Pilar Persatuan dan Gotong Royong dalam Membangun Kesejahteraan Masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang unik karena salah satu faktor yang dikenal oleh masyarakat dengan nama Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara yang terdiri dari lima sila. Pada masing-masing tersebut mencerminkan nilai-nilai leluhir yang menjadi pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kelima sila pada Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Keberadaan akan Pancasila bagi masyarakat Indonesia sangatlah berdampak. Jika ditinjau sebagai ideologi nasional maka Pancasila memiliki peran untuk pemersatu dalam menjembatani perbedaan dari mulai suku, agama, sampai budaya yang ada di tanah air. Nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila mampu mengajak masyarakat Indonesia yang memiliki perbedaan untuk dapat hidup rukun, saling menghormati, sampai bekerja sama demi terciptanya kesejahteraan. Namun ditinjau pada konteks sosial keberadaan Pancasila memiliki fungsi sebagai norma yang mampu membimbing individu dalam berinterkasi. Hasilnya akan terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, beradap, sampai penuh solidaritas. Berbagai tinjauan tersebut membuat Pancasila bukan hanya slogan semata tetapi telah bertransformasi menjadi bagian integral dari identitas dan kehidupan masyarakat Indonesia.

Lebih dalam lagi maka Pancasila dapat dipahami melalui konsep Trisila yang terdiri dari tiga sila berupa nasionalisme, demokrasi, dan ketuhanan. Lahirnya konsep Trisila merupakan perasan dari lima sila yang ada pada Pancasila. Nasionalisme mampu mengajak masyarakat untuk mencintai dan menghormati tanah air. Demokrasi lebih menekankan akan partisipasi rakyat dalam pengambil keputusan. Sedangkan ketuhanan akan menegaskan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Nyatanya konsep Trisila yang telah ada mampu melengkapi sampai menciptakan pondasi yang kokoh bagi kehidupan berbangsa.

Selain itu juga kini muncul kembali konsep baru yang dikenal dengan nama Ekasila. Dimana Ekasila merupakan rangkuman atas esensi dari konsep Trisila tetapi dalam semangat gotong royong. Adanya semangat gotong royong tersebut akan mampu mencerminkan nilai kolaborasi dan saling membantu di antara anggota masyarakat di Indonesia. Dengan mengedepankan sisi gotong royong akan mampu membuat masyarakat Indonesia memiliki sifat kebersamaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pada kehidupan sehari-hari di masyarakat Indonesia akan sangat mudah sekali melihat contoh nyata penerapan semangat gotong royong. Misalnya saja kegiatan pembangunan infrastuktur desa berupa jalan, jembatan, atau bahkan tempat ibadah. Pelaksanaan pembangunan tersebut terkadang para warga setempat akan berbondong-bondong dalam bahu-membahu untuk menyelesaikan proyek tersebut. Para warga akan juga menyumbang berbagai hal mulai dari alat, bahan, sampai makanan yang dilakukan secara bersama-sama. Kebersamaan yang terjadi akan secara tidak langsung memberikan dampak berupa suasana lingkungan tempat tinggal sekitar mampu menjadi lebih akrab dan menyenangkan. Contoh lain atas gotong royong pada masyarakat modern yang masih terlihat berupa tradisi membersihkan lingkungan dikenal dengan nama kerja bakti. Adanya semangat gotong royong pada berbagai macam kegiatan mampu mempercepat penyelesaian pekerjaan sambil memperkuat ikatan sosial pihak yang terlibat.

Dampak positif yang dihasilkan dari semangat gotong royong dalam masyarakat Indonesia mampu menginspirasi banyak perusahaan. Dari sekian banyak perusahaan salah satu yang menerapkan nilai-nilai tersebut dalam operasionalnya bernama Bank Rakyat Indonesia (BRI). Terlebih lagi BRI telah lama dikenal sebagai perusahaan perbankan yang mengedepankan kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam berbagai program pemberdayaan ekonomi. Berikut ini salah satu program layanan perbankan yang disediakan oleh pihak BRI sebagai berikut:

Pertama berupa Program Desa BRILiaN. Program tersebut merupakan langkah inisiatif yang dilakukan oleh Bank BRI dalam memberdayakan berbagai desa yang ada di Indonesia. Fokus dari program tersebut dalam mengembangkan terhadap potensi lokal melalui empat aspek utama berupa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), digitalisasi, inovasi, dan keberlanjutan. BUMDes yang dilakukan secara aktif memiliki tujuan dalam menggerakan ekonomi desa sampai mampu menciptakan lapangan kerja. Digitalisasi menjadi kunci untuk melakukan konteksi antara desa terhadap layanan keuangan modern dimiliki oleh BRI.

Produk DesaBRILiaN juga mendorong berbagai desa yang ada untuk dapat berinovasi terhadap menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapai. Selain inovasi aspek yang diperhatikan berupa keberlanjutan untuk memastikan bahwa usaha yang dikembangkan mampu memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi masyarakat. Pendekatan dilakukan secara holistik sehingga berbagai desa yang ada di Indonesia dapat menjadi mandiri, tangguh, sampai sejahtera.

Sejak diluncurkan akan Program Desa BRILiaN mampu menunjukan pertumbuhan yang cukup signifikan terhadap jumlah desan yang terlibat. Pertumbuhan tersebut mencerminkan akan antusiasme dan respon positif yang diberikan oleh masyarakat. DI tahun 2020 program tersebut hanya baru memberikan dampak 125 desa. Sedangkan memasuki tahun 2021 desa yang terlibat didalamnya mencapai 1.182 desa. Memasuki tahun 2022 pertumbuhan desa yang terlibat mencapai 2.182 desa dan tahun 2023 desa yang terlibat mencapai 3.178. 

Banyaknya desa yang terlibat dalam Program Desa BRILiaN menunjukan komitmen yang kuat terhadap pemberdayaan desa di Indonesia. Angka desa tersebut juga menunjukan bahwa program tersebut tidak hanya berhasil meningkatkan kapasitas dan inovasi desa tetapi berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan tangguh.

Mengikuti akan Program Desa BRILiaN pastinya akan memberikan berbagai manfaat bagi berbagai desa untuk mendukung pengembangan. Salah satu keuntungan utama berupa akses ke pelatihan online gratis demi memajukan desa dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan. Selain itu kapasitas dan kapabilitas manajemen juga mengalami karena adanya bimbingan secara langsung oleh tim ahli. Berbagai macam keuntungan dari Program Desa BRILiaN dapat dilihat dari beberapa desa seperti Desa Labuhan Lombok yang berada di Kecamatan Pringgaya, Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan pemaparan dari Direktur Utama BRI yang dipegang oleh Sunarso memaparkan adanya program tersebut mampu berkontribusi secara besar bagi masyarakat melalui berbagai indikator. Bentuk nyata dari indikator tersebut berupa jumlah nasabah yang menabung mengalami peningkatan kurang lebih 47,7% secara tahunan  (year on year/YoY) serta lebih dari 3,2 juta orang di masyarakat kini memiliki rekening tabungan. Dana dari pihak ektika (DPK) yang dihimpun atas program tersebut juga mengalami kenaikan 29,9% dan lebih dari Rp 6 triliun. Kehadiran dari program tersebut membuat para pelaku usaha mampu mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi terlihat dari nasabah kredit yang naik 26,5% atau sekitar 177.000 orang demi pertumbuhan bisnisnya.

“Yang tadinya tidak berani ambil kredit sekarang berani ambil kredit. Dari jumlah tersebut plafon pinjaman meningkat senilai 62% dengan nilai Rp 16,1 triliun,” tutur Suharso dalam acara Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023, Rabu (10/1).

Untuk seseorang desa dapat berpartisipasi dalam Program Desa BRILiaN di tahun 2024 terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama desa yang diikut sertakan harus belum pernah mengikuti program tersebut dalam jenjang tahun 2020 hingga 2023. Selanjutanya desa tersebut juga harus telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah dilengkapi dengan layanan perbankan dari BRI berupa Simpedes BUMDes. Selain itu desa tersebut juga telah memiliki Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) sebagai bentuk inovasi dan keberlanjutan. 

Persyaratan terakhir berupa mengisi Form Kesediaan Keikutsertaan peserta Desa BRILiaN 2024 yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan perwakilan epserta desa dalam memastikan komitmen mengikuti program tersebut. Form Kesediaan Keikutsertaan dapat diakses melalui link bBRI.id/suratkesediaandesaBRIlian24.

Kedua berupa Klusterku Hidupku. Klusterku Hidupku merupakan kelompok usaha yang terbentuk didasarkan kepada kesamaan kepentingan, kondisi lingkungan, sampai keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggotanya. Pengelolaan akan program tersebut meliputi beberapa aspek kepentingan seperti pemasaran produk yang terintegrasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas sampai kunjungan identifikasi untuk membantu membentuk paguyuban atau kelompok yang solid.

Tidak hanya itu saja pada pencatatan data melalui aplikasi klasterkuhidupku.BRI.co.id menjadi krusial untuk memantau terhadap perkembangan anggota seperti jumlah pinjaman dan simpanan. Melalui permberdayaan akan program tersebut khususnya melalui literasi, pelatihan, sampai dukungan sarana maupun perasana. Semua hal tersebut dilakukan untuk dapat memastikan bahwa setiap anggota memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola usaha ke arah yang lebih baik. Belum lagi dengan eksekusi target bisnis yang jelas ditopang oleh monitoring dan evaluasi berkala sehingga mampu memperkuat keberlanjutan dan kesuksesan kluster tersebut.

Contoh sukses dari program tersebut dirasakan oleh seseorang yang bernama Ainur Rohmatin yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur dengan usaha berupa Telur Asin Sabiq. Menariknya dari perjalanan Ainur Rohmatin yang merupakan Ketua Kelompok dari Klaster Telur Asin Sabiq Bejo yang ada di daerahnya.

“Usaha telur asin ini dimulai sejak 2009. Kondisi perekonomian keluarga saya saat itu sedang minus, karena ada utang. Lalu, saya memutar otak untuk mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Munculah ide beternak bebek. Ternyata dari 25 ekor bebek, mampu bertelur sebanyak 23 butir. Namun, jika dijual langsung harga telur bebek terbilang murah, sehingga saya mencari cara untuk meningkatkan harganya dengan menjadikan telur asin matang, harga jualnya pun jadi meningkat,” ungkap Ibu Ain.

Pada usaha telur asin yang dijalaninnya tidaklah susah karena membutuhkan gamar dan bata merah dalam mengubah telur bebek menjadi telur asin. Pada produk yang dihasilkan tentunya ada perbedaan akan telur asin Brebes karena lama prosesnya. Untuk telur asin Brebes proses yang dibutuhkan selama 10 hari sedangkan produk telur asin yang dihasilkan Ibu Ain hanya membutuhkan 10 hari.

Di awal-awal merintis usaha yang dijalani hanya mengeluarkan modal Rp 70.000. Tidak hanya itu saja produksi telur asin yang dihasilkan hanya 20 butir. Tetapi seiring waktu proses produksi mengalami peningkatan menjadi 50 hingga 100 butir per minggi. Ketika sampai di akhir tahun 2015 klaster usaha yang dilakukan telah berhasil memproduksi 1.500 sampai 2.00 butir per minggu. Produksi telur yang dihasilkan juga tidak hanya berfokus kepada telur asin biasa tetapi juga berupa telur asin asap.

Sebagaimana usaha lainnya saat terjadi pandemik pastinya berdampak kepada setiap bisnis salah satunya dirasakan oleh Klaster Usaha Telur Asin Sabiq yang sempat goyah. Hal tersebut karena adanya pembatasan kegiatan yang membuat distribusi telur dari para pengrajin ke penjual menjadi terhambat. Mau tidak mau kondisi tersebut berdampak kepada agen sampai reseller yang menjadi sulit dalam memasarkan produk telur asin yang diproduksi. Menyikapi permasalahan tersebut membuat Ibu Ain melakukan solusi dengan cara memutar otak. 

Hasil yang dilakukan berupa membuat produk turunan dengan menggunakan bahan dasar telur asin. Bentuk produk turunan yang dihasilkan seperti beragam varian telur asin, sambal telur asin, kerupuk telur asin, sampai abon telur asin. Berbagai produk turunan yang dihasilkan mampu mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai UMKM berprestasi. Tidak hanya itu saja pada Desember 2020 kegiatan yang dilakukan tersebut mampu mendapatkan label sebagai UMKM yang survive di masa pandemik.

Ketiga berupa Kredit UMKM BRI. Pada produk tersebut menjadi solusi secara finansial untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Salah satu produk unggulan tersebut dikenal dengan nama Kredit Usaha Mikro. Kredit tersebut ditunjukan kepada individu atau koperasi dalam menjalankan usaha yang produktif dengan batas kredit mencapai Rp 500 juta. 

Untuk dapat merasakan produk tersebut seseorang harus memiliki beberapa persyaratan seperti usaha yang aktif minimal selama enam bulan, tidak sedang menerima kredit dari perbankan untuk kebutuhan konsumtif, sampai melengkapi dokumen administrasi seperti KTP, Kartu Keluarga, dan surat izin usaha. Keberadaan akan jaminan dari Perusahaan Penjamin membuat Kredit Usaha Mikro menjadi pilihan yang tepat bagi para pelaku usaha untuk membutuhkan modal kerja atau investasi.

Tidak hanya itu saja pihak BRI juga menawarkan KUR Kecil yang dirancang untuk memberikan dukungan lebih lanjut kepada para pelaku usaha. Dimana KUR Kecil BRI merupakan kredit modal kerja dan investasi dengan plafon yang bervariasi antara Rp 50 juta hingga Rp 500 juta. Tentunya para calon debitur harus dapat memenuhi persyaratan seperti memiliki usaha yang aktif, produktif minimal selama enam bulan, sampai tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali untuk keperluan konsumtif seperti KPR, KKB, atau Kartu Kredit. 

Tidak hanya itu pihak calon debitur juga harus diwajibkan memiliki Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat izin usaha lainnya yang diakui. Terpenuhinya beberapa persyaratan membuat calon debitur mampu merasakan layanan tersebut demi mengembangkan usaha serta meningkatkan daya saing di pasar.

Pada dasarnya ada banyak sekali produk layanan yang difokuskan kepada UMKM diberikan oleh pihak BRI dari sekian banyak telah dipaparkan di atas. Apakah para pembaca memiliki pemikiran yang berbeda akan produk layanan dengan fokus UMKM pada BRI?. Jika ada maka tidak ada salahnya untuk memaparkan perbedaan tersebut didalam kolom komentar.

Untuk memberikan layanan terbaik kepada para UMKM maka dibentuknya Holding Ultra Mikro (UMi). Pembentukan tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan Akta Inbreng Saham Pemerintah kepada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara dengan BRI sebagai induk holding. Hal tersebut dilakukan pada tanggal 13 September 2021 yang menjadi langkah strategis untuk memperkuat layanan keuangan untuk segmen ulta mikro. Penggabungan tiga kekuatan entitas berupa BRI, Pegadaian, dan PNM memberikan peran penting untuk memperluas layanan keuangan secara spesifik bagi masyarakat.

Pihak BRI dikenal memiliki kekuatan dalam melakukan pemberdayaan UMKM. Pihak Pegadaian memiliki keahlian dalam mengurusi berbagai produk gadai sampai tabungan emas. Sedangkan untuk PNM telah lama memiliki fokus kepada pembiayaan dalam usaha prasejahtera. Kini dengan bergabungnya tiga perusahaan tersebut dalam satu kesatuan berupa Holding Umi telah mampu melayani 35,6 juta nasabah ultra mikro. Dengan jumlah tersebut maka secara total penyaluran kredit yang dilakukan telah mencapai Rp 311 Triliun pada akhir Juni 2024. Tidak hanya itu Holding UMi juga secara terus menerus memperluas layanan ditopang oleh 1.025 Unit Senyum yang tersebar di seluruh Indonesia. adanya Unit Senyum tersebut mampu memberikan akses 15,5 juta kepada masyarakat terhadap Tabungan Simpedes UMi untuk mendorong budaya menabung dan transaksi digital.

Berbagai pancapaian tersebut menjadi komitmen Holding UMi untuk terus meningkatan layanan keuangan bagi masyarakat. Kolaborasi yang dilakukan oleh ketiga entitas tidak hanya berfokus kepada produk keuangan tetapi juga mengembangkan kapasitas nasabah melalui berbagai program edukasi seperti Pertemuan Kelompok Mingguan, penggunaan rekening bank, dan pelatihan usaha. Tidak hanya itu saja melalui pembentukan Holding UMi mampu menarik lebih 400 ribu AgenBRILink dengan pendapatan tambahan mencapai Rp15 miliar dari komisi transaksi yang dilakukan. Berbagai pencapain yang diraih oleh Holding UMi tentunya didukung oleh produk dan layanan kuat. Namun nyatanya tidak hanya itu saja terdapat elemen kunci pendukung berupa budaya kerja kolaboratif melalui Culture Activation Program (CAP) BRIGADE MADANI.

Dimana CAP ini mampu menjadi pondasi atas integrasi budaya kolaborasi, inovasi, sampai sinergi yang dilakukan antara pihak terlibat dalam mendorong agar berpikir sampai bertindak sebagai bagian ekosistem berupa Holding UMi. Secara aktivitas dari CAP BRIGADE MADANI terdiri dari enam program utama berupa SERBU, LAT-GAB, LAN-GAB, 3 NO's 1 CORSA, SERLOK, dan POSKO SENYUM. SERBU lebih menekankan kepada integrasi terhadap model bisnis sampai pencapaian cashless disbusement terhadap produk lintas entitas. LAT-GAB juga memiliki fokus kepada pelatihan gabungan dalam meningkatkan kompetensi karyawan. LAN-GAB mampu mendukung cross-selling produk lintas entitas menggunakan Senyum Mobile. SERLOK mampu menyelaraskan strategi lokal terkait peluang cashless. Sedangkan untuk POSCO SENYUM merupakan pusat pemberdayaan terhadap karyawan dengan berbagai kegiatan formal dan informal yang memperkuat integrasi dan sinergi tiga entitas.

Dengan adadanya enam inisiatif strategis tersebut mampu menjadi pilar aktivitas bersama untuk mendorong keterlibatan karyawan untuk koodinasi dan kerjasama untuk menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi. Bahkan operasional dari LAT-GAB secara rutin dilakukan sebagai bentuk penyegaran bagi para UMi Leaders dengan lebih 1.000 Leaders telah berpartisipasi. Tentunya adanya aktivitas tersebut mampu menjadi bekal penting untuk dilanjutkan sehingga mampu bertransformasi menjadi booster peningkat kapabilitas Tenaga Pasar ketiga Entitas dalam menjangkau nasabah ultra mikro secara efektif.

Sedangkan adanya operasional POSCO SENYUM melibatkan 378 cabang BRI termasuk didalamnya adanya operasional 5.000 BRI Unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah tersebut mampu menarik lebih dari 51.000 peserta untuk berpartisipasi mulai dari top manajemen hingga karyawan berasal dari PNM, BRI, sampai Pegadaian. Melalui pembentukan Holding UMi mampu memperkuat upaya inklusi keuangan sampai memberdayakan lebih banyak masyarakat “BRIGADE MADANI”. Dapat dikatakan ungkapan tersebut merupakan semangat kolektif dalam menyatukan demi mewujudkan inklusi keuangan yang lebih baik.

Sehingga dalam BRIGADE MADANI tersebut dapat menjadi simbol ONE CULTURE AKHLAK yang dilakukan pada Holding Ultra Mikro. Terlebih lagi didalam Holding tersebut selalu mengintegrasikan nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam setiap operasionalnya baik secara pelayanan kepada nasabah maupun interkasi secara internal antar karyawan. Fokus dari sinergi lintas entitas dalam hal ini berupa BRIGADE MADANI selalu menegaskan terhadap pentingnya supaya budaya kerja yang kohesif dan berbasis nilai bersama.

Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa BRIGADE MADANI merupakan jantung atas transformasi akan Holding Ultra Mikro membuat nasabah merasakan layanan keuangan yang inklusif tetapi menyatukan seluruh pekerjaan dalam satu semangat kolaborasi. Sinergi akan lintas entitas tersebut dapat memberikan dampak secara tidak langsung memperkuat budaya kerja dengan menjadikan setiap individu menjadi bagian penting dalam perjalanan atas perubahan yang berkelanjutan. Diujung semua tersebut diharapakan akan dapat Pemberdayaan UMKM dan UMi yang akan memberikan dampak kepada sisi ekonomi masyarakat Indonesia. Dengan kuatnya sisi ekonomi akan dapat membuat realisasi Indonesia Emas 2045 semakin besar dan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber tulisan, gambar, dan video:

  1. https://www.nu.or.id/fragmen/pancasila-trisila-ekasila-dalam-pandangan-sukarno-dan-kh-achmad-siddiq-bagian-1-QAKyI#:~:text=Trisila%20(tiga%20sila)%20sendiri%20yang,royong%20adalah%20perasan%20dari%20Trisila
  2. https://www.BRI.co.id/web/promo/detail-promo?p_p_id=BRIPromoDetailPortlet&p_p_lifecycle=0&_BRIPromoDetailPortlet_contentRef=6039257
  3. https://newdesaBRIlian.uns.ac.id/
  4. https://keuangan.kontan.co.id/news/program-desa-BRIlian-terbukti-dongkrak-perekonomian-desa#google_vignette
  5. https://klasterkuhidupku.BRI.co.id/#portfolio
  6. https://www.antaranews.com/berita/3963966/program-klasterkuhidupku-BRI-buat-umkm-ini-tambah-sukses
  7. https://www.suara.com/BRI/2023/12/15/151118/macam-macam-kredit-umkm-BRI-dan-cara-mengajukannya#:~:text=KUR%20Kecil%20BANK%20BRI,hingga%20Rp500%20juta%20per%20debitur
  8. https://radarmalang.jawapos.com/ekonomi-bisnis/815145886/BRIgade-madani-menguatkan-sinergi-3-tahun-holding-ultra-mikro-melalui-budaya-kerja-kolaboratif
  9. https://ppid.lampungprov.go.id/detail-post/Makna-Garuda-Pancasila-Lambang-Negara-Indonesia
  10. https://www.youtube.com/watch?v=q-QovGh4GAw
  11. https://www.youtube.com/watch?v=vDldp05xxck
  12. https://www.youtube.com/watch?v=KvNXRfLGMpQ
  13. https://www.bri.co.id/web/promo/detail-promo?p_p_id=BriPromoDetailPortlet&p_p_lifecycle=0&_BriPromoDetailPortlet_contentRef=6039257
  14. https://www.youtube.com/watch?v=e7y5OVzzhis
  15. https://www.youtube.com/watch?v=AlVnkzTrgnM
  16. https://www.youtube.com/watch?v=EPsVuT2m9so
  17. https://www.youtube.com/watch?v=ozGCELIo-AA
  18. https://www.bri.co.id/en/detail-news?title=co-location-senyum-dari-bri-pegadaian-pnm-mudahkan-pelaku-usaha-akses-layanan-permodalan
  19. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240930201023-625-1150094/brigade-madani-pilar-penting-sinergi-3-tahun-holding-ultra-mikro
  20. https://bri.co.id/
  21. https://newdesabrilian.uns.ac.id/
  22. https://klasterkuhidupku.bri.co.id/

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pilar Persatuan dan Gotong Royong dalam Membangun Kesejahteraan Masyarakat Indonesia"

Posting Komentar