Saya
sebagai penulis masih sekali mengingat akan kejadian yang terjadi pada waktu
saya masih duduk di bangku SD. Dimana kejadian pada saat itu terjadi pada saat
saya telah selesai mengerjakan tugas kelompok bersama dengan teman-teman. Bisa
dibilang kejadiannya cukup sederhana namun bermakna dan membekas sampai
sekarang. Kejadian yang terjadi tersebut berkaitan dengan sampah atau lebih
tepatnya kejadian tersebut berbicara tentang membuang sampah.
Tempat pengolahan sampah terpadu Sumber: https://kbr.id/nasional/01-2020/bappenas_ingin_kembangkan_listrik_tenaga_sampah__ahli_lingkungan__itu_beracun/101954.html |
Sebagai
anak kecil pastinya ada banyak sekali jajanan yang selalu ingin dibeli. Apalagi
keinginan tersebut ditunjang oleh banyaknya para pedagang makanan &
minuman. Namun karena saat kejadian tersebut saya berada di rumah teman maka
penjual makanan & minuman tidak sebanyak yang berada di sekolah. Tetapi dilingkungan
rumah teman ku tersebut masih ada penjual makanan yaitu batagor. Akhirnya
sebelum pulang saya membeli terlebih dahulu batagor tersebut. Dikarenakan lapar
dan rasa enak maka dengan cepat saya menghabiskan batagor yang saya beli
tersebut. Namun setelah habis maka saya harus membuang bungkus plastik dari
batagor karena saat itu saya hanya melihat kotak didepan maka saya kira itu
adalah tempat sampah. Saya lempar bungkus batagor itu kedalam kotak tersebut.
Sontak dari arah depan saya ibu-ibu langsung berbicara “nah gituh dong” kepada
saya.
Dengan
adanya ucapan tersebut saya pada saat itu masih binggung akan apa itu maksud
dari ucapan tersebut. Namun ketika sudah mulai beranjak dewasa maka perkataan
dari ibu-ibu tersebut dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Dimana disatu
sisi mengandung unsur meledek karena saya membuang sampah pada sembarang tempat
khususnya pada kotak yang ada didepan mata saya. Tetapi disisi lain mengandung
sisi positif yaitu memberikan rasa apresiasi karena saya membuang sampah tidak
sembarang khususnya dibuang pada kotak yang ada didepan saya.
Sampah plastik Sumber: https://kbr.id/nasional/12-2019/bps__banyak_regulasi_soal_sampah__tapi_nyaris_tak_ada_sanksi_bagi_pelanggar/101667.html |
Sebelum
membahas tentang dampak yang diberikan dari buang sampah khususnya sampah
berbahan plastik secara sembarangan. Maka tidak ada salahnya untuk membahas
terlebih dahulu kebutuhan akan plastik bagi masyarakat. Apabila konsumsi
plastik nasional pada tahun 2019 sekitar 5,5 juta ton maka akan ada banyak
sekali sampah plastik yang dihasilkan. Untuk hal sederhana dan secara nyata
bisa kita lihat didalam lingkungan rumah kita sendiri. Dimana dapat kita lihat
bahwa dirumah saja tiap hari pastinya menghasilkan berbagai macam sampah baik
itu yang termasuk organik dan juga non-organik.
Dengan
produksi sampah yang dihasilkan oleh rumah maka kerusakan lingkungan menjadi
lebih besar. Apabila ketika sudah terjadi kerusakan lingkungan maka memiliki
potensi terjadi perubahan lingkungan. Contoh seperti yang kita ketahui semua
bahwa sampah khususnya sampah plastik untuk dapat terurai oleh bakteri pengurai
membutuhkan waktu yang sangat lama bahkan tidak menutup kemungkinan
berpuluh-puluh tahun. Ketika sudah sulit terurai tersebut maka sampah plastik tidak
boleh sembarangan dibuang karena akan terjadi perubahan lingkungan. Perubahan
lingkungan yang diakibatkan oleh sampah bisa saja merubah baik itu dari mulai
tanah, mahluk hidup, sampai air.
Sampah di aliran sungai Sumber: https://kbr.id/nusantara/11-2016/warga_gemar_kotori_sungai__blh_bondowoso_kewalahan/86447.html |
Perubahan
lingkungan dilihat dari sisi aliran air maka memberikan dampak ada banyak
sekali. Dampak dari sisi aliran air dengan adanya sampah khususnya sampah
plastik didalam aliran air maka akan menghambat aliran air sehingga air yang
dialirkan dapat terganggu baik itu pengalirannya maupun kualitas airnya. Ketika
itu sudah terjadi maka pasokan akan kebutuhan air bagi masyarakat akan sangat
terganggu bahkan tidak menutup kemungkinan kebutuhan air tidak dapat dipenuhi.
Untuk
perubahan lingkungan dilihat dari sisi tanah memberikan dampak negatif yang
banyak pula. Dikarenakan dari kelakukan manusia yang sering membuang sampah
secara sembarangan maka sampah yang dibuang tersebut lama kelamaan akan
tertimbun oleh tanah yang ada. Ketika sudah tertimbun maka komposisi bahan yang
ada didalam sampah khususnya plastik tersebut akan tercampur dengan tanah. Maka
yang awalnya sampah memiliki komposisi yang berasal dari alam yang baik untuk
mahluk hidup menjadi tidak baik karena sudah tercampur dengan komponen
berbahaya dari sampah plastik tersebut.
Sedangkan
perubahan lingkungan jika kita lihat dari sisi mahluk hidup yang diberikan
dampak negatif dari sampah plastik ada banyak sekali. Dimana dengan sampah
plastik yang sudah berserakan dimana-mana maka sampah plastik tersebut dapat
dikonsumsi oleh mahluk hidup. Ketika sampah yang berbahan plastik dikonsumsi
oleh mahluk hidup pastinya memberikan efek negatif bagi tubuh. Dengan adanya
efek negatif bagi tubuh tersebut maka diujungnya akan memberikan rasa sakit
sehingga didalam menjalani kehidupan sehari-hari akan banyak terganggu.
Pastinya
disini pemerintah sudah banyak sekali menerapkan berbagai macam cara unuk dampat
menekan penggunaan alat-alat yang berbahan plastik. Salah satu kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menerapkan kebijakan plastik berbayar,
penggunaan kantong ramah lingkungan, dan masih banyak lagi. Pastinya kebijakan
tersebut akan menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat. Namun jika kita
melihat tujuan untuk menekan sampah yang dihasilkan dengan berbahan plastik
maka seharusnya sebagai masyarakat didukung terhadap kebijakan pemerintah tersebut.
Untuk lebih menyukseskan dalam menekan produksi sampah plastik maka dibutuhkan
peran mahasiswa.
Mahasiswa
merupakan seseorang yang termasuk kedalam sosok intelektual dan juga memiliki
peran yang sangat besar bagi sebuah negara. Dengan memiliki peran yang sangat
penting tersebut maka seharusnya mahasiswa juga dapat memberikan berbagai macam
solusi didalam negara Indonesia ini. Apalagi seseorang yang telah menyandang
status sebagai mahasiswa memiliki banyak sekali ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan didalam perguruan tinggi yang telah ditempuh. Maka timbul pertanyaan
lagi bagaimana caranya agar dapat menekan angka produksi sampah plastik didalam
masyarakat dengan menggunakan solusi yang diberikan oleh para mahasiswa
tersebut?.
Mahasiswa Sumber: https://kbr.id/nasional/01-2020/mendikbud_dorong_mahasiswa_magang__apindo__kita_tak_bisa_terima_banyak_banyak/102107.html |
Ada
banyak sekali cara yang dapat dilakukan mahasiswa untuk dapat menekan produksi
sampah plastik didalam masyarakat. Namun jika kita berbicara secara konkrit
maka solusi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan memanfaatkan
tugas akhir. Pasti sebagai mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan yang namanya
tugas akhir. Dengan adanya hal tersebut maka tidak ada salahnya para mahasiswa ini
mengambil topik tugas akhir yang berkaitan dengan sampah plastik. Banyak sekali
topik yang dapat dibawa oleh mahasiswa untuk menekan angka sampah plastik dari
mulai pengelolaan sampah, membuat bahan baru pengganti plastik, sampai
manajemen pengelolaan sampah plastik.
Dengan
hal tersebut maka diharapkan bahwa nanti dimasa depan atau pada beberapa tahun
ke depan para mahasiswa ini dapat benar-benar memberikan sebuah solusi yang
sangat efektif dan bertahan sampai lama. Ketika sudah dijalankan maka
permasalahan akan sampah didalam negeri ini khususnya didalam masyarakat akan
terhilang. Maka kata yang saya kecil terima sudah tidak ada lagi karena
masyarakat dari mulai anak kecil sampai orang dewasa sudah dapat menekan angka
produksi sampah plastik didalam menjalani kehidupan. Setelah itu maka
diujungnya negara Indonesia dapat menjadi salah satu negara yang memiliki
sistem pengelolaan terbaik. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para
pembaca. Terima kasih.
Saya sudah berbagi pengalaman soal
perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog
"Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan
Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini.
Daftar Pustaka:
Belum ada tanggapan untuk "Dampak Lingkungan Dan Solusi Untuk Sampah Plastik Didalam Menjalani Kehidupan Sehari-hari"
Posting Komentar