Setiap
individu didalam masyarakat merupakan sosok yang sangat unik. Keunikan dapat
terlihat dari karakterik diri seseorang yang berbeda-beda antar individu.
Tetapi seiring berjalannya waktu yang dibarengi pula oleh majunya ilmu
pengetahuan membuat banyak pihak melakukan banyak penelitian untuk membuat
benang merah atas ragamnya karakteristik setiap individu. Salah satu peneliti
tersebut dikenal oleh masyarakat dengan sebuah nama Jung.
Jung
merupakan sebuah nama pendek dari nama Carl Gustav Jung yang merupakan
seseorang psikiater dan ahli psikoanalisis berasal dari Swiss. Kini masyarakat
secara luas mengenal dengan sebuah penemuan Analytical Psychology (terkadang
dinamakan lain berupa Jungian Analysis). Salah satu penemuan yang sangat
dikenal oleh masyarakat secara luas dan kini juga sudah naik daun di kalangan
masyarakat yaitu akan sebuah kepribadian introvert dan ekstrovert.
Untuk
seseorang dapat masuk ke dalam kepribadian introvert ataupun ekstrovert dapat
dilihat berdasarkan sebuah beberapa faktor antara lain kebiasaan sampai sifat-sifat
yang ditampilkan seseorang individu tersebut ketika melakukan hubungan
interpersonal dengan individu lainnya. Berdasarkan pendapat lainnya ada yang
membedakan antara individu tipe intovert dengan ekstrovert yang dilihat dari
kecenderungan arah. Dimana untuk seseorang individu dengan tipe intovert cenderung
berpusat kepada dirinya sendiri sedangkan individu tipe ekstrovert cenderung
mengarah dirinya kepada lingkungan sekitar.
Dari
pengertian tersebut maka dapat disederhanakan bahwa setiap individu memiliki
dari dua jenis tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Untuk tipe
intovert maka individu memiliki ciri-ciri antara lain lebih menikmati akan
waktu sendiri, berinterkasi dengan orang lain membuat lelah karena menguras
tenaga, sampai lebih memilih berada di belakang layar dibandingkan di depan.
Sedangkan lebih menikmati akan waktu bersama lingkungan sosial, berinterkasi
dengan orang lain sangat menyenangkan bahkan terkadang menambah tenaga, sampai
lebih memilih berada di depan layar. Adanya perbedaan secara permukaan dari
kedua tipe pada individu tersebut akan mempengaruhi tingkah laku pada diri
individu tersebut dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Pengalaman menjadi Pembicara di Depan
"Audiens" Sebagai Introvert
Banyak
sekali kejadian-kejadian aneh yang terjadi pada tubuh ketika pertama kali
menjadi pembicara di depan banyak orang. Hal pertama yang terasa dan terlihat
langsung oleh para pembaca yaitu derasnya keringan yang mengucur seperti keran air.
Itu dari luar yang terlihat sedangkan dari hal tidak terlihat yaitu denyut nadi
yang berdetak sangat cepat. Sehingga untuk menenangkan diri yaitu dengan banyak
minum sampai bergelas-gelas. Akibat banyak minum pastinya membuat penulis
banyak sekali bulak balik ke wc. Tentunya hal tersebut menunjukan bahwa penulis
terlihat bahwa beban yang dipikul sangat berat untuk dijalani oleh penulis.
Ketika
melihat para audiens yang ada didalam kegiatan tersebut seperti mereka
menunjukan mimik muka yang meledek padahal nyatanya tidak. Kebanyakan para
audiens banyak yang melakukan kegiatan masing-masing tetapi kebanyakan masih
banyak yang mendengarkan. Walaupun demikian entah bagaimana pikiran penulis
saat itu merasa sangat ketakutan apalagi ketika penulis melakukan kesalahan
tentunya menjadi takut. Pikiran yang liar akan ketakutan tersebut membuat kaki
penulis bergetar sangat hebat sampai dibeberapa kali membuat penulis rasanya
untuk berdiri sangat sulit.
Itulah
pengalaman aneh yang keluar dalam tubuh penulis saat menjadi pembicara di depan
banyak orang. Berdasarkan pengalaman orang lain yang sama juga menjadi
pembicara di depan banyak orang mengalami hal yang sama tetapi memiliki
intensitas yang tidak seberat seperti penulis. Tingginya intensitas yang
dirasakan oleh penulis tersebut mungkin dikarenakan penulis merupakan salah
satu individu yang termasuk ke dalam jenis introvert. Dengan kondisi tersebut
maka jika terdapat dua jalan pilihan yang dapat ditempuh antara menulis dan
berbicara di depan banyak orang maka pilihan yang akan selalu pilih oleh
penulis adalah menulis.
Media
yang dipilih oleh penulis untuk melakukan kegiatan menulis yaitu blogger. Ada
banyak sekali alasan-alasan mengapa dipilih media tersebut salah satunya karena
efektif dan cepat menyebar. Efektif maksudnya dengan menggunakan blogger tidak
perlu melakukan kegiatan menulis secara tulisan tetapi cukup menggunakan laptop
atau hp sehingga tidak perlu membeli kertas sampai alat tulis untuk melakukan
kegiatan menulis. Sedangkan maksud dengan cepat menyebar dengan sekali upload
sebuah tulisan yang telah dibuat maka banyak orang yang berasal dari berbagai
negara dapat mengakses tulisan yang telah dibuat oleh penulis.
Bahkan
dibeberapa kali dari melakukan kegiatan menulis menggunakan blogger tersebut
membuat penulis merasakan pundi-pundi uang. Hal tersebut tentunya menjadi
sebuah bahan bakar penulis untuk terus melakukan kegiatan menulis blogger
secara konsisten. Alasan dapat menjadi bahan bakar akibat kegiatan tersebut
karena dapat menghasilkan perasaan senang karena dapat menghasilkan pundi-pundi
uang dari kegiatan yang disenangi. Sehingga ketika penulis melakukan secara
konsisten tersebut tekanan beban yang muncul seperti tidak ada tetapi yang ada
hanyalah kesenangan karena melakukan hobbi menulis mendapatkan uang. Selain
mendapatkan uang pastinya membantu masyarakat secara luas untuk mendapatkan
bahan bacaan yang informatif dibandingkan berbagai macam berita kurang baik
yang seperti hoax.
Dari
hasil survei Katadata Insight Center (KIC) bekerja sama dengan Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kominfo) memaparkan bahwa masih adanya masyarakat
yang melakukan kegiatan menyebarkan informasi bohong atau hoaks. Jika melihat
secara data 11,9% sebagai responden mengakui telah menyebarkan berita hoaks
tersebut pada tahun 2011. Data lainnya berasal dari kegiatan survei Katadata
Insight Center (KIC) 11,2% dari total responden mengakui pernah melakukan
kegiatan penyebaran hoaks. Atas jumlah tersebut bisa dikatakan hampir setengah
responen merasa telah melakukan kegiatan meneruskan berita yang sudah tersebar
tanpa mengetahui atas kebenaran. Pemaparan atas data tersebut menujukan bahwa
masih adanya berita hoaks ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Konsumi
berita atau tulisan-tulisan hoaks yang beredar di tengah kehidupan masyarakat
cukup memberikan pukulan sangat berdampak pada masyarakat. Dampak yang
diberikan bahkan dapat dengan mudah membuat kedamaian yang telah dijaga berubah
menjadi sebuah kekacauan. Dibeberapa kasus yang telah terjadi pada kehidupan
masyarakat atas konsumsi berita atau tulisan termasuk hoaks dengan mudah
mempengaruhi masyarakat secara luas untuk melakukan sesuai keinginan atas
pembuat berita atau tulisan hoaks. Hasutan sampai dipengaruhi dengan mudah
untuk melakukan kekacauan itulah dampak yang kurang baik atas konsi berita atau
tulisan hoaks dikomsumsi. Adanya hal tersebut tentunya harus dapat dicegah agar
kehidupan menjadi lebih aman dan nyaman. Maka untuk dapat tercipta kehidupan
yang aman dan nyaman tersebut maka penulis menjadi bagian atas pembuat penekan
berita atau tulisan hoaks yang beredar melalui pembuatan tulisan yang
dikonsumsi oleh masyarakat.
Pembuatan
tulisan yang menarik untuk dibaca tidaklah seperi membuat mie instan yang cepat
dan mudah. Ada banyak sekali hal-hal yang harus diperlajari untuk dapat
menghasilkan tulisan dibaca oleh masyarakat sebagai pembaca dibandingkan
membaca berita atau tulisan hoax. Biasanya salah satu hal yang harus dipelajari
oleh penulis tersebut didapatkan pada sebuah komunitas blogger yang saat ini
sudah banyak bermunculan. Salah satu komunitas blogger yang dapat diikuti
bernama Gandjel Rel.
Berdasarkan
sejarahnya pembentukan Gandjel Rel
prakarsai oleh lima orang blogger perempuan yang berdomisili Semarang, Jawa
Tengah pada tanggal 22 Februari 2015. Dimana kelima blogger tersebut bermana
Dewi Rieka, Lestari, Rahmi Aziza, Uniek Kaswarganti dan Wuri Nugraeni. Tagline
dari komunitas blogger tersebut yaitu “Ngeblog ben rak ngganjel” memiliki
tujuan sebagai media ngeblog bagi anggotanya agar tidak ada yang mengganjal
didalam pikiran serta dibarengi dalam mengutarakan isi hati.
Jika
seseorang anggota seperti penulis bergabung kedalam komunitas ada banyak sekali
kegiatan positif yang dibagikan dalam hal melakukan menulis melalui media blog.
Pertama mendapatkan pelatihan dalam menulis konten yang tidak hanya
berorientasi kepada manfaat yang diberikan tetapi juga dalam hal sisi menarik
dan kemudahan dipahami. Kedua melakukan liputan acara sampai menulis review
menggunakan media blog. Ketika melakukan banyak sekali launching produk-produk
sampai event yang dapat dijalani. Banyaknya kegiatan tersebut membuat para
anggotanya seperti penulis dapat menghasilkan sebuah tulisan yang tidak hanya
bermanfaat ketika dibacanya tetapi juga mudah dimengerti sampai informasi
terkini dapat diberikan.
Memang
saat menjadi seorang yang terkategori sebagai jenis introvert melakukan
kegiatan menulis didepan banyak umum yang artinya dibaca oleh banyak orang
sangatlah mudah. Apalagi adanya dukungan dari berbagai macam komunitas seperti Gandjel Rel membuat tulisan menjadi
berkembang ke arah yang lebih baik. Sehingga didepannya tulisan yang dihasilkan
dapat menekan akan berita ataupun tulisan yang termasuk hoax berbahaya bagi
masyarakat ketika dikonsumsi dalam kehidupan.
Hidup
hanya berada di zona nyaman seperti menjadi penulis bagi seseorang introvert
merupakan hal yang membosankan. Alasan membosankan tersebut karena didalam
menjalaninya tidak ada tantangan yang membuat hati berdebar-debar karena hanya
menjalani kehidupan yang sudah dikuasai secara ahli. Hal tersebut akan
diibaratkan seperti memainkan sebuah permainan tetapi didalam menjalaninya
sudah terdapat banyak sekali cara-cara curang yang dilakukan. Tentunya
seseorang yang memainkan permainan tersebut akan merasa bosan dalam
memainkannya. Maka dari itu agar tidak bosan penulis yang memiliki ciri-ciri introvert
memilih untuk mencoba keluar zona nyaman dengan menjalani sebagai pembicara di
tempat umum.
Memang
ada banyak sekali perbedaan yang sangat jauh antara menjadi seseorang penulis
dengan pembicara di depan umum. Pertama dalam hal tatapan peserta, untuk
menulis biasanya tatapan peserta dilakukan secara tidak langsung tetapi untuk
pembicara tatapan peserta dilakukan secara langsung. Kedua dalam hal komunikasi
tanya jawab, untuk menulis bertanya jawab khususnya pada blog hanya dapat
dilakukan dalam kolom komentar yang terkadang dijawabnya membutuhkan waktu
cukup lama sedangkan untuk pembicara ketika ada tanya jawab harus dilakukan
diwaktu itu juga. Dari dua contoh tersebut saja sudah sangat berbeda jauh
antara menjadi penulis dengan pembicara maka itu menjadi sebuah medan baru bagi
penulis sebagai introvert yang sudah nyaman sebagai penulis menjadi pembicara di
depan umum. Itu dapat sukses menjadi pembicara di depan umum sebagai introvert
maka ada beberapa hal yang dilakukan oleh penulis antara lain yaitu:
Pertama
selalu menjadi juru bicara saat melakukan presentasi tugas atau hal lain.
Tentunya pada point pertama ini lebih cenderung kepada penulis saat masih
memiliki status sebagai pelajar. Dimana ketika masih menjadi pelajar ada banyak
sekali kegiatan kelompok yang memerlukan sebuah presentasi tugas. Maka agar
tidak semua orang berbicara sehingga menimbulkan keributan saat presentasi
kelompok biasanya ditunjuk seseorang yang menjadi juru bicaranya. Saat itulah
penulis selalu mengajukan diri untuk menjadi juru bicara agar melatih diri
penulis walaupun dengan skala yang masih kecil.
Kedua
mengikuti kegiatan berdebat. Dimana didalam debat itu penulis akan melatih
berbicara dengan lawan bicara yang memiliki pandangan yang berbeda. Hal
tersebut dapat melatih penulis untuk dapat merangkai kata-kata dengan baik dan
berpikir cepat saat ada penonton yang mengikuti acara penulis menjadi pembicara
di depan umum ketika bertanya. Saat bertanya tersebut maka pastinya para
penonton akan menanyakan dengan yang berada di zona yang tidak terpikirkan.
Sehingga ketika pertanyaan para penonton tersebut tidak dapat dijawab oleh
penulis akan menimbulkan ke ketidak nyaman saat menjalani acara tersebut. Maka
dari itu penulis melatih dengan cara mengikuti kegiatan berdebat.
Ketiga
melatih cara menyampaikan dengan baik dengan anak-anak kecil. Penulis percaya
jika sesuatu disampaikan kepada anak kecil maka pastinya orang dewasa akan
mudah memahaminya. Maka dari itu disini penulis harus bisa menyampaikan secara
sederhana tetapi makna yang terkandung masih tetap ada. Perlu digaris bawahi
agar lebih mudah biasanya penyampaian yang diberikan harus diibartkan akan
sesuatu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tetapi perlu digaris bawahi
lainnya dimana saat mencoba menyampaikan kepada anak kecil tidak harus selalu
yang berat-berat karena sang anak tidak mungkin mengerti maka untuk mencoba
point ke tiga tidak semua pembahasan harus disampaikan kepada anak kecil.
Sehingga point ke tiga ini jangkauan penerapan cukup sedikit tetapi jika
diterapkan dengan baik maka membuat penulis menjadi individu yang dapat
menyampaikan sesuatu dengan mudah dimengerti karena buktinya anak kecil saja
mudah memahami.
Pada
dasarnya ada banyak sekali hal-hal yang biasa dilakukan oleh penulis sebagai
introvert untuk menjadi pembiaca di depan umum yang sukses salah satu cara yang
dapat dilakukan seperti yang telah dipaparkan diatas. Tentunya dengan kedua
skill baik itu menulis melalui blog ditambang dengan berbicara di depan umum
akan membuat tulisan atau berita hoax yang dapat mempengaruhi masyarakat ke
arah yang kurang baik dapat ditekan. Dimana penekanan yang dilakukan oleh
penulis melalui dua sisi yaitu sisi tulisan dan sisi penyampaian didepan umum.
Sehingga masyarakat secara perlahan-lahan namun pasti terhindar dari dampak
konsumsi berita atau tulisan hoax karena tidak mendapatkan peluang akan hal
tersebut terkalahkan oleh berita atau tulisan sampai disampaikan kepada
masyarakat melalui tulisan dan pembiacara oleh penulis.
Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat kepada masyarakat secara luas. Terima kasih. Ayo
sama-sama menjadi penulis dan pembiacara didepan umum serta mematahkan bahwa seseorang
introvert hanya bisa menjadi menjadi penulis. Selain itu ada harapan besar
yaitu agar masyarakat tidak melakukan hal kurang baik dari mengomsumsi tulisan
atau berita hoax maka dibutuhkan banyak tulisan atau berita baik yang
disampaikan secara benar melalui banyak pembiacaraan di depan umum. Terima
kasih.
Sumber
tulisan, video, dan gambar:
- https://www.zenius.net/blog/introvert-ekstrovert-carl-gustav-jung
- http://www.psikogenesis.com/2020/05/introvert-dan-ektrovert-konsep.html#:~:text=Jung%20sendiri%20merupakan%20tokoh%20psikologi,introvert%20dan%20cerewet%20sebagai%20ekstrovert
- https://www.gramedia.com/best-seller/tipe-kepribadian-introvert-extrovert-ambivert/#Ciri-Ciri_Tipe_Kepribadian_Introvert
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/20/survei-riset-kic-masih-ada-119-publik-yang-menyebarkan-berita-bohong
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/25/ragam-sebab-masyarakat-sebar-hoaks
- https://www.youtube.com/watch?v=wjfEJH_EeB0
- https://id.wikipedia.org/wiki/Carl_Gustav_Jung
- https://pixabay.com/id/photos/siswa-pengumuman-komunikasi-asia-1822449/
- https://pixabay.com/id/photos/wordpress-ngeblog-blogger-editor-265132/
- https://pixabay.com/id/photos/pengusaha-pria-takut-marah-3036181/
- https://pixabay.com/id/photos/pelayan-pembicaraan-senyum-363019/
- http://www.gandjelrel.com/
Belum ada tanggapan untuk "Menulis VS Bicara di Depan Umum Untuk Introvert"
Posting Komentar