Melihat sejarah lampau manusia pada dasarnya sudah banyak sekali melewati berbagai macam hal seperti Revolusi Industri. Revolusi Industri merupakan sebuah perubahan yang sangat besar terjadi pada dunia industri dikarenakan munculnya sebuah perkembangan teknologi yang memiliki tujuan untuk mengelola sumber daya sehingga setiap proses yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien dari pada sebelumnya. Dari informasi yang beredar memaparkan bahwa didalam kehidupan ini sudah mengalami beberapa kali Revolusi Industi bahkan kini sudah mencapai Revolusi Industri 4.0.
Revolusi
Industri 1.0 dimulai ketika memasuki abad ke-18 lebih tepatnya pada tahun
1760-1840. Revolusi Industri 1.0 ditandai oleh sebuah penemuan mesin uap yang
ditemukan oleh James Watt tahun 1776. Penemuan mesin uap tersebut membawa
perubahan yang sangat signifikan ke dalam berbagai macam bidang dari mulai pertanian,
pertambangan, sampai transportasi. Untuk Revolusi Industri 2.0 dimulai sejak
awal abad ke-19 lebih tepatnya pada tahun 1870-an yang ditandai oleh
ditemukannya tenaga listrik. Adanya penemuan tenaga listrik tersebut membaut perubahan
secara total pada proses produksi.
Sedangkan
pada Revolusi Industri 3.0 di mulai saat awal-awal abad ke-20 yang lebih
tetapnya tahun 1970-an yang ditandai oleh diciptakannya perkembangan akan
mesin-mesin pintar seperti komputer sampai software dengan basis teknologi
otomasi. Hal tersebut secara perlahan-lahan namun pasti akan mengantikan peran
manusia dalam proses pekerjaan yang dilakukan. Kini didepan mata atau mungkin
saat ini sudah mulai memasuki Revolusi Industri 4.0 yang ditandai oleh munculnya perkembangan akan teknologi yang
lebih lanjutan seperti internet, komputerisasi, sampai microchip dengan
berfokus kepada berkelanjutan (Sustainability).
Jika
melihat secara garis besar pada pemaparan mengenai Revolusi Industi yang
terjadi dari mulai 1.0-4.0 menerangkan akan sebuah teknologi. Dimana teknologi
yang digunakan tersebut menjadi sebuah jalan keluar untuk dapat beradaptasi ke
arah yang lebih baik. Maka dari itu untuk dapat beradaptasi dari peristiwa
pandemik virus Corona yang terjadi menggunakan teknologi. Ada banyak sekali
teknologi yang dapat digunakan salah satunya seperti laptop, hp, sampai PC.
Sampai
saat ini penyebaran virus Corona di Indonesia masih terjadi ditengah aktifitas
sehari-hari masyarakat. Berdasarkan laporan yang diberikan oleh Satgas Penangan
Covid-19 memaparkan bahwa jumlah kasus akfit Covid-19 sudah mencapai angka
64.463 kasus aktif per Rabu, 23 November 2022. Dari awal sampai hari ini
ditotal-total sudah sebanyak 6,63 juta kasus yang terjadi pada masyarakat.
Dimana sebanyak 159,52 ribu ribu orang dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan
sisanya kurang lebih sebanyak 6,4 juta orang dinyatakan sudah sembuh dari
terinfeksi virus Corona.
Berdasarkan
pemaparan akan kasus virus Corona kini ada sebuah informasi terbaru atas
perkembangan Covid-19. Berdasarkan temuan Kementerian Kesehatan memaparkan
bahwa kini ada sebuah subvarian virus Omicron baru yang dinamai yaitu BA.4 dan
BA.5. Kedua subvarian tersebut disinyalir menjadi salah satu penyebab akan
kasus infeksi di Indonesia mengalami kenaikan kembali. Tentunya adanya pandemik
virus Corona di masyarakat sampai munculnya subvarian terbaru membuat kehidupan
sehari-hari menjadi berubah sangat signifikan dari pada umumnya.
Salah
satu perubahan yang terjadi sangat signifikan tersebut dapat terlihat dari
sistem kegiatan pembelajaran sekolah formal. Seperti yang kita ketahui bahwa
sistem kegiatan pembelajaran yang biasa digunakan pada sekolah formal yaitu
sistem pembelajaran tatap muka. Tetapi dengan adanya pandemik virus Corona
membuat kegiatan pembalajaran tersebut tidak bisa dilakukan. Alasan tidak bisa
dilakukan tersebut karena menghindari pertemuan antara berbagai macam pihak.
Dengan tidak bertemunya berbagai macam pihak tersebut membuat penyebaran virus
Corona tidak dapat terjadi.
Walaupun
memiliki sisi baiknya yaitu menekan penyebaran virus Corona tetapi ada dampak
kurang baik dari dilakukan hal tersebut. Dimana hal kurang baik tersebut
terkadang ilmu pengetahuan yang diberikan oleh tenaga pengajar seperti guru
kepada murid dapat kurang maksimal. Seperti yang sudah diketahui oleh
masyarakat bahwa terkadang para murid ketika menerapkan sistem belajar bertatap
muka saja terkadang sulit untuk memahami ilmu pengetahuan yang diberikan. Maka
jika dilakukan secara online tidak bertemu sudah akan menjadi sulit lagi
memahami ilmu pengetahuan yang diberikan tenaga pengajar.
Padahal
pada murid ini digadang-gadang dimasa depan akan menjadi sumber daya manusia
yang mampu menggerakan setiap aktifitas Indonesia ke arah yang lebih baik.
Dengan tidak maksimalnya ilmu pengetahuan yang diberikan tersebut tentunya akan
dapat mempengaruhi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Ketika
sudah banyak sumber daya manusia kurang berkualitas maka dapat membuat
Indonesia akan bergerak ditempat atau bahkan yang lebih menyakitkan yaitu
mengalami kemunduran. Ketika sudah mengalami kemunduran maka Indonesia akan
tertinggal dengan negara lainnya yang terus mengalami kemajuan yang pesat di
segala bidang. Jika hal tersebut terjadi bisa saja Indonesia menjadi hancur
atau bahkan setiap lapisan masyarakat akan merasakan penjajahan di tanah
sendiri.
Tentunya
pihak pemerintah sampai masyarakat tidak mau merasakan hal tersebut benar-benar
terjadi di masa depan. Maka dari itu mencegah akan hal tersebut benar-benar
terjadi maka perlu dilakukan pemanfaatan teknologi yang dapat mendukung dunia
pendidikan khususnya dapat memberikan ilmu pengetahuan dari tenaga pengajar ke
murid dimasa depan khususnya dalam mengahadapi tantangan di Revolusi Industri 4.0 yang sudah
terlihat oleh mata kepala sendiri. Ada banyak sekali pihak yang sudah melakukan
pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan salah satu pihak yang melakukan
hal tersebut yaitu Universitas Tanjungpura.
Apa Itu Universitas Tanjungpura???
Universitas Tanjungpura atau
biasa disingkat Untan merupakan
sebuah perguruan tinggi nehgeri yang berada di Kota Pontianak. Bisa dikatakan
lokasi Untan sendiri berada di
tengah-tengah kota lebih tepatnya pada salah satu jalan utama Kota Khatulistiwa
yang ditandai oleh Tugu Digulis. Dimana Tugu Digulis kenal oleh masyarakat
dengan sebuah nama Bundaran Untan.
Bahkan di tahun 2022 pihak Untan
sudah mulai menempati akan peringkat ke-66 sebagai Univeristas Terbaik Di
Indonesia oleh Versi Webometrics. Tetapi dari versi lainnya memaparkan bahwa
posisi ke-2 sebagai Universitas Terbaik Di Pulau Kalimantan.
Berdasarkan
sejarah berdirinya Untan didirikan
pada tanggal 20 Mei 1959. Pada saat itu nama Untan menggunakan nama Universitas Daya Nasional di bawah naungan
dari Yayasan Pergurungan Tinggi Daya Nasional. Akibat Untan masih berada di bawah naungan bisa dikatakan Untan merupakan sebuah universitas
swasta. Pihak pendiri dari Untan
tersebut terdiri dari tokoh-tokoh politik yang dikolaborasikan dengan pihak
pemuka masyarakat Kalimantan Barat serta dikoodinasikan secara langsung oleh Oevaang
Oeraay. Saat awal-awal didirikan juga Untan
masih memiliki dua fakultas yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Tata Niaga.
Sedangkan untuk sisi tenaga pengajar masih berasal dari para sarjana yang
berada di derah Kalimantan Barat.
Tetapi
pada tanggal 16 Mei 1963 melalui sebuah Surat Keputusan Menteri PTIP membuat
status dari Universitas Daya Nasional berubah menjadi sebuah nama Universitas
Negeri Pontianak. Adanya penempatan status univeristas 20 Mei 1963 dengan nama
Universitas Negeri Pontianak ditandai oleh adanya sebuah pembukaan fakultas.
Dimana fakultas yang dibentuk yaitu Fakultas Petanian dan Fakultas Teknik.
Selain adanya penambahan adanya juga penggantian nama atas Fakultas Tata Niaga
menjadi Fakultas Ekonomi.
Sejalan
dnegan situasi polituk yang terjadi tahun 1965 membuat terjadi perubahan nama
lagi menjadi Univeristas Dwikora. Selain adanya perubahan nama juga terjadi
penambahan akan Fakultas. Fakultas yang dibuka yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (Fisipol). Setelah adanya sebuah Surat Keputusan Presiden RI Nomor
171 Tahun 1967 Universitas Dwikora merubah namanya menjadi Universitas Tanjungpura (Untan).
Nama tersebut diambil berdasarkan nama Kerajaan Tanjungpura yang terletak
berada di Kalimantan Barat.
Pihak
pengelola Untan juga memberikan
sebuah penjaminan akan mutu dari ekstrenal. Dimana untuk bukti tersebut dapat
terlihat oleh peringkat sampai akreditasi yang diberikan oleh pihak Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dari hasil tersebut bisa
dikatakan hampir untuk program studi memiliki peringkat B. Tetapi pada beberapa
program studi sudah memiliki peringkat Akreditasi A. Di tahun 2019 pihak Untan sudah memperolah peringkat
Akreditas Institusi A yang diberikan oleh Akreditasi Nasional Pergurungan
Tinggi (BAN-PT). Untuk lebih maskimal dalam memberikan ilmu pengetahuan pihak Untan juag sudah dilekngapi oleh
sembilan Fakultas. Tidak hanya dari saja kini pihak Untan juga telah membuka jenjang pendidikan hingga doktoral (S3)
sampai memiliki sebuah Rumah Sakit Universitas Tanjungpura. Setelah mengetahui secara permukaan akan Untan berikut ini cara yang dilakukan oleh Untan dalam memanfaatkan teknologi untuk dunia pendidikan khususnya
dalam kegiatan mengajar walaupun saat terjadi pandemik virus Corona dalam
membentuk sumber daya manusia berkualitas agar dapat menghadapi Revolusi Industri 4.0???.
Jika
membahas akan akan langkah nyata yang dilakukan oleh Untan dalam memanfaatkan teknologi untuk dunia pendidikan ada
banyak sekali. Berikut ini adalah beberapa contoh dan pemaparan agar para
pembaca lebih jelas yaitu:
1.
Pembentukan Sistem E-Learning. Untuk bukti tersebut dapat dilihat dari
pelaskanaan sosialisasi akan penggunaan Sistem E-Learning Untan yang dilakukan 7 Juni 2022. Kegiatan sosialisasi tersebut
dilakukan di Ruang Theater Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura dengan Ketua Pelaksana Kegiatan Sosialisasi
yaitu Dr. Yundari, M.Si. Berikut ini adalah bukti akan dokumentasi dari
kegiatan sosialisasi tersebut yaitu:
Sedangkan
berikut ini merupakan kosep yang diterapakan pada Sistem E-Learning pada Untan yaitu:
Hal
yang menarik pada Sistem E-Learning tidak hanya diberikan sebuah website akan
media pembelajaran berbasis online untuk civitas akademika Untan saja. Tetapi disini pihak Untan memberikan juga sebuah tunjangan akan melakukan penggunaan
Sistem E-Learing tersebut. Dimana tunjangan tersebut dapat terlihat dari sarana
dan fasilitas yang terdapat didalamnya. Untuk lebih jelas berikut menggunakan
video akan sarana dan fasilitas yang diberikan untuk menunjang akan Sistem
E-Learning yaitu:
Pihak
Untan juga mengetahui akan sebuah
masalah ketika mau menggunakan Sistem E-Learning. Dimana akan ada banyak sekali
masalah yang dapat dirasakan. Masalah tersebut tidak hanya dapat dirasakan oleh
mahasiswa tetapi juga oleh dosen. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka ada
pihak yang dapat dihubungi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berikut ini
adalah gambar akan pihak mana saja yang dapat dihubungi ketika terjadi sebuah
masalah pada Sistem E-Learing yaitu:
2.
Meluncurkan Sistem Informasi Kemahasiswaan (Sikesma). Pada umumnya diberbagai
macam universitas yang ada untuk mendapatkan berbagai macam informasi
kemahasiswaan hanya dapat dilihat dari pengumuman yang ditempel pada mading
oleh pihak pengelola kampus yang mengurusi bidang kemahasiswaan. Kondisi
tersebut membuat informasi tersebut cenderung lambat disampaikan atau bahkan
diketahui oleh pihak yang membutuhkan seperti mahasiswa. Tetapi kini para
mahasiswa Untan tidak akan merasakan
hal tersebut lagi. Untuk mendapatkan informasi tersebut dapat menggunakan
teknologi website yang dapat diakses secara online tanpa mengenal waktu dan
tempat. Informasi yang diberikan juga sangat pengkap dari mulai kegiatan
kemahasiswaan dari organisasi, kelompok, sampai individual. Selain itu ketika
seseorang mengakses webiste tersebut juga dilengkapi dengan berbagai macam menu
salah satunya yaitu sistem pengajuan usulan, registrasi user, verifikasi,
laporan hasil kegiatan, analisis dan statistik serta penyajian hasil laporan
akhir secara UP To Date.
3.
Penerapan Teknologi QRIS. QRIS merupakan sebuah singkatan dari Quick Response
Code Indonesia Standard. Pihak Untan
membuka sebuah pengalaman baru bagi pihak yang terkait dengan kegiatan Untan untuk sama-sama mewujudkan akan Ekosistem
Digital yang sedang digayangkan oleh pemerintah. Untuk dapat menerapkan pada
aktifitas ekonomi pihak Untan telah
bekerja sama dengan perwakulan Bank Indonesia yang berada di Kalimantan Barat
untuk benar-benar secara maksimal dalam menerapkan teknologi QRIS. Bisa
dikatakan teknologi QRIS memiliki kelebihan dibandingkan menggunakan pembayaran
langsung. Salah satunya yaitu basis yang digunakan sudah mobile dan pencatatan
sangat mudah dilakukan. Sehingga seseorang yang sudah menggunakan teknologi QRIS
sudah mengetahui dengan pasti akan jumlah pengeluaran dan pemasukan yang
dimilikinya.
4.
Peluncuran Sebuah Aplikasi Untuk Memantau Aktifitas Mahasiswa. Saat anaknya
sudah mulai menjadi mahasiswa pastinya orang tua akan selalu memantau akan
aktifitas perkuliahan anaknya tersebut. Tetapi terkadang dengan ada banyak
kendala seperti kesibukan masing-masing sampai tempat kuliah yang jauh membuat
pemantauan tidak bisa dilakukan. Ditakutkan oleh orang tua ketika tidak adanya
pemantauan tersebut sang anak akan menjadi tidak bertanggung jawab akan
menyelesaikan kuliah yang berujung permasalahan di kemudian hari. Untuk
menghindari akan hal tersebut kini pihak Untan
membuah aplikasi yang dapat memantau aktifitas mahasiswa tersebut. Dimana nama
dari aplikasi tersebut yaitu Ortu Untan
yang dapat ditemukan pada Google Play Store sehingga mudah untuk diunduh sampai
diinstal pada perangkat orang tua. Agar lebih jelas berikut ini adalah alamat
dari aplikasi Ortu Untan tersebut
yaitu https://play.google.com/store/apps/details?id=com.embarcadero.OrtuUntan.
Untuk
mendapatkan PIN bagi orang tua maka caranya adalah harus melakukan input data
terlebih dahulu. Dimana input data tersebut didapatkan oleh orang tua dengan
melakukan pada alamat http://ortu.Untan.ac.id/. Data yang dimasukan
tersebut akan diinput serta divalidasi. Setelah semua proses tersebut selesai
maka pihak orang tua atau wali akan mendapatkan PIN. PIN yang didapatkan
tersebut dikirim melalui sistem via sms. Ketika sudah mendapatkan PIN tersebut
maka dapat mengakses aplikasi Ortu Untan
tersebut.
Pada
dasarnya ada banyak sekali langkah nyata yang dilakukan oleh Untan dalam memanfaatkan tekonologi
untuk dunia pendidikan salah satu telah dipaparkan diatas. Tetapi tidak hanya
itu saja pihak Untan juga memberikan
sebuah pengalaman yang baru bagi para mahasiswanya. Pengalaman yang baru
tersebut tentunya dibantu oleh teknologi yang sudah canggih diterapkan oleh
pihak Untan kepada mahasiswanya.
Dalam
hal absensi sudah sangat berbeda jauh. Umumnya sistem absensi masih menerapkan
sistem manual yaitu tanda tangan atau sistem dipanggil. Tentunya sistem
tersebut memiliki kekurangan yaitu ada saja oknum-oknum nakal yang terkadang
melakukan kecurangan akan absen. Kecurangan tersebut seperti malakukan nitip
absen sampai melakukan absesn sampai banyak untuk minggu-minggu kedepan. Tetapi
kini para mahasiswa Untan sudah
tidak bisa melakukan hal tersebut karena sistem absensi sudah menerapkan
teknologi QR atau barcode. Bahkan pihak Untan
juga telah menggunakan sistem presensi digital yang sudah terhubung oleh SIAKAD
(Sistem Informasi Akademik) yang bisa diakses di laman
https://mahasiswa.presensi.Untan.ac.id/.
Dalam
hal mengisi Kartu Rencana Studi atau KRS setiap penggantian semester biasanya
menggunakan sistem tatap muka. Sehingga para mahasiswa yang mengurus KRS harus
menghadap pihak administrasi kampus. Maka dari itu pastinya akan ada banyak
antian saat mengisi KRS tersebut. Tetapi kini pihak mahasiswa khususnya di Untan dapat mengambil SKS pada KRS
dengan melakukan secara online melalui SIAKAD kemudian akses ke laman http://mahasiswa.siakad.Untan.ac.id/.
Dalam
hal membayar kuliah tiap semeterpun akan mengalami perbedaan pada mahasiswa Untan. Secara umum ketika mau membayar
kuliah tiap semeter maka akan ada banyak sekali tahap yang dilakukan. Dimana
salah satu tahap tersebut yaitu menghampiri bagian keuangan kampus untuk
melakukan pembayaran uang kuliah. Tentunya dengan banyak mahasiswa yang mau
membayar membuat antrian yang sangat banyak. Antrian tersebut pastinya akan
menguras waktu sampai tenaga mahasiswa. Tetapi kini mahasiswa Untan tidak akan merasakan hal
tersebut. Alasan tidak karena kini pembayaran dapat melakukan transfer secara
online atau melakukan virtual account. Sehingga kegiatan mengantri akan
menguras waktu sampai tenaga tidak akan dirasakan lagi.
Setelah
membaca beberapa hal diatas pastinya ada sebuah cita-cita yang sangat ingin
diwujudkan oleh pihak Untan. Dimana
cita-cita tersebut yaitu membuat Untan
menjadi sebuah Cyber University. Bisa dikatakan bahwa Cyber
University yaitu sebuah lingkungan kampus atau universitas yang menerapkan akan
sumber daya dengan menerapkan basis digital atau teknologi. Hal tersebut
merupakan sebuah cara untuk dapat mewujudkan sebuah perguruan tinggi dengan
menggunakan basis teknologi informasi yang dapat mewujudkan perguran tinggi
tersebut mencapai tingkatan world class university.
Dari
pemaparan tersebut bisa dikatakan bahwa di Indonesia penerapan Cyber University
masih merupakan produk baru dan sangat jarang diimplementasikan pada kegiatan
pembelajaran. Walaupun demikian pihak Untan
sudah mulai menerapkan hal tersebut didalam dunia perkuliahan dengan basis
digital. Untuk buktinya telah dipaparkan pada paragraf atas yang banyak sekali
langkah nyata pihak Untan dalam
mengkaitkan teknologi dengan kegiatan dunia perkuliahan. Adanya sebuah harapan
ketika pihak Untan telah melakukan pemanfaatan
teknologi dalam mendukung dunia pendidikan khususnya saat masih berada di dalam
kondisi pandemik. Dimana harapan tersebut adalah masih dapat tetap memberikan
ilmu pengetahuan walaupun tidak bisa menerapkan sistem tatap muka dengan
memanfaatkan teknologi guna membuat sumber daya manusia berkualitas untuk
menghadapi Revolusi Industri 4.0 di
masa yang sudah terlihat oleh mata telanjang pada masa depan.
Selain
itu seperti yang kita ketahui bahwa di depan mata nanti tidak hanya akan ada
tantangan berupa Revolusi Industri 4.0
tetapi ada cita-cita yang sangat bagus didepan nanti. Dimana cita-cita tersebut
yaitu Indonesia Emas 2045 yang digadang-gadang Indonesia akan menjadi negara
maju dalam berbagai macam bidang serta banyak masalah dapat terselesaikan
dengan baik. Maka dari itu untuk mewujudkan cita-cita tersebut kini pihak Untan telah bersiap diri untuk dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan menerapakan Cyber University.
Dimana nanti para sumber daya manusia yang sudah dibentuk dan dinyatakan
lulus akan dapat menjadi sumber daya manusia yang dapat menguasi teknologi guna
membantu mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang benar-benar terwujudkan di masa
depan nantinya.
Semoga dengan adanya tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.
#UniversitasTanjungpura
Sumber
gambar, tulisan, dan video:
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/23/kasus-aktif-covid-19-di-indonesia-tercatat-64-463-kasus
- https://sasanadigital.com/mengintip-perkembangan-revolusi-industri-mulai-era-1-0-sampai-4-0/
- https://www.youtube.com/watch?v=W4GA1ZCDp6Q
- https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Tanjungpura#:~:text=Universitas%20Tanjungpura%20didirikan%20pada%20tanggal,dikoordinasikan%20langsung%20oleh%20Oevaang%20Oeraay
- https://youtu.be/FyrSDZeMlZE
- https://youtu.be/66uIfs1hDPk
- https://youtu.be/-lDvDv91R4k
- https://www.instagram.com/p/BfsAGwjnniz/?utm_source=ig_embed&ig_rid=03b03067-3654-46e1-92a7-bf4e9126a424
- https://pixabay.com/id/illustrations/vintage-mesin-uap-uap-mesin-paten-4273092/
Belum ada tanggapan untuk "Pemanfaatan Teknologi Dalam Mendukung Dunia Pendidikan Guna Menghadapi Tantangan Pada Revolusi Industri 4.0"
Posting Komentar