/PA DSS API (Direct Debit)," ujarnya.
Komunikasi Mudahnya Oleh Pengguna Layanan
BRI.
Ketika
seseorang dalam hal ini pengguna layanan BRI mengalami masalah
pastinya akan mudah sekali dalam menghubungi pihak BRI. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk dapat menghubungi pihak BRI. Pertama
adalah melalui call center dengan nomor 14017/1500 017. Kedua melalui email
dengan email yang dapat digunakan yaitu callBRI@BRI.co.id. Cara ketiga
adalah melalui platform media sosial yang digunakan oleh banyak masyarakat
yaitu FB Messenger: BANK BRI. Semua cara
tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menghubungi pihak BRI dalam menyelesaikan masalah yang terjadi oleh
masyarakat.
Harapannya
dengan adanya tulisan ini masyarakat yang selalu menjadi korban melalui kejahatan
siber dengan menarik dana didalam akun bank dapat ditekan. Sehingga masyarakat
dapat menjadi Nasabah Bijak dengan menggunakan akun bank yang terbaik dalam
memberikan keamanan seperti BRI. Dengan banyaknya
perlindungan yang diberikan oleh pihak BRI harapannya dapat
melindungi masyarakat dari kejahatan siber yang selalu menguras dana yang
dimiliki oleh masyarakat secara habis-habisnya. Ketika sudah menggunakan akun bank
BRI harapannya masyarakat menjadi lebih tenang lagi dalam
menjalani kehidupan kareja kejahatan siber sudah dapat ditekan oleh pihak bank BRI. Apalagi dengan adanya Penyuluh Digital dari BRI dapat menyelamatkan masyarakat dari kejahatan siber yang terjadi.
Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.
Sumber
gambar, tulisan, dan video:
- https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/4698/Indonesia-Peringkat-ke-2-Dunia-Kasus-Kejahatan-Siber/0/sorotan_media
- https://www.youtube.com/watch?v=IF-kX0cYX2c
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/07/kerugian-akibat-kejahatan-siber-capai-rp-388-triliun-apa-saja-bentuknya
- https://BRI.co.id/
- https://www.youtube.com/watch?v=vDldp05xxck
- https://BRI.co.id/web/cc/beranda
- https://BRI.co.id/kredit-pangan
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/27/laba-BRI-tumbuh-988-pada-semester-i-2022
- https://www.republika.co.id/berita/rdohkt1117000/BRI-manfaatkan-ai-untuk-antisipasi-kejahatan-siber
- https://BRI.co.id/privacy#:~:text=Call%20Center%3A%2014017%2F1500%20017,FB%20Messenger%20%3A%20BANK%20BRI
- https://pixabay.com/id/photos/hacker-menyerang-masker-internet-2883632/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Logo_of_Ministry_of_Communication_and_Information_Technology_of_the_Republic_of_Indonesia.svg
- https://pixabay.com/id/photos/tersenyum-emotikon-amarah-marah-2979107/
- https://pixabay.com/id/photos/kecerdasan-buatan-robot-ai-2167835/
Belum ada tanggapan untuk "Menjadi Nasabah Bijak Dengan Kondisi Kejahatan Siber Dimana-Mana"
Posting Komentar