Indonesia merupakan negara dengan segudang prestasi yang dimilikinya. Salah satu contoh prestasi yang dimiliki oleh Indonesia dapat dilihat dari sisi militernya. Sebelum membahas lebih dalam mengenai kehebatan militer yang dimiliki Indonesia alangkah baiknya jika para pembaca menonton video diatas ini terlebih dahulu.
Setelah
menonton video diatas maka dapat dikatakan bahwa Indeks kekuatan militer
Indonesia menempati peringkat 16 dari 140 negara. Berdasarkan dari situs Global
Fire Power (GFP) merilis indeks kekuatan militer dari negara-negara di dunia
pada tahun 2021. Melalui situs tersebut memaparkan bahwa posisi Indonesia saat
ini berada di atas peringkat negara-negara lainnya dari mulai Spanyol,
Australia, dan Israel yang pada saat itu berada di posisi 18, 19, dan 20. Sedangkan
untuk peringkat pertama ditempati oleh negara Amerika Serikat (AS). Setelah AS
disusul pula oleh negara Rusia di peringkat dua dan untuk peringkat ketiga
ditempati oleh negara China. Posisi keempat ditempati oleh India sedangkan
posisi kelima ditempati oleh Jepang. Pada perhitungan sampai analisis sehingga
keluar peringkat tersebut GFP tidak memperhitungkan mengenai perbandingan
kualitas alutsista dari tiap-tiap negara.
Melihat
dari sumber situs GFP maka dapat pula ditarik sebuah kesimpulan lainnya jika
Indonesia dapat menjadi negara terkuat secara militer pada kawasan ASEAN. Bahkan
jika dibandingkan Singapura yang berada di peringkat 40 negara Indonesia masih
lebih unggul. Padahal jika dilihat-lihat Singapura merupakan negara yang paling
maju pada kawasan Asean tetapi masih bisa dikalahkan peringkatnya oleh
Indonesia. Keunggulan dari militer Indonesia dapat dilihat dari banyaknya
jumlah personel tentaranya yang sebesar 1.080.000. Untuk jumlah personel
militer aktif Indonesia sebanyak 400.000 dan jumlah personel cadangan sebanyak
400.000 serta jumlah paramiliter tercatat sebanyak 280.000.
Kekuatan
militer Indonesia tidak hanya terlihat dari banyaknya jumlah personelnya tetapi
juga jumlah alat utama sistem pertahanan (alustsista) baik dari darat, laut,
dan udara. Banyaknya jumlah alustista juga turut menyumbang kekuatan militer
Indonesia yang dirilis oleh GFP. Berdasarkan data dari situs GFP mengatakan
bahwa kekuatan udara Indonesia sebanyak 458 unit armada yang terdiri dari
pesawat angkur, pesawat tempur, dan helikopter serta jumlah pesawat tempur sebanyak
41 unit. Semua hal-hal tersebut saling berkolaborasi sehingga diakhirnya
membuat Indonesia berdasarkan GFP memiliki perinkat 16 dari 140 negara.
Kelebihan
dari Indonesia tidak hanya disumbang oleh kekuatan militer saja tetapi ada juga
hal lain seperti dari sisi pertanian. Jauh pada beberapa tahun yang lalu
Indonesia telah mampu menjadi negara yang sudah meraih swasembada pangan yang
terjadi pada tahun 1984. Swasembada pangan terjadi saat Indonesia dipimpin oleh
Soeharto. Di tahun tersebut serta dibawah kepemimpinan Soeharto tersebut
Indonesia pernah berhasil memproduksi beras dengan angka 25,8 ton. Keberhasilan
tersebut langsung saja diberikan sebuah penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan
dan Pertanian Dunia) pada 1985.
Pasalnya
pangan merupakan sebuah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh seseorang
didalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Jika sebuah negara saja sudah tidak
dapat mencukup kebutuhan pangannya maka negara tersebut berada di ujung jurang.
Sedikit saja terjadi pergeseran ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pangannya
maka negara tersebut mau tak mau membutuhkan pangan dari negara lain melalui
kegiatan import. Tentunya untuk melakukan kegiatan import tersebut negara harus
mau tidak mau pula mengeluarkan uang untuk melakukan import tersebut.
Pengeluaran dana untuk melakukan kegiatan import pastinya akan membebani negara
karena dana yang seharusnya dikeluarkan untuk hal lain kini mau tidak mau harus
digunakan untuk kegiatan import pangan. Apabila hal tersebut terus saja
dilakukan oleh suatu negara maka tidak usah heran jika ada banyak sekali
pembangunan yang terhambat karena dana yang digunakan beralih fungsi dari untuk
pembangunan menjadi kegiatan import pangan.
Suatu
negara dapat dikatakan swasembada berdasarkan ketetapan FAO tahun 1999 apabila
sebuah negara jika produksinya telah mencapai 90 persen dari kebutuhan secara
nasional. Berdasarkan ketetapan FAO tahun 1999 tersebut menandakan bahwa pada
zaman kepemimpinan telah tercapainya produksi sebesar 90 persen dari kebutuhan
nasional. Hal tersebut tentunya harus menjadi sebuah bahan bakar yang baik bagi
masyarakat serta pemerintah bahwa Indonesia dapat meraih swasembada pangan
dimasa depan.
Untuk
merealisasikan kembali peristiwa swasembada pangan memang tidak mudah apalagi
saat sudah berada di revolusi industri 4.0 yang mana pastinya tantangan sampai
rintangan berbeda-beda. Mungkin hal yang dapat terlihat jelas mengenai
perbedaan dari sisi teknologi. Pada zaman dahulu untuk hal-hal yang berkaitan
dengan teknologi masih banyak didominasi akan teknologi manusia. Sehingga tidak
usah heran apabila zaman dahulu bahwa semakin banyak manusia yang terlibat
didalam suatu bidang pekerjaan akan semakin cepat selesai. Tetapi kini seiring
berjalannya waktu tenaga manusia yang berkerja dapat digantikan oleh
mesin-mesin canggih. Bahkan mesin-mesin canggih yang dirancang tersebut dapat
melakukan pekerjaan lebih efektif serta tanpa harus beristirahat. Bukan hanya
itu saja mesin-mesin canggih tersebut juga dapat mengantikan banyak jumlah
tenaga manusia yang dibutuhkan.
Akibat
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh mesin-mesin canggih tidak heran jika
saat ini didalam bidang pertanian banyak lebih memilih tenaga mesin-mesin
canggih dibandingkan tenaga manusia. Tetapi ternyata permasalahan mengani
bidang pertanian tidak hanya dari sisi perubahan tenaga kerja dari manusia ke
mesin-mesin canggih tetapi masih banyak lagi. Salah satu contohnya adalah
keahlian sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, sampai pasar bebas dalam
transaksi hasil bidang pertanian. Dengan hal tersebut dapat dikatakan pula
bahwa permasalahan yang cukup utama dalam bidang pertanian dalam merealisasikan
swasembada pangan adalah sumber daya manusianya.
Padahal
jika membahas mengenai kuantitas pada Indonesia sudah tidak usah diragukan lagi
mengenai akan hal itu. Dimana jumlah sumber daya manusia sudah dapat memenuhi
karena sudah sangat banyak manusianya. Dalam setiap tahun saja di Indonesia
akan terjadi kelahiran dengan jumlah 4,8 juta jiwa. Akibat jumlah tersebut
membuat Indonesia mencapai urutan keempat setelah beberapa Cina, India, dan
Amerika Serikat. Kini populasi di Indonesia sudah mencapai angka yang hampir
270 juta jiwa. Kini dengan adanya wabah pandemik virus Corona serta hal-hal
lainnya membuat pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) memperkirakan akan terjadi sebuah lonjakan tambahan sampai 500.000
kelahiran baru yang terjadi pada awal tahun 2021.
Padahal
pihak pemerintah juga telah melakukan berbagai macam kebijakan salah satunya
kebijakan program KB yang dimulai 1970. Kebijakan tersebut bisa dikatakan cukup
berhasil dalam menurunkan angka kelahiran dari 5,7 pada tahun 1960 menjadi 2,45
anak per keluarga yang terjadi pada awal tahun 2020. Angka 2,45 tersebut
nyatanya masih belum cukup maksimal karena target yang direncanakan oleh pihak
pemerintah mencapai 2,1 anak per keluarga. Memang dengan banyaknya jumlah angka
kelahiran membuat jumlah penduduk didalam negara menjadi banyak pula. Banyaknya
jumlah penduduk didalam suatu negara dapat diibaratkan seperti pisau bermata
dua. Dimana dengan jumlah penduduk banyak sebuah negara memiliki sisi baik dan
sisi kurang baik. Sisi baiknya adalah negara tersebut sudah dapat memiliki sumber
daya manusia yang dapat menjadi roda penggerak suatu bangsa. Sedangkan sisi
kurang baiknya adalah timbul masalah-masalah baru dari mulai kejahatan sampai
hal lain yang kurang baik. Berikut ini adalah beberapa contoh mengenai
masalah-masalah yang ditimbulkan dari jumlah penduduk banyak didalam suatu
negara yaitu:
Kemiskinan
Hal
yang utama yang dapat dirasakan atas dampak pertumbuhan penduduk adalah
tumbuhnya kemiskinan yang terjadi. Munculnya kemiskinan pada jumlah penduduk
yang banyak alasannya karena jumlah pengeluarkan dalam kehidupan sehari-hari
yang kian meningkat. Kita mengetahui bahwa semakin banyak anak yang lahir maka
untuk biaya memenuhi kebutuhan akan semakin tinggi. Ada banyak sekali biaya
yang harus dikeluarkan dari mulai kesehatan, pendidikan, sampai kebutuhan hidup
yang layak sesuai standar yang ditetapkan.
Meningkatnya Polusi
Semakin
banyaknya jumlah masyarakat di dalam suatu negara maka berbanding lurus pula
dengan polusi yang dihasilkan. Alasan terjadinya hal tersebut karena masyarakat
mulai melakukan aktifitas sehari-hari. Dengan semakin beragamnya dan banyak
aktifitas yang dilakukan tidak usah heran akan membuat polusi. Polusi yang
dihasilkan pastinya akan memiliki dampak lainnya khususnya pada lingkungan
mencari tercemar. Jika sudah tercemar maka tidak usah heran jika kini dengan
mudah ditemukan berbagai macam lingkungan kehidupan yang mulai kotor bahkan
sampai timbul berbagai macam penyakit pada masyarakat.
Lahan untuk pertania menjadi habis
Berbicara
mengenai lahan pastinya salah satu pengaruh yang ditimbulkan diakibatkan oleh
pertumbuhan penduduk. Pertambahan penduduk yang terjadi didalam sebuah wilayah
pastinya akan membutuhkan lahan sebagai tempat tinggalnya. Di Indonesia
kebanyakan lahan masih digunakan untuk pertanian. Sehingga jika pertumbuhan
penduduk yang terjadi membutuhkan lahan maka akan berdampak pada alih fungsi
dari lahan pertanian menjadi lahan untuk pemukiman. Apabila hal tersebut terus
saja terjadi maka didepan mata nanti lahan pertanian menjadi habis sehingga
kebutuhan pangan bagi masyarakat menjadi sulit dapat dipenuhi.
Dari
sekian banyaknya masalah yang ditimbulkan dari adanya jumlah penduduk yang
banyak di dalam suatu negara menurut penulis ada satu masalah yang cukup serius
yaitu pada point terakhir. Padahal pangan merupakan hal yang sangat penting dan
harus selalu dapat dipenuhi oleh setiap orang didalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Apabila seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan akan pangan
didalam kehidupannya maka akan terganggu. Di zaman sekarang apabila seseorang
mau mendapatkan kebutuhan pangan biasanya dilakukan dengan cara bekerja. Dari hasil
bekerja yang dilakukan oleh seseorang maka akan menghasilkan pundi-pundi uang
yang dapat dibelikan beberapa produk-produk pangan. Untuk dapat melakukan
pekerjaan tanpa adanya hambatan didalamnya dibutuhkan tubuh yang sehat.
Untuk
memiliki tubuh yang sehat agar dalam bekerja tidak terganggu bisa dikatakan
suli-sulit mudah. Dikatakan sulit apabila seseorang tidak mau mengikuti
tips-tips yang disarankan oleh para ahli kesehatan. Jika pun seseorang mau
mengikuti tips-tips kesehatan tersebut dilakukan karena paksaan atau tanpa iklas
sehingga ketika melakukan tips-tips kesehatan tersebut rasanya sulit. Tetapi jika
seseorang mengikuti tips kesehatan tersebut secara iklas maka dapat dikatakan mudah.
Maka timbul kembali sebuah pertanyaan yaitu:
Apa Saja Tips-Tips Kesehatan Yang Dapat Membentuk
Tubuh Menjadi Sehat????
Pertama
adalah cukup tidur. Kegiatan tidur ternyata memiliki fungsi yang cukup penting
didalam tubuh. Dimana kegiatan tidur memiliki fungsi membantu memulihkan tubuh
dari banyak kegiatan yang dierjakan dalam membakar lemak. Bahkan menurut
penelitian yang dilakukan oleh bahwa tidur kurang dari 7 sampai 8 jam setiap
malam dapat meningkatkan nafsu makan, metabolisme lambat dan membuat lemak
tersimpan banyak di dalam perut.
Kedua
adalah mengonsumsi lemak yang sehat. Berdasarkan rekomendasi dari yang
diberikan oleh Institute of Medicine dengan mengonsumsi makanan yang mengandung
lemak sehat seperti kacang sampai alpukat dapat membantu seseorang dalam
menghilangkan lemak lebih cepat. Tetapi harus digaris bawahi dalam mengonsumsi lemak
sehat juga harus dibatasi sesuai porsi yang disarangkan oleh para ahli
kesehatan. Alasan pembarasan porsi tersebut karena jika sesuatu dikonsumsi
secara berlebihan pastinya akan menimbulkan masalah lainnya dikemudian hari.
Ketiga
adalah membuat satu hari untuk melakukan kegiatan olahraga. Ya, penulis sangat
mengetahui bahwa melakukan kegiatan olahraga merupakan kegiayan yang cukup
sulit dilakukan apalagi jika seseorang tersebut merupakan orang yang termasuk
sangat sibuk. Oleh karena itu disini agar seseorang bisa melakukan kegiatan
olahraga tanpa harus diburu-buru oleh kegiatan lainnya.
Jika
harus mempaparkan secara lengkap dan jelas mengenai tips-tips kesehatan maka
akan sangat banyak dan lebar pembahas yang dilakukan. Agar mempersingkat serta
dapat dipahami dengan mudah maka penulis hanya memberikan tiga point yang telah
penulis papaparkan diatas. Harapannya dengan ketiga contoh tersebut para
pembaca dapat mudah mengaplikasikan kedalam kehidupan sehari-harinya. Tetapi kini
dengan adanya pandemik virus Corona membuat seseorang yang mau memiliki tubuh
yang sehat tidak hanya melakukan beberapa hal yang sudah diketahui saja. Tetapi
kini mau tidak mau seseorang yang mau mendapatkan tubuh yang sehat ketika
sedang dalam kondisi kehidupan pandemik adalah dengan melakukan imunisasi.
Imunisasi
merupakan sebuah kegiatan mengenai proses yang dapat membuat seseorang memiliki
umun atau kekebalan terhadap sebuah penyakit yang mau menyerang tubuhnya. Proses
imunisasi sendiri dilakukan dengan cara menyuntukan sebuah vaksin. Dimana tujuan
vaksin tersebut adalah agar dapat membentuk daya tahan tubuh terhadap penyakit
yang menyerang. Imunisasi secara lengkap tersebut diharapakan dapat menjadi
salah satu cara yang efektif dalam mencegah penyebaran penyakit bagi masyarakat
yang sudah diimunisasi. Di Indonesia berbicara mengenai imuniasasi secara rutin
lengkap dilakukan dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Biasanya pula di
Indonesia imunisasi diberikan ketika seseorang tersebut lahir dan dilanjutkan
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak kesehatan.
Imunisasi
terhadap seseorang memiliki tujuan penting yaitu untuk melindungi diri dari
berbagai macam penyakit yang berbahaya atau beresiko menyebabkan kematian. Imunisasi
juga menjadi sebuah cara atau langkah yang dilakukan agar seseorang memiliki
kekebalan kelompok (herd immunity). Adanya herd immunity yang dihasilkan dari
imunisasi dapat mencegah penyebaran penyakit pada masyarakat. Dengan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa semakin banyak orang yang melakukan kegiatan
imunisasi membuat seseorang akan menjadi sedikit lagi terinfeksi sebuah
penyakit yang sedang menyebar. Hal yang perlu diingat lagi dengan seseorang
yang pernah mengalami rekasi alergi parah dengan imunisasi sebelumnya atau
alergi terhadap bahan yang terkandung dalam vaksin tidak boleh mendapatkan
sebuah imunisasi. Tidak hanya itu saja seseorang yang menderita penyakit kanker
atau penyakit autoimun dengan daya tahan tubuh yang rendah juga belum boleh
melaukukan imunisasi.
Walaupun
imunisasi memiliki tujuan yang sangat baik bagi tubuh nyatanya masih banyak
masyarakat yang anak-anak sampai saat ini belum mendapatkan imunisasi secara
lengkap. Bahkan dibeberapa orang anak-anak ada saja yang tubuhnya belum pernah
dilakukan imunisasi dari kecil. Jika seseorang belum diberikan imunisasi dari
kecil maka seseorang anak kecil tersebut memiliki rentang sekali untuk menerima
sebuah penyakit. Data yang diberikan oleh pihak Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkses) RI menujukan bahwa dari
2014-2016 dapat dihitung bahwa sekitar 1,7 juta anak belum mendapatkan
imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya. Data tersebut tentunya
menjadi sebuah tantangan bagi pihak Kemenkes dalam merubah pemahaman dan mau
mendorong para orang tua agar anaknya mau melakukan kegiatan imunisasi.
Dari
data yang telah dipaparkan serta berbagai macam berita miring mengenai imunisasi
membuat banyak masyarakat enggan untuk diimunisasi. Salah satu dialog yang
sering terjadi pada masyarakat mengenai imunisasi sebagai berikut:
“Ihhhhh, Aripppp kamu belum
diimunisasi???” tanya seseorang teman kepada teman yang lain.
“Engggaaaaa mauuuuuuu, takutttt” itulah
jawaban polos anak kecil
Ternyata
anak kecil tersebut selain takut disuntik juga didorong oleh pemahaman yang
dimiliki orang tuanya. Orang tua anak kecil tersebut bercerita bahwa imunisasi
yang dilakukan oleh pihak pemerintah membuat berbagai macam hal kurang baik
kepada anak-anak yang di imunisasi. Hal kurang baik tersebut ada banyak sekali
dari mulai menyebabkan autis sampai membunuh. Pemaparan yang diberikan oleh
anak yang tidak di imunisasi tersebut memaparkan pemikiran dengan sangat
antusian bahkan ada juga beberapa orang tua yang akhirnya menjadi tidak mau
anaknya diimunisasi. Itu baru dari satu orang tua yang menolak imunisasi
sedangkan ada banyak sekali orang-orang tua yang enggan anaknya diimunisasi
karena beberapa hal. Kandungan yang haram, takut disuntik, sulitnya mendapatkan
akses, dan masih banyak lagi membuat banyak orang tua yang mengurungkan untuk
melakukan imunisasi kepada anaknya. Belum lagi didalam masyarakat juga ada
banya sekali hoaks yang bertebaran mengenai imunisasi membuat kian lengkap
tantangan para nakes dalam mengimunisasi seseorang anak kecil pada masyarakat. Padahal
imunisasi memiliki tujuan yang sangat baik bagi seseorang anak yaitu membuat
anak tersebut memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik sehingga penyakit yang
datang menyerang dapat ditahan dengan sistem kekebalan tubuh yang baik.
Seperti
yang sudah dipaparkan diatas bahwa imunisasi terbagi dalam dua imunisasi dasar
dan imunisasi lanjutan. Pemberikan imunisasi biasanya disesuaikan dengan usia
dari sang anak. Sedangkan imunisasai dasar lengkap basanya dilakukan kepada
bayi yang memiliki usia kurang dari 24 jam. Ada beberapa imunisasi yang
diberikan kepada sang baik pada imunisasi dasar salah satunya yaitu imunisasi
Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan
diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan
Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio
suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR). Sedangkan untuk bagian
imunisasi lanjutan diberikan kepada seseorang anak atau bayi yang berada
dibawah dua tahun (Baduta) dengan usia 18 bulan maka imunisasi yang diberikan
adalah imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR), kelas 1 SD/madrasah/sederajat
diberikan (DT dan Campak/MR), kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan
(Td). Semua imunisasi yang diberikan tersebut saling berkolaborasi untuk dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang sehat melalui pembentukan sistem
kekebalan tubuh terhadap berbagai macam penyakit.
Saat
ini kita sedang dilandai oleh pandemik virus Corona yang sangat mematikan. Dari
data yang diberikan bahwa kasus virus Corona di Indonesia sudah mencapai angka
kurang lebih 6 jutaan. Angka yang sudah terinfeksi tersebut sudah lebih dari
5,8 jutaan yang telah sembuh. Tetapi ternyata masih 60 ribu orang yang dalam
perawatan serta 155.844 orang yang sudah dinyatakan meninggal dunia. Tentunya
dari data tersebut bisa dikatakan bahwa pandemik virus Corona benar-benar
penyakit yang mengancam pada masyarakat.
Untuk
mencegah penyebaran virus Corona tersebut juga pihak pemerintah telah melakukan
berbagai macam kebijakan. Pembatasan aktifitas, sistem belajaran online, sampai
penutupan waktu operasional itulah hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah demi
menekan penyebaran virus Corona. Berbagai macam kebijakan-kebijakan tersebut
tentunya harus dilakukan secara sinergi oleh masyarakat agar penyebaran virus
Corona dapat ditekan. Tidak hanya itu saja ada juga kebijakan lainnya seperti
mencuci tangan, memakai masker, sampai hal lainnya.
Setelah
mulai banyaknya penelitian yang dilakukan mengenai virus Corona maka kini
solusi yang dapat dilakukan adalah dengan imunisasi atau vaksinasi terhadap
virus Corona. Tujuan dilakukan vaksinasi tersebut adalah agar seluruh
masyarakat sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap virus Corona. Setelah banyak
masyarakat sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap virus Corona maka kegiatan
seperti sedia kala sebelum pandemik virus Corona berlangsung dapat dilakukan
kembali.
Walaupun
adanya vaksinasi memiliki tujuan baik yaitu membentuk kekebalan tubuh terhadap
seseorang serta membuat kehidupan kembali menjadi normal. Tetapi diawal-awal
atau bahkan sampai saat ini banyak sekali orang-orang yang tidak mau divaksin
terhadap virus Corona. Jika ditanya alasan-alasan mengapa tidak mau divaksin
nyata terkadang ada sebuah kesamaan seperti haram akan kandungan, takut
disuntik, dan alasan-alasan lain. Tidak hanya itu juga terkadang ada saja
orang-orang yang memiliki pengaruh kuat didalam masyarakat mengajak masyarakat
agar tidak mau untuk divaksin. Dengan kondisi tersebut maka tidak usah heran
jika kini banyak masyarakat yang tidak mau divaksin virus Corona baik itu anak
kecil sampai orang dewasa. Data untuk masyarakat yang mau divaksin di Indonesia
sebagai berikut:
Jika
masyarakat memang tidak mau divaksin virus Corona ada sebuah quote yang cocok
menggambarkan akan hal tersebut. dimana quote tersebut berasal dari Kemenkes
RI. Berikut ini adalah quotenya:
Diartikan
bahwa untuk membuat seseorang tersebut sehat dari virus Corona yang saat ini
mematikan lebih sulit dibandingkan membuat sakit seseorang tersebut. Salah satu
contoh nyata dalam vaksinasi virus Corona. Vaksin virus Corona tentunya
memiliki tujuan bagi seseorang untuk menjadi sehat dalam hal ini memiliki
sistem kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus Corona. Tetapi nyatanya untuk
mau membuat seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik dihasilkan dari
vaksinasi tidaklah mudah bagi masyarakat. Bahkan jika masyarakat yang tidak mau
dipaksa maka masyarakat tersebut akan memberikan beribu-ribu alasan sampai
tindakan agar akhirnya masyarakat tersebut menolak untuk divaksin. Bahkan terkadang
cara-cara tersebut mencapurkan berbagai macam hal dari mulai keyakinan,
pendapat, sampai massa agar menolak secara bersama-sama. Hal tersebut tentunya
menjadi sebuah tantangan bagi pihak kesehatan agar masyarakat mau divaksin
virus Corona demi terciptanya herd immunity agar kehidupan dapat kembali normal
sebelum terserangnya virus Corona.
Cerita Menarik Mengenai Imunisasi Saat
Kecil
Jika
membahas mengenai imunisasi pastinya akan teringat kepada masa kecil. Ada sebuah
kata-kata manis yang selalu diberikan kepada anak kecil ketika mau disuntik
imunisasi atau vaksin. Bahkan bisa dikatakan semua orang dewasa kompak
mengatakan hal yang sama kepada anak kecil tersebut. Alasan munculnya kata-kata
tersebut agar anak kecil mau melakukan kegiatan disuntik dari imunisasi atau
vaksinasi. Karena para orang dewasa mengetahui bahwa anak kecil merupakan
seseorang yang akan takut jika disuntik. Tidak hanya takut bahkan beberapa anak
kecil sampai lari kabur untuk menghindari jarum suntuk. Maka dari itu untuk
menghindari hal-hal tersebut pihak orang dewasa membuat kata-kata manis
tersebut.
Suntik
= Digigit Semut
Itulah inti dari kata-kata manis tersebut, padahal secara nyata suntik sama dengan digigit semut tetapi ukuran raksasa (uch…)
Walaupun sederhana kata-kata
tersebut memiliki kekuatan yang sangat ampuh terhadap anak kecil. Dimana dengan
adanya kata-kata tersebut membuat banyak sekali yang awalnya takut disuntik
menjadi berani. Bahkan beberapa anak kecil sampai mengatakan bahwa disuntik
tidak sakit. Saking beraninnya beberapa anak kecil bahkan sampai melihat secara
langsung jarum suntuk yang dimasukan kedalam tubuhnya tersebut sambil tersenyum
atau bilang tidak sakit.
Penulis
percaya bahwa kegiatan imunisasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh pemerintah untuk membuat setidap keluarga sehat dari kini sampai nanti. Apalagi
dengan munculnya pandemik virus Corona tetap membuat seluruh keluarga menjadi
sehat. Bahkan jika melihat pada zaman dahulu ada juga kondisi hampir sama
persis seperti sedang pandemik virus Corona meraja lela tetapi tentunya dengan
virus yang berbeda. Walaupun virus yang berbeda tetapi banyak sekali
orang-orang yang menggunakan masker dalam menjalani aktifitas karena sedang
berada di keadaan pandemik.
Dengan
sudah adanya virus-virus mematikan dari zaman dahulu mendakan bahwa virus
mematikan tidak bisa dilenyapkan begituh saja dengan sendirinya. Karena virus-virus
mematikan tersebut akan selalu muncul dengan yang lebih baru serta mematikan
dimasa depan. Oleh karena itu disini pihak manusia juga harus melawan berbagai
macam virus mematikan itu datang dengan cara imunisasi. Imunisasi adalah sebuah
salah satu cara yang dilakukan oleh manusia agar memiliki kekebalan tubuh
sehingga ketika adanya virus mematikan tersebut muncul maka manusia dapat
melawaannya dengan sistem kekebalan tubuh yang sudah kuat. Apalagi untuk
membuat sistem kekebalan tubuh dari vaksinasi membutuhkan waktu sehingga
membuat antibodi juga membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung reskon tubuh
seseorang. Dengan adanya vaksinasi atau imunisasi merupakan cara yang digunakan
oleh kita untuk menangkal berbagai macam penyakit yang berbahaya khususnya
wabah penyakit yang mematikan.
Dengan
seseorang sudah dilakukan imunisasi dasar dan imunisasi lengkap bahkan sampai
vaksinasi terhadap virus Corona harapannya seseorang tersebut memiliki sistem
kekebalan tubuh terhadap penyakit yang mematikan. Apabila seseorang sudah
banyak yang dilakukan imunisasi sampai vaksinasi membuat masyarakat dapat
meemiliki herd immunity serta membuat masyarakat tersebut ketika diserang
pandemik dapat dengan cepat keluar dari pandemk virus tersebut. Jadi dengan
adanya imunisasi sampai vaksinasi terhadap berbagai penyakit yang mematikan
dapat membuat keluarga sehat melewati pandemik virus Corona ataupun pandemik
lain didepan mata. Apabila sudah sehat maka seseorang tersebut dapat menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas serta di ujungnya dapat merealisasikan
berbagai macam pencapaian yang sudah didapatkan di Indonesia baik secara
militer maupun pangan dengan merealisasikan swasembada pangan yang pernah
terjadi di Indonesia.
Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Serta jangan lupa ikuti
program pemerintah seperti imunisasi ataupun vaksinasi agar Sehat Kini dan
Nanti Bersama Kita Imunisasi. Terima kasih.
Sumber
tulisan, gambar, dan video:
- https://youtu.be/Dr584EWSY5c
- https://www.youtube.com/watch?v=WdDaw_VVpa8
- https://indonesiabaik.id/videografis/kekuatan-militer-indonesia-peringkat-16-dunia
- https://ekonomi.bisnis.com/read/20190610/99/932429/warisan-swasembada-pangan-pak-harto-membuat-indonesia-berdaulat
- https://theconversation.com/angka-kelahiran-di-indonesia-masih-tinggi-mengapa-mayoritas-laki-laki-ogah-ikut-kb-146577
- https://theconversation.com/angka-kelahiran-di-indonesia-masih-tinggi-mengapa-mayoritas-laki-laki-ogah-ikut-kb-146577
- https://www.gramedia.com/literasi/dampak-pertumbuhan-penduduk/
- https://www.liputan6.com/health/read/459125/14-cara-ampuh-memperoleh-bentuk-tubuh-ideal
- https://www.alodokter.com/imunisasi
- https://dinkes.pringsewukab.go.id/detailpost/berikan-anak-imunisasi-rutin-lengkap-ini-rinciannya#:~:text=Untuk%20imunisasi%20dasar%20lengkap%2C%20bayi,dan%20IPV%20atau%20Polio%20suntik)%2C
- https://twitter.com/KemenkesRI/status/1515330278499430414?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Eembeddedtimeline%7Ctwterm%5Eprofile%3AKemenkesRI%7Ctwgr%5EeyJ0ZndfZXhwZXJpbWVudHNfY29va2llX2V4cGlyYXRpb24iOnsiYnVja2V0IjoxMjA5NjAwLCJ2ZXJzaW9uIjpudWxsfSwidGZ3X3NwYWNlX2NhcmQiOnsiYnVja2V0Ijoib2ZmIiwidmVyc2lvbiI6bnVsbH0sInRmd19zZW5zaXRpdmVfbWVkaWFfaW50ZXJzdGl0aWFsXzEzOTYzIjp7ImJ1Y2tldCI6ImNvbnRyb2wiLCJ2ZXJzaW9uIjo0fX0%3D&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.kemkes.go.id%2F
- https://twitter.com/kemenkesri/status/588499569526198273
- https://www.youtube.com/watch?v=2Z1Ivj6y0WM
- https://pixabay.com/id/photos/pertambangan-excavator-pertambangan-1736293/
- https://pixabay.com/id/photos/stetoskop-rsud-dokter-kesehatan-840125/
- https://pixabay.com/id/photos/semut-makro-serangga-alam-tanaman-5061910/
- https://pixabay.com/id/photos/suntikan-flu-jarum-aduh-medis-1719334/
- https://pixabay.com/id/photos/coronavirus-korona-virus-pandemi-4972480/
- https://www.kemkes.go.id/
Belum ada tanggapan untuk "Menjaga Diri Agar Tetap Sehat Degan Imunitas Didalam Keluarga Melalui Imunitas Lengkap"
Posting Komentar