Menciptakan Pemerataan Di Tengah-Tengah Kondisi Keterbatasan Pada Masyarakat

Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak sangat strategis sebagai wilayah perdagangan dunia. Alasan strategis tersebut karena Indonesia dihampit oleh dua benua dan dua samudra. Benua yang menghampit Indonesia yaitu Benua Asia dan Benda Australia. Sedangkan untuk Samudra yang menghampit Indonesia yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Penghampitan tersebut membuat ketika sebuah negara lain ingin melakukan perdagangan secara internasional harus melewati wilayah Indonesia. Untuk dapat melewati tersebut dibutuhkan izin dan membayar biaya kepada Indonesia. Sehingga Indonesia akan mendapatkan keuntungan atas transaksi perdagangan secara internasional tersebut.

Selain dari lokasi yang sangat strategis tersebut Indonesia juga memiliki kelebihan lainnya. Salah satu dari sekian banyak kelebihan tersebut dapat dilihat dari jumlah penduduknya. Ya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Walaupun sedang terjadi pandemik virus Corona ternyata angka kelahiran bayi pada masyarakat masih tetap berjalan cukup tinggi. Kondisi tersebut kini menimbulkan sebuah fenomena baru yang biasa disebut dengan nama baby boom yang diartikan sebagai lonjakan angka kelahiran jumlah penduduk.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh United Nations Children’s Fund (UNICEF) memprediksi ada sekitar 116 juta bayi yang akan lahir dalam kondisi pandemik yang sudah terhidung dari Maret sejak Covid-19 sejak dinyatakan sebagai pandemi. Tidak hanya itu saja pihak UNICEF juga mengansumsikan terdapat enam negara yang akan mengalami jumlah kelahiran yang besar. Salah satu negara tersebut yaitu Indonesia dengan jumlah kelahiran kurang lebih mencapai 4 juta kelahiran.

Dengan jumlah penduduk yang banyak tersebut tentunya dapat menjadi sebuah kelebihan bagi Indonesia. Dimana kondisi tersebut akan membuat roda kegiatan Indonesia dapat terus terjaga tanpa adanya hambatan karena kekurangan sumber daya manusia. Walaupun demikian nyatanya adanya kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia masih juga terdapat banyak sekali sisi kurang baik. Salah satu contoh kurang baik tersebut yaitu belum sepenuhnya menerapkan ke dalam kehidupan masyarakat akan kelima prinsip dasar pandangan hidup bangsa.

Di dalam kehidupan bangsa Indonesia ada sebuah lima prinsip dasar yang selalu menjadi pandangan hidup bangsa dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Dimana bangsa Indonesia mengenal lima prinsip dasar tersebut dengan sebuah nama Pancasila. Setiap prinsip dasar dari Pancasila pastinya tidak akan bisa terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Alasan tidak bisa terpisahkan tersebut karena kelima prinsip dasar Pancasila diperas dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari.

Selain diperas dari nilai kehidupan bangsa Indonesia setiap prinsip yang terdapat didalam Pancasila memiliki makna tersendiri-sendiri. Sila pertama memiliki makna bahwa setiap orang dapat mempercayai akan kepercayaan yang dianutnya dari kelima agama yang diakui oleh pemerintah. Sila kedua memiliki makna bahwa setiap orang memiliki derajat yang sama tanpa melihat latar belakang seseorang tersebut. Sila ketiga yaitu bangsa Indonesia harus menempatkan sebuah rasa kesatuan sampai persatuan agar terhindar dari perpecahan. Sila keempat memiliki makna bahwa setiap sebuah masalah yang dapat diselesaikan dengan melakukan bermusyarawah atau berdiskusi untuk mendapatkan mufakat. Sedangkan untuk makna sila kelima yaitu setiap orang harus dapat memiliki peluang yang sama dalam mendapatkan sesuatu dalam menjalani kehidupan.

Dari kelima nilai tersebut nyatanya masih ada saja satu nilai yang masih belum maksimal dapat merealisasikannya yaitu pada sila ke lima. Hal tersebut dapat terlihat secara dari masih banyaknya kejompangan antara satu pihak dengan pihak lain akan berbagai macam bidang. Agar terlihat dengan jelas dapat diambil sebuah contoh dari sisi orang mampu dan orang yang kurang mampu dalam mendapatkan sebuah pendidikan.

Untuk orang-orang mampu mendapatkan pendidikan yang berkualitas bisa dikatakan cukup mudah. Walaupun didalam pergantian tahunnya biaya pendidikan mengalami peningkatan tetapi untuk orang mampu masih dapat dicapai. Tetapi nyata akan berbanding seratus delapan puluh derajat untuk orang-orang yang kurang mampu. Untuk membayar biaya pendidikan yang mengalami peningkatan saja rasanya cukup sulit. Belum lagi terkadang biaya pendidikan yang mengalami peningkatan tersebut sejalan dengan terjadi peningkatan akan biaya kebutuhan hidup. Jika kondisi tersebut terjadi secara bersamaan mau tidak mau terkadang pihak yang kurang mampu tersebut tersebut harus melakukan pemutusan pembayaran biaya pendidikan agar dapat membayar biaya kebutuhan hidup sehari-hari.   

Adanya pemutusan pembayaran terhadap biaya pendidikan pastinya akan secara langsung terjadi pemutusan mendapatkan pendidikan. Padahal pendidikan bagi setiap orang khususnya generasi muda memiliki peran yang sangat penting. Saking pentingnya peran pendidikan terhadap generasi muda sampai memberikan dampak perubahan yang sangat besar dalam masa depan. Ketika seseorang mendapatkan pendidikan terbaik maka akan membuat masa depan sang anak tersebut menjadi lebih cerah. Alasannya karena dengan ilmu pengetahuan tersebut sang anak dapat beradapatasi sampai bertahan di masa depan yang penuh dengan tantangan sampai rintangan.

Nyatanya berbicara mengenai sisi orang mampu dan orang kurang mampu tidak dapat hanya dikotak-kotakan terhadap bidang pendidikan saja tetapi setiap bidang juga pada bidang lain. Secara umum terkadang banyak sekali orang-orang kurang mampu untuk bidang tempat tinggal saja masih jauh dari kata layak. Dimana maksud kata layak disini pastinya mengacu kepada sebuah standar tempat tinggal yang ditetapkan oleh pihak pemerintah. Secara sederhana maksud dari layak pastinya dapat membuat tempat tinggal tersebut sebagai tempat istirahat setelah melakukan akfitias seharian di luar ruangan. Selain itu tempat tinggal yang dimiliki harus dapat mampu membuat perlindungan bagi penghuninya terhadap berbagai macam hal seperti cuaca yang kurang bersahabat ataupun hal lain.

Tetapi pada kenyataannya tempat untuk urusan tempat tinggal saja pihak orang-orang yang kurang mampu menggunakan rumah semi permanen. Rumah semi permanen atau biasanya dikenal oleh masyarakat dengan rumah bedeng. Dengan masih termasuk ke dalam rumah semi permanen maka kekokohan dari tempat bangunan tersebut masih belum maksimal. Sehingga ketika terjadi sebuah cuaca yang buruk atau hal lain dapat dengan mudah membuat kerusakan yang sangat dalam pada rumah semi permanan tersebut. Jika sudah terjadi kerusakan pada rumah tinggal semi permanen yang ditinggali pastinya akan tidak memberikan rasa nyaman dan aman ketika menempatinya.  

Terkadang pembangunan dari rumah-rumah semi permanen di lakukan pada lingkungan yang tidak seharusnya. Dimana maksud dari lokasi yang tidak seharusnya tersebut seperti pada kolong jembatan, pinggiran aliran sungai, sampai sekitar lokasi tempat pembuangan sampah. Dari sekian banyak tempat yang banyak digunakan sebagai lokasi pembangunan rumah semi permanen yaitu pinggiran sekitar lokasi tempat sampah. Alasan terjadi pendirian dilokasi tersebut karena tempat sampah tersebut bisa menghasilkan uang dari hasil kegiatan memulung. Ada banyak sekali barang yang dapat dijual dari hasil memulung seperti seng, kaleng, plastik, kertas, dan masih banyak lagi. Barang-barang tersebut dapat dengan mudah ditemukan di lokasi tempat sampah karena lokasi akhir pembuangan sampah serta tidak ada pemilik karena sudah membuangnya. Sehingga barang-barang yang bisa dijual tersebut dapat digunakan untuk bertahan hidup.

Dengan hidup di sekitar tempat sampah tersebut pastinya terdapat banyak sekali sarang binatang didalamnya. Tikus sampai nyamuk merupakan hewan yang dapat dengan mudah membuat sarang disektiar tempat sampah karena itulah habitatnya. Padahal seperti yang diketahui bahwa kedua hewan tersebut saja dapat menjadi sebuah penyalur sebuah penyakit yang berbahaya kepada manusia. Permasalahan akan orang-orang yang kurang mampu dengan tinggal disekitaran tempat sampah tidak hanya itu saja tetapi juga terhadap sebuah kebiasaan yang tidak dapat dipisahkan sepenuhnya.

Seperti yang kita ketahui ketika seseorang sudah mulai cukup dewasa akan memiliki pemikiran untuk dapat melangsungkan sebuah pernikahan. Tentunya digaris bawahi terlebih dahulu tidak ada salah akan sebuah pernikahan yang dilakukan oleh seseorang. Tetapi dengan tidak maksimalnya mendapatkan berbagai macam hal dari mulai pendidikan sampai kesehatan bahkan sampai urusan administrasi akan membuat kesulitan di kemudian hari.

Ya, terkadang orang-orang dewasa yang tinggal tersebut tidak memiliki dokumen administrasi dengan baik. Dimana maksud dari dokumen administrasi tersebut seperti KTP sampai KK. Tentunya kedua dokumen administrasi tersebut merupakan dokumen yang sangat penting. Terkadang dengan tidak memiliki dokumen administasi tersebut sepasang suami istri yang mau menikah pun pastinya tidak dapat mengurus surat nikahnya. Jika dokumen tersebut tidak dapat dipenuhi sudah pasti sang anak yang lahir dari keluarga tersebut akan tidak juga memiliki dokumen adiministrasi seperti akte lahir yang dapat digunakan untuk masuk ke fasilitas pendidikan berupa sekolah.

Dengan sang anak tidak dapat pendidikan formal yang berasal sekolah akan membuat sang anak akan kurang mendapatkan peluang pekerjaan yang lebih baik. Sehingga sang anak akan memiliki potensi yang lebih besar tidak akan diterima pada pekerjaan yang membutuhkan dokumen administrasi. Jikapun sepasang suami istri tersebut mau memiliki mendapatkan dokumen administrasi dibutuhkan biaya yang sangat besar karena harus dimulai dari awal yaitu dari orang tua baru sang anak. Padahal terkadang untuk mendapatkan dana yang digunakan untuk mengurus dokumen administasi cukup sulit didapatkan sehingga banyak masyarakat yang akan berpikir dua kali untuk mengeluarkan dana untuk melakukan hal tersebut karena berhimpitan akan kebutuhan sehari-hari.

Kondisi tersebut tentunya tidak dapat diputuskan dengan mudah sehingga banyak masyarakat menganggap kondisi orang-orang tersebut seperti lingkaran setan. Dimana lingkaran setan tersebut sangat sulit untuk dihancurkan karena pada kondisi masyarakat tersebut memiliki segudang faktor masalah yang didalamnya. Walaupun demikian kondisi tersebut harus dapat ditemukan sebuah solusinya agar tidak menjadi bom waktu yang dapat meledak sewaktu-waktu di masa depan. Ketika sudah meledak pastinya akan memberikan dampak yang sangat kurang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu untuk mencegah bom waktu yang dapat meledak dibutuhkan sebuah agent of change (agen perubahan). Agen perubahan tersebut memiliki tujuan untuk dapat mengeluarkan sebuah solusi dari kondisi masyarakat yang telah dipaparkan diatas. Salah satu pihak yang menjadi agen perubahan dalam menyelesaikan kondisi pada masyarakat tersebut dilakukan oleh seseorang yang bernama Siti Salamah.

Siapa itu Siti Salamah???

Seseorang yang bernama Siti Salamah memang tidak asing untuk orang-orang yang berada di kalangan pemulung untuk wilayah kota Tangerang Selatan, Banten. Alasan sudah tidak asing tersebut karena pihak Siti Salamah telah melakukan dedikasi selama bertahun-tahun dalam mendampingi ratusan sampai ribuan pemulung di Jurang Mangu Timur. Dimana dedikasi yang diberikan oleh Siti Salaman sangat beragam akan bidang yang diberikan dari mulai pendidikan sampai pemberdayaan ekonomi dilakukan.

Siti Salaman sendiri memulai aktivitasnya di lapak pemulung saat masih berada di usia 34 tahun sejak tahun 2015. Awal mulanya dengan cara mendirikan sebuah Rumah Pohon. Tetapi Rumah Pohon tersebut bisa ditakan merupakan nama perubahan yang sebelumnya bernama Taman Maghrib Mengaji. Aktifitas yang dilakukan oleh Siti Salaman pada Rumah Pohon tersebut adalah membantu para anak-anak pemulung. Anak-anak pemulung tersebut akan mendapatkan sebuah pendidikan non formal yang dibarengi oleh spiritual. Harapannya dengan adanya pemberian tersebut para anak-anak pemulung tersebut dikemudian hari akan memiliki karakter yang baik khususnya sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung pada bangsa Indonesia yang saat ini mulai luntur. 

Pihak Sisi Salaman juga tidak hanya berfokus kepada anak-anak pemulung saja tetapi juga memiliki fokus kepada pengembangan kepada masyarakat. Tentunya untuk dapat melakukan pengembangan kepada masyarkat khususnya kepada ibu-ibunya dilakukan secara bersama-sama dengan rekat yang lain. Pemberdayaan yang dilakukan kepada fokus ibu-ibu pemulung tersebut memiliki harapan yang besar agar di depan nantinya ibu-ibu tersebut dapat mampu bersaing dan mandiri. Dengan sudah mampu bersaing dan mandiri harapannya ibu-ibu tersebut dapat membantu para bapak-bapaknya dalam mendapatkan pendapatan agar merubah kehidupan ke arah yang lebih baik dari pada sebelumnya.

“Pemulung harus diberdayakan untuk mengubah stigma negatif dan menaikkan taraf hidup mereka yang terpinggirkan dan termarjinalkan”, ujar Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2021 Kategori Kelompok dari Astra Siti Salamah.

Dengan adanya pemaparan tersebut kini Siti Salamah melakukan kegiatan lanjutan untuk memberikan dampak. Dimana kegiatan yang dilakukan oleh Siti Salamah yaitu dengan membentuk Waste Solution Hub. Secara nyata Waste Solution Hub di dirikan oleh Siti Salaman berserta teman-temannya pada tahun 2018.

Pengenalan Waste Solution Hub Secara Permukaan

Waste Solution Hub dapat diartikan seperti sebuah bisnis sosial. Tidak hanya berfokus kepada bisnis sosial tetapi juga memiliki tujuan untuk dapat mengangkat dan memantapkan areap pengumpulan sampah secara lokal dengan efekti dan bertanggung jawab melalui pendekatan ekonomi sirkuler dan teknologi. Visi yang dimiliki oleh Waste Solution Hub yaitu menjadi sebuah platform yang dapat menjadi sebuah solusi akan permasalahan sampah secara lengkap dan terintegrasi di Indonesia. Sedangkan berikut ini adalah misi-misi yang akan dilaksanakan oleh Waste Solution Hub dapat merealisasikan visi yang dimilikinya yaitu:

Waste Solution Hub atau biasa dikenal oleh masyarakat dengan sebuah nama WasteHub juga melakukan sebuah pemberdayaan. Pemberdayaan yang dilakukan lebih spesifikasi kepada kaum marjinal terutama kepada orang-orang pemulung dalam menjalankan layanan. Tidak hanya itu adanya WasterHub ini dapat memberikan sebuah kesempatan emas kepada para pemulung untuk mendapatkan sebuah binaan serta pekerjaan yang lebih menghasilkan dari sebelumnya.

Model kelola bisnis yang dilakukan oleh WasterHub dapat diartikan yaitu melakukan pemotongan atau mempersingkat akan proses kegiatan dari proses memulung. Secara konvensional kegiatan memulung yaitu ketika sudah mendapatkan barang harus melewati beberapa pengepul baru berakhir ke pengepul kakap sebagai akhir sebelum dilakukan proses pengolahan lebih lanjut. Dengan melewati beberapa pihak pengepul tersebut tentunya akan memberikan dampak kepada selisih harga yang cukup tinggi.

Secara harga plastik yang dijual kepada pelapak hanya dihargai dua ribu rupiah per kilogram. Sedangkan ketika barang sampah plastik sudah sampai ke dalam industri besar harga jual bisa mencapai lima ribu rupiah per kilogram. Perbedaan harga jual tersebut bisa dihitung mencapai 2 kali lipat harga jual. Sehingga dengan mempersingkat tersebut maka margin yang dihasilkan secara 2 kali lipat tersebut dapat langsung dirasakan oleh para pemulung untuk membelanjakan ke dalam kebutuhan sehari-hari. Belum lagi dengan jumlah uang yang dikumpul lebih banyak pastinya para pemulung tersebut akan dapat membelanjakan tidak hanya kebutuhan akan pangan saja tetapi juga kedalam papan atau kebutuhan lainnya.

Masalah Ingin Diselesaikan Oleh WasterHub

Secara global sebesar 2 miliar orang sampai saat ini masih belum memiliki akses akan sebuah layanan pengumpulan sampah. Tidak hanya itu saja sebanyak 3 miliar orang masih belum memiliki akses ke dalam fasilitas pembuangan limbah yang terkendali. Apalagi dengan terjadi peningkatan populasi di kawasan perkotaan dan ekonomi yang memiliki orientasi kepada konsumen di tengah meningkatnya tingkat pendapatan dan urbanisasi. Hal tersebut akan menghasilkan sebuah total sampah di dunia akan berlipat ganda yang mencapai hampir 2 miliar tol di tahun 2016 sedangkan di tahun 2050 diperkirakan jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 4 miliar ton.

Untuk Indonesia diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 190.000 ton sampah setiap harinya. Secara dominasi jenis sampah yang dihasilkan tersebut termasuk ke dalam sampah orgnaik. Untuk sampah jenis plastik menghasilkan sekitar 25.000 ton perhari atau setidaknya sekitar 20 persen. Jumlah sampah plastik tersebut diyakini akan memiliki tempat akhir berada di sungai sampai perairan persisir. Bahkan dalam setiap 20 menit yang berlalu bisa disetarakan sebanyak 10 ton muatan truk sampah dibuang ke perairan di seluruh Indonesia.

Sedangkan untuk wilayah Jakarta dapat menghasilkan sebanyak 7800 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya. Selain jumlah sampah yang cukup banyak dihasilkan permasalahan lainnya juga yaitu jumlah pemulung yang jumlahnya sudah mencapai berlebih pada seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan data jumlah persatuan akan jumlah pemulung mencapai 3,7 juta pemulung di Indonesia. Penghasilan yang didapatkan dari pemulung cukup bervariasi antara US$ 50-100 per bulan. Jumlah penghasilan tersebut bisa dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Langkah Penyelesaikan Masalah Oleh WasterHub

Dalam menyelesaikan masalah yang telah dipaparkan ada beberapa kegaitan yang dilakukan oleh WasterHub salah satu contohnya yaitu:

Pertama melakukan daur ulang. Pada sampah yang organik atau berasal dari makanan akan dikelola agar memiliki nilai tambah. Sedangkan untuk sampah jenis plastik akan dikelola juga oleh PlasticHub untuk memiliki nilai tambah pula. Kedua memberikan sebuah kesempatan akan berupa tambahan akan soft skill. Soft skill yang diberikan seperti pelatihan, kegiatan sukarela, kerajinan, dan masih banyak lagi. Pemberikan soft skill tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan. Ketiga yaitu konsultasi berkelanjutan yang diberi nama berupa proyek #lesswaste atau bahkan #zerowaste. Keempat yaitu melakukan kelola sampah yang sampai tahap end-to-end sehingga dapat meningkatan nilai berkelanjutan dari sampah yang dihasilkan.

Tetapi kini didepan mata kegiatan atau langkah dalam menyelesaikan masalah oleh WasterHub tidak hanya itu saja kini mulai ditambahkan lagi. Salah satu contoh hal yang dilakukan tersebut yaitu akan menambahkan sebuah fasilitas pengelolaan sampah terpadu. Dimana fungsi dari fasilitas tersebut terdapat banyak sekali dari mulai melakukan pengelolaan sampah organik sampau tahap end-to-end, membuat kompos dari sampah organik, sampai menyiapkan bahan limbah untuk mitra daur ulang.

Kegiatan atau langkah yang dilakukan tidak hanya itu saja ada juga hal lain yaitu berupa pendirian pasar online. Adanya pasar online tersebut dapat memungkinkan setiap individu atau pihak pemilik manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi. Dimana kegiatan ekonomi tersebut yaitu melakukan penjualan produk-produk plastik yang telah didaur ulang secara lokal. Harapannya dengan hal tersebut dapat menurunkan sampah yang dihasilkan karena sudah dikelola sampai hilir dengan baik serta meningkatkan pendapatan dari para pemulung.

Sampai saat ini Waste Solution Hub sudah memiliki jam terbang yang sangat tinggi. Dilihat dari sisi mengedukasi saja sudah lebih dari 23.000 pengujung yang diberikan. Bahkan dari sisi proyek yang terlibat sudah mencapai 10 proyek dengan pelengkap berupa relawan lebih dari 60 orang. Pada kegiatan yang telah dilakukan sudah dapat mampu mengelola lebih dari 2400 kilogram sampah dengan memberdayakan lebih dari 1200 pemulung dilibatkan. Hasil kegiatan yang telah dilakukan tersebut juga memberikan dampak lain berupa distribusi akan paket sembako untuk para pemulung dengan jumlah sebanyak 3066 paket sembako.

Adanya jam terbang dan dampak yang diberikan sangat tinggi nyatanya pihak Waste Solution Hub memiliki target yang lebih tinggi dari kegiatan yang sudah dilakukan. Dimana target baru tersebut yaitu dapat melibatkan setidaknya mencapai 10000 mitra pemulung. Dengan adanya mitra jumlah tersebut dapat memberikan dampak yaitu pada peningkatan pendaptan para pemulung. Tidak hanya dari sisi pendapatan saja yang akan diterima tetapi dapat pengelolaan sampah pun turut mengalami peningatan. Peningatan yang diharapkan dapat tercapai yaitu mampu mengelola sampai jumlah sampah 1000 ton sampah per hari. Sampah yang dihasilkan tersebut dapat menghasilkan 1000 produk daur ulang serta mengembangkan 10 area pusat daur ulang. Sehingga sampah yang dihasilkan dapat memiliki nilai tambah serta nilai sifat berkelanjutan.

Penghargaan Atas Dedikasi Menyelesaikan Masalah Dengan Waste Solution Hub

Atas semangat dan dedikasi dalam menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh Siti Salaman bersama teman-temannya dengan mendirikan Waste Solution Hub sejalan dengan Sustainable Development Goals Indonesia maupun cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa. Bahkan kini Siti Salaman dengan pendirian Waste Solution Hub mendapatkan sebuah penghargaan dari pihak Astra. Menurut Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk yang dipegang oleh Boy Kelana Soebroto memaparkan bahwa perjuangan yang dilakukan oleh Siti Salaman dalam menyelesaikan permasalahan sampah melalui pengelolaan sampah secara intergasi melibatkan para pemulung berhasil menjadikan salah satu penerima apresiasi atas apresiasi 12th SATU Indonesia Awards tingkat nasional dalam lima bidang yang dilibatkan seperti Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.

“Atas apresiasi tersebut, Siti mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp 60 juta dan pembinaan kegiatan dari Astra yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra yaitu Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra,” kata Boy.

Harapan Adanya Waste Solution Hub Dapat Bangkit Bersama Untuk Indonesia

Tentunya dengan adanya agen perubahan yang dilakukan oleh Siti Salaman berserta teman-temannya dengan mendirikan Waste Solution Hub dapat menyelesaikan permasalahan akan sampah dan pemulung yang pelik untuk diselesaikan. Belum lagi pengelolaan sampah di Indonesia masih menerapkan konsep konvensional yaitu metode open dumping dan landfill. Dimana metode open dumping merupakan metode yang sampah dibuat ke TPA tanpa adanya proses kebelanjutan. Sedangkan untuk metode landfill yaitu sampah yang sudah dikumpul pada TPA akan diratakan dan didapatkan menggunakan lat berat dan dilapisi dengan tanah. Tentunya metode yang digunakan tersebut kurang ramah lingkungan karena akan memiliki potensi yang besar terjadi pencemaran pada air tanah, tanah, sampai udara.

Dengan adanya Waste Solution Hub harapannya dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang masih belum maksimal pengelolaan untuk bersifat berkelanjutan tanpa terjadi pencemaran. Apalagi dengan Waste Solution Hub pengelolaan sampah yang dilakukan juga dapat memberikan nilai berlebih yang dapat dirasakan oleh para pemulung yang terlibat. Sehingga diujungnya ada beberapa masalah yang dapat diselesaikan dari mulai pengelolaan sampah sampai ekonomi dari para pemulung akan terselesaikan dengan baik dan efektif. Ketika permasalahan tersebut sudah dapat ditekan maka akan dapat membuat Indonesia menjadi bangkit ke arah yang lebih baik dari pada sebelumnya dan membuat Indonesia dapat meraih Indonesia Emas 2045 yang terbebas dari masalah pengelolaan sampah yang tidak berkelanjutan terhadap lingkungan.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Sumber tulisan, gambar, dan video:

  1. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/06/23/pandemi-covid-19-memicu-empat-juta-kelahiran-di-indonesia  
  2. https://bpip.go.id/berita/1035/256/makna-pancasila-sebagai-pandangan-hidup-ketahui-isi-dari-kelima-butirnya.html#:~:text=Apa%20maksud%20dari%20Pancasila%20sebagai,ada%20pada%20setiap%20butir%20Pancasila
  3. https://www.youtube.com/watch?v=xODFOPnwCYw
  4. https://www.youtube.com/watch?v=WOXBE8c2R9A
  5. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220401184223-25-779164/kisah-siti-salamah-merajut-asa-dari-balik-tumpukan-sampah
  6. https://investor.id/bumee/289170/asa-di-balik-tumpukan-sampah-dari-siti-salamah
  7. https://kabarsdgs.com/hot-news/2022/04/5831/siti-salamah-membawa-pemulung-ke-level-lebih-baik/
  8. https://eduwara.com/apresiasi-anak-muda-grup-astra-kembali-gelar-satu-indonesia-award-2022
  9. https://kabarsdgs.com/hot-news/2022/04/5831/siti-salamah-membawa-pemulung-ke-level-lebih-baik/
  10. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220401184223-25-779164/kisah-siti-salamah-merajut-asa-dari-balik-tumpukan-sampah
  11. https://investor.id/bumee/289170/asa-di-balik-tumpukan-sampah-dari-siti-salamah
  12. https://wastehub.id/
  13. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2019/10/19/sejauh-manakah-inovasi-pengelolaan-sampah-di-indonesia/
  14. https://www.youtube.com/watch?v=wLXQrGtXNu4
  15. https://kabarsdgs.com/hot-news/2022/04/5831/siti-salamah-membawa-pemulung-ke-level-lebih-baik/
  16. https://www.youtube.com/watch?v=G7ybGaNC0aM
  17. https://www.instagram.com/p/CVnaWPkA5bJ/?igshid=YzdkMWQ2MWU=
  18. https://www.instagram.com/p/CVwZ1YOPRCB/?igshid=YzdkMWQ2MWU=
  19. https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menciptakan Pemerataan Di Tengah-Tengah Kondisi Keterbatasan Pada Masyarakat"

Posting Komentar