Pelestarian Keanekaragaman Hayati Saat Pembangunan Infrastuktur Sedang Gencar-Gencarnya

Saat ini di Indonesia sedang melakukan gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastuktur. Pembangunan tersebut nyatanya tidak hanya berpusat di kota-kota besar saja tetapi kini sampai seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipegang oleh Luky Alfirman memaparkan bahkan kebutuhan akan pembangunan dalam rencana pembangunan jangka menangah nasional yang dimulai tahun 2020-2024 sebesar Rp6.445 triliun. Nyatanya dari jumlah kebutuhan tersebut pihak pemerintah hanya dapat mampu memenuhi sebanyak 37 persen saja atau jika dihitung secara angka kurang lebih sebesar Rp 2.385 triliun.

Walaupun terlihat terjadi penurunan angka dari jumlahnya tetapi jika hanya melihat dari angka yaitu sebnayak Rp 2.385 triliun maka dana tersebut pastinya akan digunakan untuk melakukan pembangunan infrastuktur. Ada banyak sekali pembangunan yang dilakukan oleh pihak pemerintah Indonesia. Salah satu contoh pembangunan infrastuktur yang terus dibicarakan oleh pemerintah dan masyarakat yaitu proyek IKN.

Nyatanya proyek IKN merupakan sebuah proyek yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang memiliki tujuan untuk memidahkan ibu kota Indonesia. Sehingga dapat dikatakan bahwa IKN merupakan sebuah singkatan dari kata “ Ibu Kota Negara”. Pembangunan istana negara tersebut sudah direncanakan berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Berdasarkan berbagai macam media baik secara elektronik maupun cetak sudah banyak sekali menjelaskan bahwa proyek IKN tersebut sudah mulai dibangun pelaksanaannya.

Dilihat sampai dianalisis bisa dikatakan bahwa pelaksanaan proyek IKN seperti dua sisi pada mata koin. Dimana disisi sebelah bisa dikatakan memiliki sifat baik. Alasan memiliki sifat baik tersebut karena ini pihak pemeritah mulai melakukan distribusi pembangunan secara merata diseluruh wilayah Indonesia. Mungkin sebelum adanya proyek IKN banyak juga proyek yang dilakukan di luar Jawa tetapi masih masih. Kini dengan adanya proyek IKN diharapkan dapat menjadi pemicu terjadi pemerataan secara baik atas pembangunan infrastrukur. Sehingga diakhirnya wilayah-wilayah yang sudah tersentuh infrastuktur tersebut dapat memberikan dampak positif dari berbagai sisi kepada masyarakat disekitar.

Sedangkan pada sisi lainnya bisa dikatakan memiliki sifat kurang baik. Banyak sekali hal-hal kurang baik yang diberikan adanya pembangunan proyek IKN salah satu contohnya terhadap hal lingkungan. Bahkan dari pihak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau biasa disebut Walhi menilai bahwa pemindahan Ibu akan merusak lingkungan khususnya yang berada di sekitar wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Ternyata dari pihak Manajer kampanye infrastuktur dan tata rungan dari Walhi yang dipegang oleh Dwi Sawung hasil dari sebuah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) IKN memaparkan ada tiga permasalahan jika proyek IKN dipaksanakan. Masalah pertama yang akan muncul yaitu mengenai ancaman terhadap tata air dan perubahan sistem hidrologi. Apalagi dengan adanya catatan air tanah yang tidak memadai sehingga ketika terjadi transmigrasi ke wilayah IKN yang dilakukan secara besar-besar membuat kebutuhan air menjadi sulit terpenuhi. Padahal air bersih merupakan kebutuhan yang sangat mendasar untuk mendapatkan kehidupan yang layak sesuai aturan kesehatan yang berlaku.

Permasalahan kedua yang akan muncul ketika proses pembangunan IKN adalah mengancam keberlangsungan hidup flora dan fauna. Secara wilayah proyek IKN terdiri dari darat dan laut. Untuk wilayah darat memiliki luasan kurang lebih 256.142 hektar area (ha). Sedangkan untuk wilayah perairan laut memiliki seluas kurang lebih sebesar 68.189 hektar (ha). Dengan jumlah tersebut sudah dipastikan akan mengancurkan baik itu flora dan fauna diwilayah tersebut. Penghancuran tersebut tidak hanya dari sisi tempat tinggal tetapi juga mencari makannya. Akibat kedua hal tersebut terjadi penghancurkan membuat flora dan fauna yang ada diwilayah tersebut menjadi punah.

Pemasalahan ketiga yang akan muncul ketika proses pembangunan IKN adalah munculnya pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti kebakaran hutan, polusi udara, banjir, dan masih banyak lagi. badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Kabupaten Penajam Penajam Utara mencatat bahwa dalam tiga tahun terakhir wilayah yang masuk ke dalam proyek IKN telah mengalami beberapa hal seperti banjir, kebakaran hutan, sampai longsor. Dari data secara nyata mencatat bahwa dari 2019-2022 telah mencatat bencara banjir 15 kali di beberapa wilayah Sepaku yaitu desa Suka Raja, Karang Jinawi, Binuang, Kelurahan Sepaku, dan Kelurahan Pemaluan. Sedangkan dari bencana tersebut telah dirasakan oleh 395 kepala keluarga yang terdampak bencana banjir dan ada 1 korban tewas karena terseret arus. Korban tewas itu ada di Desa Suka Raja pada 22 Agustus 2021.

Setelah beberapa hal yang telah dipaparkan diatas kini timbul sebuah pertanyaan yaitu:

APAKAH DENGAN ADANYA PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR YANG DILAKUKAN MEMILIKI HUBUNGAN YANG BERDAMPAK PADA KERUSAKAN EKOSISTEM ALAM?

Jika sudah membaca beberapa hal yang sudah dipaparkan jawaban dari pertanyaan diatas yaitu “YA”. Adanya jawaban tersebut maka dapat dikatakan bahwa terjadi proses pembangunan seperti proyek IKN yang dilakukan oleh Indonesia dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem alam yang disebabkan oleh ulang manusia yang menginginkan perubahan yang besar dimulai pembangunan infrastuktur. Terjadi kerusakan ekosistem tersebut akibat pembangunan infrastuktur membuat bayangan hitam yang muncul seperti Perubahan iklim, kelangkaan air bersih, sampai munculnya berbagai macam penyakit yang belum pernah muncul sebelumnya.

Tentunya kita sebagai manusia tidak pernah mau merasakan akan hal-hal yang kurang baik dari kerusakan ekosistem alam yang dilakukan dari proses pembangunan. Sehingga kini kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari ada sebuah pekerjaan rumah yang besar. Dimana pekerjaan rumah yang besar tersebut adalah untuk tetap menjaga kelangsungan ekosistem alam agar terhindar dari Perubahan iklim yang terjadi dari keinginan pembangunan infrastuktur yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pada dasarnya ada banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan. Tetapi sebelum melakukan beberapa hal tersebut harus ditanamkan terlebih dahulu. Dimana penanaman yang harus dilakukan adalah kegiatan perlindungan kelestarian Keanekaragaman hayati tidak hanya ditugaskan kepada pihak-pihak yang bekerja terhadap perlindungan kelestarian Keanekaragaman hayati. Tetapi kini dengan mulai terjadi kerusakan lingkungan hidup akibat ulang manusia yang kian parah maka harus dilakukan oleh banyak orang yang saling bekerja sama. Maksud dari kata banyak orang bisa dimulai dari pemerintah sampai masyarakat. Sedangkan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sampai menyelesaikan masalah yang telah dipaparkan yaitu:

Melestarikan Keanekaragaman Hayati Merupakan Cara Yang Dilakukan

Mungkin dari banyak para pembaca sudah mengetahui akan jawaban tersebut. Walaupun sudah mengetahui akan jawaban tersebut nyatanya untuk melakukan jawaban tersebut rasanya tidaklah mudah. Apalagi sampai berfikir bahwa cara yang dilakukan tersebut mudah seperti membalikan telapak tangan. Apabila memang mudah dilakukan pastinya permasalahan mengenai kerusakan lingkungan sampai Perubahan iklim akibat ulah manusia yang membangun infrastuktur sudah tidak menjadi pembahasan yang harus diselesaikan sampai saat ini. Maka dari itu disini penulis akan memberikan contoh nyata dalam menjaga pelestarian Keanekaragaman hayati saat pembangunan infrastuktur sedang gencar-gencarnya yang ditinjau dari kaca mata seseorang perencanaan pembangunan infrastuktur salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu:

1. Pembangunan Infrastuktur Bersifat Go Green

Saat ini sudah mulai diterapkan akan pembangunan infrastuktur yang memiliki sifat go green. Sehingga kini pembangunan infrastuktur yang dilakukan tidak hanya didominasi oleh kekuatan sampai lamanya waktu yang dapat digunakan oleh masyarakat saja. Adanya penerapan tersebut membuat setiap pembangunan infrastuktur tersebut membuat sisi perlestarian lingkungan masih diperhatikan.

2. Menggunakan Bahan Material Dari Limbah

Material merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan dalam melakukan pembangunan infrastuktur. Bahkan saking pentingnya material yang digunakan dapat mempengaruhi akan kualitas dari pembangunan infrastuktur yang dilakukan. Belum lagi penggunaan material didalam proses pembangunan infrastuktur memiliki jumlah yang sangat banyak. Banyaknya material yang dibutuhkan tersebut jika dilakukan penggunaan material dari limbah sudah dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang terjadi dari pengadaan material yang dibutuhkan.

Kini sudah banyak sekali produk-produk teknik sipil yang berasal dari limbah sampah salah satunya yang dilakukan oleh PUPR. Kebijakan Kementerian PUPR tersebut dalam memenafaatkan material digunakan dalam bahan konstruksi berupa jalan yang dapat mengacu kepada pedoman spesifikasi umum bidang jalan dan jembatan. Dimana secara umum apabila material limbah B3 mau digunakan dalam material jalan harus dapat memenuhi dari spesifikasi dalam buku spesifikasi umum bidang jalan tahun 2018.

Untuk tetap dapat memanfaatkan material limbah B3 untuk material jalan harus dilakukan berbagai macam pengujian-pengujian mutu material limbah B3. Tidak hanya itu saja material B3 yang akan digunakan tersebut harus ditentukan untuk menggunaan lapisan mana pada jalan, apakah mau dijadikan atau timbunan, material pengganti subgrade, material sub base, base, dan lain-lain.

Hasil sebuah kajian dari penelitian yang dilakukan oleh pihak Puslitbang Jalan dan Jembatan sampai tahun 2019 menujukan bahwa adanya potensi limbah B3 untuk material konstruksi pada jalan. Ada banyak sekali contoh-contoh material limbah B3 yang dapat digunakan pada jalan seperti fly-ash, bottom ash, slag baja, slag nikel, tailing serta limbah sawit De-OBE (De Oiled Bleaching earth). Dengan sudah menggunakan bahan limbah seperti limbah B3 untuk jalan maka dapat menekan perusakan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan material untuk pembangunan infrastuktur.

3. Menggunakan Peralatan Ramah Lingkungan

Saat melakukan pembangunan infrastuktur pastinya membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Semakin banyak pekerjaan yang dilakukan maka semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan. Tentunya untuk dapat melangsungkan kehidupan tenaga kerja akan ada banyak sekali peralatan yang digunakan. Secara contoh saja untuk makan yang biasa diberikan sebanyak tiga kali sehari. Jika alat makan yang digunakan hanya sekali pakai pastinya akan menghasilkan sampah yang sangat banyak. Maka dari itu untuk mengurangi sampah yang dihasilkan oleh tenaga kerja diharapkan untuk menggunakan peralatan yang ramah lingkungan. Ada banyak sekali perlatan yang ramah lingkungan salah satu contohnya yaitu wadah tempat makan, tas belanja kanvas, sampai pencuci piring dari sabut kelapa.

Tentunya seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa untuk dapat melakukan pelestarian Keanekaragaman hayati saat pembangunan infrastuktur sedang gencar-gencarnya tidak hanya bisa dilakukan oleh para tenaga ahli teknik sipil saja. Disini dibutuhkan pula pihak lain yang terlibat, bahkan bisa dikatakan semakin banyak pihak yang terlibat tujuan pelestarian akan semakin mudah. Dari sekian banyak pihak yang terlibat salah satu contoh pihak yang terlibat tersebut memiliki nama MSIG. Kini timbul kembali sebuah pertanyaan yaitu:

Apa Itu MSIG???

MSIG bisa disebut pula dengan sebuah nama yaitu PT Asuransi MSIG Indonesia. Atas nama tersebut saja dapat dikatakan bahwa MSIG merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Asuransi Umum. Melihat sejarah bisa dikatakan bahwa PT Asuransi MSIG Indonesia didirikan di tahun 1975 dengan kantor pusat berada di Jakarta. Diawal-awal perusahaan memiliki nama Asuransi Insido Taisho. Bisa dikatakan bahwa pada saat itu perusahaan tersebut merupakan usaha patuangan antara dua pihak. Pihak pertama yaitu Taisho Marine and Fire Insurance dan Maskapai Asuransi Indonesia. Di tahun 1996 perusahaan mulai melakukan pengantian nama menjadi Asuransi Mitsui Marine Indonesia. Alasan terjadi pengantian nama tersebut karena adanya nama dari perusahaan induk dari Taisho Marine menjadi Mitsui Marine and Fire Insurance.

Pesan Dari Presiden Direktur PT Asuransi MSIG Indonesia

Sebagai perusahaan asuransi terkemuka yang didirikan dengan perspektif jangka panjang, PT Asuransi MSIG Indonesia bertujuan untuk menawarkan solusi asuransi yang efektif, efisien dan mudah dipahami, disampaikan dengan layanan yang aktif dan tulus.

PT Asuransi MSIG Indonesia menempatkan pelanggan sebagai pusat dari semua yang PT Asuransi MSIG Indonesia lakukan. PT Asuransi MSIG Indonesia menghargai apa yang Anda, pelanggan PT Asuransi MSIG Indonesia, asuransikan kepada PT Asuransi MSIG Indonesia, memahami motivasi Anda dan secara aktif mendengarkan apa yang Anda inginkan dan menanggapi secara efisien. Sebagai para profesional di bidang asuransi yang tulus peduli, PT Asuransi MSIG Indonesia akan melangkah lebih jauh untuk membantu Anda dengan cepat, efisien dan berimbang. PT Asuransi MSIG Indonesia bertujuan untuk menginspirasikan keyakinan Anda pada PT Asuransi MSIG Indonesia.

Setelah mengetahui akan secara permukaan mengenai seluk beluk akan PT Asuransi MSIG Indonesia kini kita akan mengetahui akan langkah nyata yang dilakukan oleh PT Asuransi MSIG Indonesia dalam melakukan pelestarian Keanekaragaman hayati saat pembangunan infrastuktur sedang gencar-gencarnya di Indonesia. Maka dari itu kini pihak PT Asuransi MSIG Indonesia melakukan kerja sama dengan pihak lain seperti dengan pihak Conservation International Asia Pacific (CIAP). Kerja sama yang dilakukan untuk mendukung upayah konservasi di Indonesia maupun kawasan Asia Pasifik dan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Keanekaragaman hayati maupun alam. Sehingga kedepannya dimasa depan planet kita ini dapat mensejahterakan kehidupan manusia sampai masa yang akan datang.

Apa Pencapaian Yang Diupayakan Oleh Kemitraan Dilakukan Oleh PT Asuransi MSIG Indonesia Dan Conservation International Asia Pacific (CIAP)???

Dalam kolaborasi selama 3 tahun tersebut kedua belah pihak akan menyediakan sebuah dukungan. Dukungan tersebut untuk dapat berbagai upayah akan konservasi keanekaragaman sejati di kawasan Asia Pasifik untuk dapat menyokong kesejahteraan hidup jutaan orang melalui berbagai macam hal dari mulai air, makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan pengaturan iklim yang disediakan oleh ekosistem ini. Kemitraan yang dilakukan juga memiliki tujuan untuk dapat berkontribusi terhadap konservasi sekitar 9.500 hektar hutan, yang setara dengan sekitar 13.000 lapangan sepak bola, dan 72.500 hektar lautan.

Berdasarkan perkiraan kedua pihak tersebut upayah-upayah yang dilakukan tersebut dapat membantu menghilangkan kurang lebih sekitar 4,7 juta ton emisi karbon. Jika dihitung dari jumlahnya dapat dikataakn hampir setara akan 1 juta mobil dari jalan selama satu tahun. Harapan dari kegiatan tersebut adalah membantu menjadi sebuah jaminan terhadap masa depan akan planet Bumi terhadap ekosisitem yang berkembang serta masyarakat yang berkelanjutan khususnya termasuk ke dalam kelangsungan hidup.

Untuk negara Indonesia saja pihak PT Asuransi MSIG Indonesia telah melakukan restorasi hutan dan konservasi laut. Lebih tepatnya upayah pemulihan hitan yang sedang berlangsung dari Conservation International dalam proyek Green Wall yang dilakukan pada Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang terletak di bentang alam Gedepahala. Dari hasil tersebut dapat menyediakan air segar bagi 30 juta penduduk yang tinggal disekotar kota-kota tersebut bahkan sampai ke Jakarta. Hasil lain dari kemitraan tersebut juga berhasil melakukan konstribusi terhadap perlidungan Bird’s Head Seascape (BHS) yang dikenal sebagai pusat global dari Keanekaragaman hayati laut yang sangat penting bagi lebih dari 350.000 orang. Tidak hanya itu saja berikut ini juga merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan CSR dalam proyek MSIG Biodiversity yang memiliki tujuan untuk melakukan pelestarian Keanekaragaman hayati di Indonesia yaitu:

1. Biodiversity Fun Class

Untuk tetap dapat mempertahakan pelestarian Keanekaragaman hayati di Indonesia dibutuhkan generasi muda yang memiliki gaya hidup berkelanjutan dan cinta akan alam sejak dini. Oleh karena itu disini pihak PT Asuransi MSIG Indonesia membuat sampai merancang akan sebuah program khusus yang memiliki nama Biodiversity Fun Class untuk siswa sekolah dasar. Penerapan akan program tersebut dilakukan pada beberapa kota yang terpilihan yang berada di kawasan Jakarta, Bogor dan Tangerang.

PT Asuransi MSIG Indonesia juga melakukan sebuah kerja sama dengan pihak lain dalam hal ini Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA). Bisa dikatakan bahwa GNOTA dikenal oleh masyarakat dengan sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dedikasi untuk dapat membantu anak-anak setempat untuk dapat menerima pendidikan dalam mengidentifikasi sekolah-sekolah sesuai dengan kegiatan ini.

Diawal-awal kegiatan ini akan dipandu oleh para sukarelawan yang berasal dari staf MSIG yang telah diberikan pelatihan dalam workshop ramah lingkungan sebagai persiapan atas peran mereka dalam menjadi sebuah fasilitator dalam menjadi agen Biodiversity Fun Class. Para siswa juga akan mendapatkan pelajaran dari pihak GNOTA dalam mendapatkan cara terbaik dalam melakukan komunikasi dengan para siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Didalam kelas yang telah dilengkapi Biodiversity Fun Class para siswa akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang sangat berharga akan berkelanjutan dan konservasi alam. Dimana para siswa juga akan diberikan tentang dampak deforestasi di Indonesia dengan menyajikan akan studi kasus yang berkaitan dengan Suaka Margasatwa Paliyan sampai pentingnya melindungin Keanekaragamanhayati sampai mengurangi limbah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

2. Suaka Margasatwa Paliyan

Untuk dapat meningkatakan akan pentingnya menjaga hutan pastinya diperlukan sebuah kerja sama dengan masyarakat setempat. Dimana masyarakat sentempat tersebut akan diberikan sebuah pelatihan akan metode pertanian dan pemanenan yang bersifat berkelanjutan. Didalamnya terdapat sebuah pedoman teknik dalam melakukan pertanian yang telah disediakan. Sehingga harapannya dengan adanya pedoman teknik tersebut masyarakat dapat mencapai kemandirian finansial yang lebih baik dari pada sebelumnya.

Selain itu didalam tahapan ini juga pihak PT Asuransi MSIG Indonesia juga melakukan kolaborasi dengan Universitas Gajah Mada dalam menerapkan pendidikan lingkungan. Kolaborasi yang dilakukan memiliki tujuan untuk dapat memperkaya pengetahuan para guru disekolah. Setelah pengetahuan para guru tersebut kaya dan melimpah maka akan terjadi transfer ilmu pengetahuan kepada para siswanya. Sehingga para siswanya akan memiliki pemikiran dan tingkah laku yang mencintai lingkungan.

Tidak hanya itu pihak PT Asuransi MSIG Indonesia terus melakukan berbagai macam upayah terhadap pendidikan lingkungan. Bahkan dibeberapa kali kesempatan pihak PT Asuransi MSIG Indonesia melakukan penanaman serta distribusi kepada penduduk setempat akan bibit pohon dan benihnya. Agar lebih menghasilkan pohon yang baik diberikan juga akan metode pelatihan mengenai penanaman dan pemeliharaan. Sehingga melalui dukungan tersebut masyarakat dapat sejahteran dan memiliki dengan kegiatan yang telah dilakukan.

Peristiwa akan kerusakan lingkungan yang sedang terjadi akibat pembangunan yang sedang gencar-gencarnya merupakan masalah yang harus diperhatikan. Apalagi sering kali kerusakan lingkungan tersebut memberikan kerugian lainnya. Dimana salah satu contoh kerugian yang terjadi mengenai bencana seperti banjir sampai kebakaran hutan yang sudah banyak terjadi di Indonesia dengan memakan korban jiwa ataupun material.

Oleh karena itu disini kita sebagai masyarakat disini dibutuhkan sebuah perlidungan akan hal-hal yang tidak bisa ditebak di masa depan. Dimana cara untuk mempersiapkannya adalah dengan memiliki Asuransi Umum (Asuransi Umum adalah Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada Tertanggung atas kerusakan atau kerugian harta benda). Asuransi Umum bisa didapatkan oleh masyarakat pada PT Asuransi MSIG Indonesia untuk dapat menjamin masa depan menjadi lebih aman lagi akibat dampak dari kerusakan lingkungan yang terjadi.

Memang ada banyak sekali cara-cara yang dapat dilakukan untuk tetap dapat melakukan pelestarian Keanekaragaman hayati saat pembangunan infrastuktur yangsedang gencar-gencarnya di Indonesia. Salah satu caranya seperti yang telah dipaparkan diatas bisa dimulai dari perencanaan teknik sipil juga dimulai dari pihak lain seperti yang dilakukan oleh PT Asuransi MSIG Indonesia. Dengan adanya kerja sama antara berbagai macam pihak harapannya pelestarian keanekearagaman hayati saat pembangunan infrastuktur sedang gencar-gencarnya dapat dilakukan dengan maksimal lagi untuk masa depan generasi yang akan datang.

Semoga dengan adanya tulisan ini Keanekaragaman hayati dapat tetap terus dipertahankan di Indonesia. Apalagi saat ini sudah banyak sekali pihak-pihak yang terjun mengurusi akan hal tersebut seperti pihak PT Asuransi MSIG Indonesia yang mulai melakukan Edukasi terhadap Pelestarian lingkungan di Bumi untuk Generasi mendatang serta Untuk masa depan yang lebih baik untuk Adaptasi Perubahan iklim yang terus terjadi Perubahan iklim di Bumi. Agar lebih memberikan kenyamanan maka masyarakat maka dibutuhkan Asuransi Umum (Asuransi Umum adalah Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada Tertanggung atas kerusakan atau kerugian harta benda) yang didapat pada PT Asuransi MSIG Indonesia. Dengan demikian selain menyelamatkan Bumi dengan Pelestarian lingkungan juga mengamankan diri sendiri dengan Asuransi Umum.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sumber gambar, video, dan tulisan:

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pelestarian Keanekaragaman Hayati Saat Pembangunan Infrastuktur Sedang Gencar-Gencarnya"

Posting Komentar