Diberbagai
tulisan terkadang kita dapat melihat bahwa masa SMA merupakan masa yang sangat
indah. Persahabatan, permusuhan, bersenang-senang, sampai percintaan semua ada
tumpah ruah didalamnya. Dari semua perasaan yang dirasakan tersebut ada satu
perasaan yang paling didominasi yaitu perasaan akan cinta.
Bagi
beberapa orang ada yang merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis pada masa
sebelum masa SMA yaitu pada masa SD atau masa SMP. Bagi beberapa orang lain ada
yan merasakan perasaan jatuh cinta pada masa SMA. Bahkan hampir semua didalam
kelas atau sekolah sudah pernah merasakan yang nama pacaran. Hanya beberapa orang
siswa dan siswi saja yang belum merasakan yang namanya pacaran.
Gue
termasuk kedalam salah satu siswa yang belum pernah mengalami masa-masa pacaran
sama sekali sepanjang hidup. Bukan karena saya tidak menyukai lawan jenis tetapi
emang tidak ada lawan jenis yang tidak suka sama saya. Walaupun ada beberapa
lawan jenis yang mendekati atau berkomunikasi lebih dalam namun tidak ada
sedikitpun ada perasaan suka sama sekali pada lawan jenis tersebut. Pembahasan yang
biasa diangkat dengan lawan jenis pun hanya beberapa saja terlebih hanya kepada
materi dan tugas terus saja dibahas sampai tahu bulat menjadi berbentuk segi tiga.
Setelah
sekian lama akhirnya akupun punya pengalaman yang akan pernah aku lupain
sepanjang hidup ku yaitu menembak cewek di hari ulang tahunnya. Dimana ceritanya
adalah sebagai berikut:
Dahulu
sebelum negara api menyerang (lho??? Kenapa nyasar jadi ke film animasi,
ulang-ulang) baik kita ulang kembali. Dahulu waktu zaman-zaman masih menjadi
pelajar di sebuah SMA disalah satu kota saya pernah menyukai seseorang
perempuan. Dimana nama seseorang perempuan tersebut adalah Sri (Nama samaran,
tadinya mau diberi nama Melati tetapi takut para pembaca takutnya mengira bahwa
perempuan tersebut merupakan pedagan baso borax yang biasa nongol di tv
swasta). Sri ini merupakan perempuan yang cukup disenangi oleh beberapa siswa
laki-laki lainnya karena mudah bergaul serta pinter di SMA tersebut.
Mungkin
perasaan itu tumbuh pada saat berada di pertengahan semester dua pada waktu
kelas dua. Setelah berapa hari melewati semester dua kelas dua tersebut entah
mengapa saya mulai menyukainya. Bahkan hari demi hari berubah perasaan yang aku
rasakan ini kian meningkat. Seketika terlintas sebuah pemikiran dan bergumam
kepada diri sendiri “hari ke hari kenapa makin cantik???, jangan-jangan habis
oplas??? jadi pengen ikutan oplas juga (loh kok jadi ikutan pengen oplas!!!). Dengan
pemikiran dan guraman tersebut akupun tertawa sampai tertiwi sendirian.
Karena
berada di satu kelas atau lebih spesifik berada di satu kelas membuat saya dan
Sri selalu saja berpapasan. Didalam kelas, dikantin, sampai didalam aktifitas
sekolah selalu saja berpapasan. Sensansi berpapasan tersebut sama seperti saat
ditilang oleh polisi ketika sedang tidak membawa atau memiliki surat-surat
tidak lengkap sehingga perasaan deg-degan tidak menentu. Seketika aku bertanya-tanya
pada diri ku sendiri apakah ini cinta?. Setelah mencari berbagai macam tulisan
dan artikel ternyata benar bahwa perasan yang sedang ku rasakan ini merupakan
perasaan lapar (loh, kok jadi perasaan lapar oh maaf mungkin ini penulis
melakukan kegiatan menulisnya saat sedang makan siang jadi tidak bisa fokus) ya
benar bahwa perasaan yang sedang di rasakan ini adalah perasaan C.I.N.T.A.
Setelah
perasaan menggebu-gebu kini perlahan-lahan aku memberanikan diri untuk
berkomunikasi dengan Sri walaupun tidak secara langsung hanya melalui SMS. Pastinya
para pembaca bertanya-tanya dari mana dapat nomor hpnya???. Tentunya entah
mengapa ketika mengejar seseorang yang disukai ada saja ide-ide gila yang
bermunculan salah satu contoh ide mendapatkan nilannya tersebut adalah dengan
mentrasnfer data kepada temannya. Pada saat itu transfer file dari hp ke hp
masih dilakukan melalui cara didekatkan dari satu hp ke hp lain. Maka dari
kegiatan pendekatan hp tersebut dapat memiliki kesempatan untuk mencari
berbagai nomor hp salah satunya nomor hp seseorang yang bernama Sri tersebut.
Ketika
sudah mendapatkan nomor Sri tersebut tidak lantas berakhir nyatanya masih
banyak yang harus dilalui lagi salah satu tahap selanjutnya adalah
berkomunikasi. Maka pada saat itu mau tidak mau saya harus mencari topik pembicaraan
agar dapat mendekatkan diri dengan Sri. Banyak sekali ide-ide akan pembahasan
yang mau dibahasa dengan Sri seperti:
“Hai…..Sri,
kamu tau gak saat ini hujan itu turun adalah air?”
“Eh…..kamu
tau gak bahwa kita gak bsa ada tenaga kalau kita engga makan?”
“Aku
makan nasi loh hari ini? Kalau kamu makan apa hari ini?”
Saking
tidak tahu harus membahas apa ketika memulai pembicaraan sampai-sampai
pembahasan yang sangat anehpun sudah terlintas didalam pikiran ku tersebut.
Namun
berdasarkan teman-teman dari Sri mengatakan bahwa beberapa hari ke depan Sri
akan merayakan hari ulang tahun. Entah mengapa pada saat terlintas untuk
menembak Sri di hari ulang tahun dengan anggapan bahwa itu merupakan kado
terindah yang diberikan kepada diri ku kepadannya. Maka dengan bermodal
keinginan memberikan hadiah dengan cara menembak di hari ulang tahunnya
langsung saya mencari berbagai macam caranya di berbagai buku, artikel, sampai
internet.
Ternyata
didalam media internet tersebut banyak sekali cara-cara yang dapat dilakukan
dari mulai cara A sampai cara Z sudah tersedia. Bahkan beberapa orang telah
melakukannnya didalam dunia kenyataan ada yang berhasil dan tidak juga
berhasil. Karena mau menembak dihari ulang tahunnya akunya cara yang dilakukan
adalah dengan langkah-langkah berikut:
- Memberikan dia hadiah berupa bunga.
- Memberikan hadiah ke dua berupa kue.
- Tiup lilin dan meminta dia berhadap sesuatu.
- Menembak dia didepan teman-temannya.
Empat
langkah tersebut merupakan hasil pemikiran yang cukup umum tetapi menurut diri
sendiri telah cukup cocok untuk dilakukan. Maka dari hari ke hari aku menyiapkan
berbagai macam persiapan dari mulai bahan sampai hal lainnya. Ada satu
permasalahan dalam merealisasikan yaitu uang yang dikeluarkan cukup besar. Cara
untuk menyelesaikan masalah uang tersebut mau tidak mau aku harus mencari uang
banyak sekali cara-cara yang dilakukan oleh diri ku ini salah satunya adalah
melakukan kegiatan menulis dan menekan pengeluaran sehari-hari.
Dari
hari ke hari ku paksakan untuk mengikuti berbagai macam lomba menulis agar
mendapatkan hadiah dari kegiatan menulis. Banyak sekali lomba menulis yang saya
ikutin dari mulai lomba menulis puisi, cerpen, artikel, essay, sampai blog ku
ikutin semua. Entah itu bakal menang atau kalah yang jelas aku akan selalu
berusaha terlebih dahulu untuk dapat membahagiaan seseorang yang aku sayangi
tersebut. Entah sudah berapa banyak lomba yang telah ku ikuti sehingga akhirnya
uang telah banyak ku kumpulkan.
Waktu
yang ditunggu-tunggu telah tiba perasaan gugup pun telah cukup berasang
dipikiran sampai hati ini. Gelisah, tegang, sampai tidak bisa harus berkata
apa-apa lagi sudah cukup bersarang sangat lama didalam pikiran dan diri ini. Ulang
tahun Sripun sudah ada didepan mata. Segala macam persiapan dari mulai
kata-kata yang akan dikatakan sampai berbagai macam telah selesai dilakukan
tinggal aksinya saja. Teman-teman pun telah saling setuju untuk membantu ku
dalam melancarkan kegiatan ku tersebut. Sehari sebelum aksi penembakan akupun
memberanikan diri untuk mengajak ketemua dengan Sri disuatu tempat dan diapun
menyatakan akan datang ditempat yang ku janjikan.
Keesokan
harinya hari penembakan telah tiba dan Sripun telah masuk kedalam tempat
tersebut. Tempat tersebut juga sudah dibuat secara romantis banget seperti
perasaan ku saat itu. Sripun berdiri ditengah-tengah dan aku datang ke dalam
lingkaran tengah yang disediakan. Dengan malu-malu aku datang ke hadapan Sri
dan mengatakan perasaaan ku tersebut. Ketika Sri mulai menjawab ternyata ada
sebuah suara yang cukup menganggu yaitu suara ibu ku sambil berkata
BANGUUUUNNNNNN, SEKARANG SAATNYA SEKOLAH.
Seketika
aku langsung bangun dan kegiatan menembak Sripun ternyata hanyalah sebuah mimpi
dalam diri ku. Akhirnya aku kembali kedalam kenyataan yang sebenar-benarnya
dimana aku hanyalah seseorang siswa SMA yang biasa-biasa yang hanya mampu
menghayal akan penembakan di hari ulang tahun Sri tersebut. Ya, walaupun hanya
sebuah mimpi tetapi tetap membuat diri ku ini dapat tersenyum akan peristiwa
tersebut.
Tamat.
Sumber gambar:
Belum ada tanggapan untuk "Cerpen: Kenyataan Tidak Sesuai Ekspektasi Akan Cinta Di Hari Ulang Tahun"
Posting Komentar