Mengintegrasikan AI untuk Mengatasi Krisis Tenaga Medis dan Meningkatkan Pelayanan

Masyarakat Indonesia merupakan contoh nyata tingginya keberagaman budaya namun tetap harmonis. Apalagi Indonesia terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dengan ratusan suku dan bahasa yang berbeda. Dalam keragaman tersebut disatukan oleh semangat gotong royong yang mendalam menjadi jantungnya. Semangat gotong royong yang ada mampu menciptakan komunitas yang bersatu untuk menyelesaikan masalah bersama dan merayakan tradisi yang sudah turun-temurun. Dari pesta rakyat yang meriah seperti Festival Bali hingga upacara adat di Papua menjadi kegiatan masyarakat Indonesia yang penuh warna dan karakteristik unik didalamnya. Semua kegiatan yang dilakukan membentuk mozaik budaya yang hidup dan dinamis.

Masyarakat Indonesia kini memasuki babak baru dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahun. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Angka tersebut mengalami kenaikan 1,05% dari tahun sebelumnya yang tercatat 275,77 juta jiwa. Kenaikan jumlah penduduk tersebut juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam sektor kesehatan. Peningkatan populasi memicu kebutuhan yang lebih besar akan layanan kesehatan, fasilitas medis, dan tenaga medis.

Berdasarkan standar dari WHO jumlah ideal dokter berada di angka 1:1.000 penduduk. Dari standar tersebut maka Indonesia dengan jumlah penduduk di angka kurang lebih 270 juta jiwa membutuhkan dokter mencapai 270.000. Data lainnya yang dimiliki oleh BPS memaparkan bahwa jumlah dokter di Indonesia mencapai 183,69 ribu orang pada 2023. Jumlah tersebut merupakan gabungan antara dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis yang diakui pemerintah.

Dilihat secara angka jumlah dokter di Indonesia tahun 2023 bertambah kurang lebih 7,5 ribu orang atau 4,3% dibandingkan 2022. Secara angka pertumbuhan yang dicapai merupakan rekor tertinggi setidaknya dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Kendati demikian rasio dokter di Indonesia masih tergolong rendah. Jika harus dibandingkan dengan jumlah penduduk saat Desember 2023 mencapai 280,73 juta jiwa maka rasio nasional adalah 1 dokter per 1.528 penduduk. Tentunya rasio tersebut sangat jauh dari standar yang dimiliki oleh WHO.

Rasio dokter yang rendah dibandingkan standar WHO turut memengaruhi kualitas dan akses layanan kesehatan bagi masyarakat terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Di daerah 3T banyak masyarakat yang mengalami kekurangan tenaga medis khususnya dokter sehingga menyebabkan keterbatasan dalam pelayanan kesehatan yang memadai. Kondisi yang terjadi berpotensi memperburuk kesehatan masyarakat terutama dalam penanganan penyakit kronis dan situasi gawat darurat yang memerlukan perhatian medis segera. Contohnya saja dapat terlihat pada beberapa tahun ke belakang akibat adanya serangan pandemik dari virus Covid-19.

Pihak pemerintah Indonesia melaporkan kasus Covid-19 bertambah 7.221 kasus di Rabu (23/11). Angka pertambahan saat awal-awal masa pandemik membuat jumlah mencapai angka 6.627.538 kasus. Secara rinci sebanyak 6.403.551 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh (96.62%) dan 159.524 orang meninggal dunia (2.41%). Sedangkan untuk sisanya masih berada didalam kondisi menjalani perawatan. Sehingga pada saat itu masyarakat Indonesia membutuhkan tenaga medis seperti dokter untuk menyembuhkan atas serangan pandemik vidus Covid-19.

Peningkatan kasus Covid-19 secara drastis di Indonesia menempatkan sistem kesehatan nasional dalam situasi yang sangat kritis. Fasilitas kesehatan di banyak tempat mengalami kolaps akibat lonjakan pasien yang tidak terduga. Banyaknya pasien yang datang membuat tenaga kesehatan (nakes) mengalami kelelahan ekstrem akibat penanganan yang tiada hentinya demi pengobatan. Selain itu kekurangan tenaga medis yang parah memperburuk kondisi apalagi ditambah dengan adanya penambahan beban kerja dan stres yang dihadapi dalam upaya menangani krisis ini secara efektif.

Keadaan situasi yang kurang baik ini diperparah oleh banyaknya nakes yang terinfeksi dan meninggal dunia akibat Covid-19. Berdasarkan data dari Lapor Covid-19 hingga tanggal 21 April 2022 pukul 09.36 WIB jumlah tenaga kesehatan yang meninggal akibat virus corona mencapai 2.087 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 751 orang atau sekitar 35,98% berprofesi sebagai dokter. Selain itu perawat juga mengalami kematian akibat virus corona sebanyak 670 orang atau 32,10% dari total tenaga kesehatan. Padahal dalam serangan pandemi tersebut nakes merupakan garda terdepan dalam mencegah dan mengobati masyarakat Indonesia. Ironisnya kondisi yang melelahkan dan risiko tinggi membuat nakes menjadi korban yang berguguran selain masyarakat.

Pihak dokter yang bekerja di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran memaparkan kelelahan yang cukup mendalam saat bertugas tanpa henti sejak Juli 2020. Ditempat kerja tersebut kini hanya tersisa dua dokter untuk menangani ratusan pasien di satu tower. Beban kerja yang dipikul tersebut membuat nakes sangat berat yang mampu menambah stres dan kelelahan. Kondisi tersebut membuat pengambilan keputusan untuk melanjutkan tugas di tengah resiko yang tinggi kini menjadi dilema yang berat khususnya bagi nakes yang memiliki keluarga.

Di sisi lain seperti rumah sakit swasta juga menghadapi tantangan serupa berupa kekurangan tenaga medis akibat banyak rekan sejawat yang terpapar Covid-19. Timothy yang seorang dokter di Bogor mengungkapkan bahwa kondisi tersebut sangat mendesak dan memprihatinkan. Banyak dokter harus saling memback-up dalam menangani pasien karena jumlah tenaga medis yang semakin terbatas. Permasalahan yang menyangkut akan kesehatan seperti dokter tidak hanya berfokus kepada kelelahan akibat beban kerja tetapi juga dugaan malpraktek.

Salah satu kasus dugaan malpraktek terjadi pada pemain film Air Terjun Pengantin bernama Nanie Darham. Sosok Nanie menjalani operasi sedot lemak di klinik kecantikan di Cipete, Jakarta Selatan. Padahal pada saat itu Nanie baru melahirkan dua bulan sebelumnya memutuskan untuk menjalani liposuction meskipun dokter kandungan telah menyarankan untuk menunggu minimal enam bulan. Dokter yang menangani operasi yang dikenal sebagai dokter D menyebutkan prosedur tersebut sebagai operasi ringan yang dapat dilakukan dengan bius lokal sambil bermain ponsel. Namun operasi yang awalnya direncanakan berlangsung sekitar dua jam ternyata molor menjadi lima jam. Selama operasi berlangsung kondisi Nanie menjadi tidak stabil dan dokter D memutuskan untuk merujuknya ke Rumah Sakit Dr. Suyoto. Sayangnya Nanie meninggal dunia sebelum mencapai rumah sakit.

Kasus dugaan malpraktik lainnya terjadi pada seorang pasien berinisial RD (30) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang, Aceh akibat kecerobohan medis setelah menjalani operasi melahirkan. Pasca operasi ditemukan kain kasa sebesar kepalan tangan yang tertinggal di kemaluan RD selama berbulan-bulan. Kain kasa yang tertinggal menyebabkan gejala tidak wajar dan nyeri hebat bagi korban. Kasus ini bermula ketika RD melahirkan secara normal dan mengalami retensio plasenta di mana plasenta bayi tidak kunjung keluar dari rahim setelah 30 menit proses persalinan. RD kemudian dirujuk ke RSUD Aceh Tamiang untuk operasi guna mengeluarkan plasenta dari rahim. Selama prosedur berlangsung diduga tim dokter melakukan kecerobohan yang mengakibatkan kain kasa tertinggal yang memperburuk kondisi RD dan menimbulkan komplikasi serius.

Untuk mencegah terulangnya kasus malpraktik dan memastikan penanganan yang efektif dalam mengadapi pandemik Covid-19 sangat penting Indonesia memiliki tenaga kesehatan terutama dokter yang berkualitas dan kompeten. Namun untuk membentuk dokter berkualitas sangatlah tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Seseorang yang ingin menjadi sosok dokter di Indonesia harus melewati beberapa tahapan yang sangat panjang membutuhkan waktu yang cukup-cukup lama. Lamanya waktu pendidikan selaras dengan biaya yang dibutuhkan. Sudah bukan informasi umum bahwa untuk seseorang mendapatkan pendidikan kedokteran sudah dicap sangat mahal. Kisaran biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan kuliah kedokteran di Indonesia umumnya mencapai Rp 100-300 juta per tahun. Kondisi secara nyata tersebut membuat tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dokter di Indonesia.

Menyelesaikan permasalahan dalam pembentukan individu menjadi tenaga kesehatan berupa dokter maka pemerintah Indonesia mengusulkan untuk mendatangkan dokter asing. Solusi tersebut guna mempercepat perbaikan pada sistem kesehatan nasional yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan yang dipegang oleh Budi Gunadi Sadikin. Dokter asing tersebut juga untuk mengatasi ketimpangan dalam distribusi tenaga medis yang sering terpusat pada kota-kota besar dan mengabaikan wilayah terpencil. Penambahan dokter spesialis dan sub-spesialis dari asing yang berpengalaman membuat layanan kesehatan di berbagai macam daerah terlayani dengan baik. Hal ini diharapkan akan mengurangi beban penyakit kronis yang dari tahun ke tahun membebani sistem kesehatan Indonesia serta mempercepat penangan kasus darurat seperti serangan jantung.

Solusi yang dipaparkan pemerintah melalui Menteri Kesehatan tidaklah berjalan mulus karena mendapatkan penentang dari beberapa kalangan seperti Prof. Dr. Dr. Budi Santoso SpOG FER yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair). Prof. Budi menilai dengan 92 Fakultas Kedokteran yang tersebar di Indonesia seharusnya telah mampu memenuhi dalam membentuk dokter berkualitas tanpa harus bergantung pada tenaga medis asing. Selain itu ia juga menyakini bahwa kualitas pendidikan kedokteran mampu menghasilkan dokter yang setara dengan dokter asing. Penolakan yang dilakukan oleh Prof. Budi tersebut sampai membuat ia harus dicopot dari jabatan yang dipegangnya.

Supaya tetap dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan tanpa harus mendatangkan dokter asing salah satu solusi yang cukup efektif berupa pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Pastinya masyarakat mengetahui akan teknologi AI digunakan telah berkontribusi sangat besar bagi kemajuan peradaban manusia. Pada awal-awalnya teknologi AI digunakan dalam dunia digital namun kini secara perlahan-lahan namun pasti mulai masuk ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Kemampuan AI dapat melakukan berbagai macam hal dalam dunia kesehatan seperti diagnosis dini, analisis gejala, hingga merekomendasikan penanganan yang lebih efektif bagi pasien.

Secara prinsip teknologi AI bekerja dengan mengumpulkan catatan medis dari berbagai perawatan yang dilakukan. Setelah itu barulah melakukan analisis secara sistematis menggunakan algoritma. Data yang dikumpulkan akan menjadi database untuk mempelajari pola penyakit tertentu. Hingga pada akhirnya akan mampu melakukan diagnosa keluhan dan kondisi pasien secara cepat dan akurat bahkan jauh lebih baik dari pada penelitian manual oleh tenaga kesehatan.

Para peneliti dari San Fransisco memaparkan bahwa AI mampu mendeteksi gejala penyakit alzheimer enam tahun lebih awal dari pada dokter. Begituh pula di penyakit lainnya memaparkan kinerja AI yang kemampuan akurasi dan kecepatannya. Diagnosa yang lebih dini dapat dikerjakan oleh AI yang memberikan dampak signifikan bagi tenaga kesehatan dalam mengambil tindakan penanganan pasien sedini mungkin. Tindakan sedini mungkin diharapakn para tenaga kesehatan seperti dokter dapat mencegah timbulnya gejala penyakit kritis yang lebih parah lagi. Penerapan AI dalam dunia kesehatan yang dilakukan riset oleh dilakukan EIT Health and McKinsey & Company membutikan adanya program AI dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pemberian perawatan bagi pasien hingga 30-50%.

Di Indonesia salah satu pihak yang turut berkontirbusi dalam industri kesehatan berbasis AI bernama eHealth.co.id yang dihadirkan oleh PT Aksara Digital Indonesia. Aplikasi eHealth.co.id dibentuk pada akhir 2017 oleh tiga mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bernama Satria Priambada, Ibrohim Kholilul Islam, dan Feryandi Nurdiantoro. Aplikasi eHealth.co.id merupakan starup digital yang menyediakan layanan aplikasi atau sistem informasi manajemen klinik terintegrasi.

Layanan eHealth.co.id telah memperluas jangkauan secara signifikan di seluruh Indonesia dengan lebih dari 300 fasilitas kesehatan yang menggunakannya. Saat ini telah lebih dari 1.000 dokter yang terdaftar dalam sistem eHealth.co.id untuk meningkatkan manajemen pasien yang lebih baik. Dengan telah lebih dari 3.000.000 rekam medis pasien yang dikelola membuat eHealth.co.id mampu menyediakan data yang komprehensif untuk analisis dan perbaikan layanan kesehatan. Selain itu telah lebih dari 1.700 pengguna memanfaatkan berbagai fitur dari platform eHealth.co.id menunjukkan adopsi yang luas dan dampak positifnya terhadap sistem kesehatan di Indonesia.

Adapun data yang dapat diolah melalui aplikasi tersebut seperti rekam medis elektronik, reservasi online, apotek, kasir, keuangan dan logistik, odontogram, laboratorium, hemodialisis, rawat jalan, rawat inap, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini eHealth.co.id telah digunakan dibeberapa lokasi seperti klinik multicabang, klinik pribadi, klinik kecantikan, apotek, dokter gigi, puskesmas, hingga laboratorium. Tidak hanya itu operasional eHealth.co.id juga telah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Aplikasi tersebut juga menggunakan sistem HL7 FHIR yang merupakan standar terkini dalam pertukaran data dan informasi kesehatan yang telah digunakan di berbagai negara termasuk Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Aplikasi eHealth.co.id menawarkan opsi harga yang dapat disesuaikan bagi para pengguna secara khusus berupa klinik mulai dari TEAM PLAN hingga LIFETIME PLAN. Untuk biaya dari TEAM PLAN menawarkan biaya langganan diangka Rp 1.000.000 per bulan dengan transaksi mencapai 1.000. Dalam setiap transaksi tambahan akan dikenakan biaya sebesar Rp 2.000 yang akan mencakup akun tenaga kesehatan selain dokter, domain klinik, sampai keuntungan tambahan.

Namun jika memilih biaya INDIVIDUAL PLAN maka dilengkapi dengan sejumlah dokter yang menarawarkan tarik Rp 250.000 per dokter per bulan tanpa batasan jumlah transaksi. Pada paket tersebut juga akan mencakup semua fitur yang terdapat pada TEAM PLAN. Sedangkan untuk solusi jangka panjang tanpa biaya terulang maka dapat memilih LIFETIME PLAN yang hanya melakukan biaya Rp 400.000.000. Sedangkan pengguna layanan aplikasi eHealth.co.id juga dapat membayar pertahun dengan biaya dapat dilihat melalui websitenya.

Selain itu didalam eHealth.co.id juga menyediakan fitur yang bermanfaat bagi pengguna seperti pasien. Pada fitur untuk pasien tersebut salah satunya berupa fitur Reservasi yang memungkinkan pasen untuk mengatur janji bertemu tanpa harus perlu mengunduh aplikasi tambahan. Dimana sistem tersebut akan dilengkapi dengan kouta yang didasarkan pada waktu sampai dokter serta menggunakan QR code atau kode booking sebagai bukti reservasi. Dalam fitur tersebut dirancang untuk dapat menghindari penumpukan pasien yang tidak diperlukan sehingga mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien.

Fitur untuk pasien juga menawarkan fitur Kuesioner yang memungkinkan klinik membuat daftar pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Fitur tersebut juga akan menampilkan koesioner kepada pasien dalam bentuk chatbot dengan hasil secara otomatis tersimpan dalam rekam medis pasien. Adanya fitur Kuesioner akan berguna apalagi saat pandemik untuk menyaring pasien yang berpotensi terjangkit penyakit.

Aplikasi eHealth.co.id juga menawarkan berbagai fitur yang dirancang untuk mengoptimalkan operasional harian klinik. Fitur Harian juga mampu mengintegrasikan sistem operasional di setiap unik klinik yang memungkinkan data pasien lebih akurat dan alur kerja disesuaikan dengan kebutuhan spesifik klinik. Fitur Pendaftaran Pasien terhubung secara langsung pada sistem reservasi yang memungkinkan akses data pasien lebih cepat dan mudah. Rekam Medis juga menawarkan fleksibilitas dengan format data yang bisa disesuaikan untuk berbagai spesialisasi dan menggunakan sistem klasifikasi internasional atau khusus klinik. Fitur Apotek juga terintegrasi dengan sistem inventaris, memfasilitasi penerimaan resep, pendataan obat, dan pencetakan label obat. Tidak hanya itu fitur Kasir juga dapat memastikan akan pembayaran yang akurat, mendukung berbagai metode pembayaran, dan membuat invoice serta menerapkan diskon dengan mudah, sambil terhubung dengan laporan keuangan di fitur akuntansi. Semua fitur tersebut akan mampu berkontribusi pada manajemen klinik yang lebih terstruktur dan efisien.

Didalam eHealth.co.id juga terdapat fitur Bulanan yang menawarkan alat penting untuk mengelola dan meningkatkan operasional klinik. Analisis Bisnis mampu memberikan wawasan mendalam yang didasarkan data klinik pasien yang memungkinkan klinik untuk mengidentifikasi area perbaikan dan meningkatkn kualitas pelayanan. Akuntansi yang akurat dan terperinci mampu memastikan pengelolaan keuangan dengan baik sampai mempermudah pelacakan pengeluaran dan pemasukan klinik. Sedangkan adanya Inventaris mampu memfasilitas pemantauan stok obat dan alat kesehatan secara real-time. Sehingga mampu mengurangi resiko kehabisan stok dan memastikan ketersediaan sumber daya cukup untuk kebutuhan pasien. Kombinasi fitur-fitur ini mendukung pengelolaan klinik yang lebih efisien dan berbasis data.

eHealth.co.id juga telah bertransformasi dengan mengenalkan fitur inovatif AI yang mengubah operasional rekam medis elektronik yang lebih cepat dan akurat. Penggunaan teknologi AI membuat pengguna dapat mencari koda ICD-10 yang lebih efisien untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam menentukan diagnosis yang tepat. Sistem tersebut juga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran yang berkelanjutan untuk memastikan informasi yang diberikan selalu up-to-date sampai meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi kerja dalam lingkungan klinis. Fitur tersebut juga tidak hanya mempercepat proses diagnosa tetapi mampu meningkatkan akurasi untuk memungkinkan tenaga medis dapat fokus pada perawatan pasien yang lebih optimal.

Keunggulan fitur AI yang disediakan oleh eHealth.co.id juga terus berkembang dan beradaptasi dalam berbagai aspek rekam medis yang tidak hanya terbatas pada diagnosa saja. Fitur tersebut akan dirancang untuk memberikan saran pengisian kode ICD-10 yang disesuaikan dengan berbagai gejala, keluhan, sampai hasil pemeriksaan yang dimasukan. Pada akhirnya semua hal tersebut secara signifikan akan dapat mempermudahkan dalam melakukan pencatatan data medis. Sehingga eHealth.co.id tidak hanya menawarkan solusi yang tidak hanya berfokus kepada teknologi cangguh tetapi berkontribusi pada transformasi digital di sektor kesehatan.

Untuk merasakan semua fitur canggih yang ditawarkan oleh eHealth.co.id maka pengguna hanya memerlukan beberapa hal seperti koneksi Wi-Fi atau akses internet yang dihubungkan pada perangkat seperti PC, tablet, laptop, atau telepon seluler. Dengan menggunakan dua hal tersebut membuat pengguna akan dengan mudah mengakses dan memanfaatkan fitur AI. Mudahnya langkah yang digunakan bertujuan semua kalangan dapat menggunakan teknologi tersebut untuk menggunakannya. 

Pandangan Penulis Terhadap Layanan eHealth.co.id Berupa Fitur AI

Untuk merasakan layanan dari eHealth.co.id maka penulis menggunakan laptop yang sudah terkoneksi Wi-Fi. Setelah itu tahap selanjutnya penulis langsung mengakses website resmi dari eHealth.co.id. Saat memasukkan URL eHealth.co.id di broswer maka terlihat halaman utama sebagai sambutan. Desain dari website sangatlah indah tidak membuat mata pusing atau kelelahan akibat penggunaan warna. Pemilihan warna-warna yang cerah membuat penulis sangat betah menjelajahi dunia website dari eHealth.co.id. Ketika berada di tampilan halaman depan penulis sangat semangat untuk melihat seluk beluk hal terkait dengan eHealth.co.id. Namun dari sekian banyak layanan yang ditawarkan penulis sangat tertarik dengan fitur AI yang dimilikinya.

Hasil dari klik Fitur AI pada halaman utama eHealth.co.id maka penulis langsung mencoba layanan yang disediakan berupa “Catat Diagnosis Lebih Cepat & Akurat. Penulis langsung memasukan beberapa gejala yang dirasakan seperti pusing, tidak enak makan, sampai panas tinggi. Hasil yang diberikan dari layanan tersebut sangatlah menakjubkan apalagi dipiluh atas kode ICD-10 yang relevan. Beberapa contoh hasil yang ditampilkan seperti R50.9 untuk demam yang tidak spesifik, T67.5 untuk kelelahan panas, A75.9 untuk demam tifus, A01.4 untuk demam paratifoid, dan R50.8 untuk demam lain yang ditentukan.

Dari hasil yang disuguhkan menunjukan kecepatan dan akurasi yang sangat baik dari fitur AI yang digunakan dalam menganalisis gejala yang diberikan sampai menyarankan kode ICD-10 yang tepat. Fitur tersebut juga memudakan dalam proses pencatatan medis yang memebrikan rasa percaya diri akan diagnosis yang didasarkan pada analisis canggih. Kemudahan dalam mengakses dan menggunakan fitur ini menunjukkan betapa revolusionernya teknologi yang ditawarkan oleh eHealth.co.id dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Selanjutnya penulis juga merasakan dampak positif atas kehadiran dari fitur AI dalam hal kolaborasi dengan tim medis. Kemapuan yang cepat dan tepat pada fitur AI memungkinkan para anggota tim medis untuk lebih mudah melakukan berbagai dan mendiskusikan atas diganosis yang dihasilkan menggunakan kode ICD-10 yang sama. Hal tersebut akan mendukung terjadi keterpaduan dan konsistensi dalam melakukan pencatatan rekam medis yang sangat penting bagi setiap anggota untuk mendapatkan informasi yang sama dan akurat dalam merawat pasien.

Selain itu penggunaan fitur AI yang ada pada eHealth.co.id dapat membantu mengurangi beban administrasi yang sering kali dihadapi oleh tenaga medis. Otomatisasi pencatatan kode diagnosis membuat tenaga medis dapat mengaluhkan fokus lebih banyak dari tugas administrasi ke tugas-tugas klinik yang lebih signifikan seperti merawat pasien dan melakukan intervensi edis. Sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja di lingkungan klinis.

Fitur AI juga memberikan keuntungan dalam hal pelatihan dan pengembangan profesional. Tenaga medis yang baru atau kurang berpengalaman akan dapat memanfaatkan saran kode ICD-10 yang diberikan untuk belajar dan mehamai antara gejala dan diagnosis lebih cepat. Ini mempermudahkan proses pelatihan dan memungkinkan para tenaga medis tersebut untuk meningkatkan keterampilan diagnosis yang lebih efisien.

Secara keseluruhan kehadiran teknologi AI di eHealth.co.id tidak hanya membawa manfaatkan dalam sisi kecepatan dan akurasi tetapi juga memberikan dampak jangka panjang terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Memanfaatkan teknologi canggih tersebut pada eHealth.co.id tidak hanya memodernisasi pada pencatatan emdis untuk memfasilitasi pengembangan profesional dan meningkatkan kerja sama dalam tim medis.

Dalam konteks kemajuan teknologi kesehatan dengan penerapan AI pada Rekam MedisElektronik telah membawa dampak signifikan pada efisiensi dan akurasi pengelolaan data pasien. Rekam Medis yang didukung oleh teknologi AI memungkinkan analisis data yang lebih cepat dan mendalam sehingga mempercepat proses diagnosis dan perawatan. Dengan mengintegrasikan teknologi AI kedalam sistem kesehatan seperti yang dilakukan eHealth.co.id menunjukkan bagaimana rekam medis elektronik yangcerdas dapat meningkatkan kualitas layanan dan mempermudah akses informasi medis. Hal ini merupakan langkah penting untuk menghadapi tantangan kesehatan global dan memastikan setiap individu menerima perawatan terbaik yang tersedia.

Akhirnya pengalaman tersebut menegaskan akan bagaimana integrasi teknologi mutakhir seperti AI dapat memperkuat sistem kesehtan dengan cara inovatif dan efisien. eHealth.co.id telah membuktikan bahwa dengan mengadopsi teknologi terbaru mampu menciptakan pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan secara signifikan. Diujung semua tersebut akan mampu memberikan manfaat besar bagi tenaga medis dan pasien di seluruh dunia. Apalagi kini Indonesia sebentar lagi akan memasuki waktu Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan banyak SDM (Sumber Daya Manusia) terbaik dengan kondisi kesehatan yang sangat baik. 

Untuk menghasilkan SDM terbaik tersebut dibutuhkan teknologi kesehatan terbaik dengan memanfaatkan AI seperti yang dilakukan eHealth.co.id dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakatnya. Sehingga banyak masyarakat yang memiliki kesehatan yang tinggi atau jika terserang penyakit akan sangat mudah ditanggulangi karena memanfaatkan layanan kesehatan yang dilengkapi oleh fitur AI.

Sumber tulisan, gambar, dan video:

  1. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/13/penduduk-indonesia-tembus-278-juta-jiwa-hingga-pertengahan-2023
  2. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/42720/t/Isu%20Kurangnya%20Jumlah%20Dokter%20Harus%20Jadi%20Fokus%20Pemerintah
  3. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/04/25/jumlah-dokter-di-indonesia-bertambah-75-ribu-orang-pada-2023
  4. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/23/perkembangan-covid-19-di-indonesia-total-kasus-capai-6627538-kasus-rabu-2311
  5. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-57927963
  6. https://www.inilah.com/5-kasus-malpraktik-terbaru-di-indonesia-yang-menggemparkan
  7. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/21/2087-tenaga-kesehatan-meninggal-akibat-covid-19-hingga-21-april-2022
  8. https://www.inilah.com/5-kasus-malpraktik-terbaru-di-indonesia-yang-menggemparkan
  9. https://www.brainacademy.id/blog/perjalanan-karir-menjadi-dokter-di-indonesia#:~:text=Pendidikan%20Program%20Dokter%20Spesialis%20ditempuh,pada%20kesulitan%20bidang%20yang%20diambil
  10. https://www.unpas.ac.id/berapa-sih-total-biaya-kuliah-kedokteran-yuk-intip-rinciannya/#:~:text=Kisaran%20biaya%20kuliah%20kedokteran%20di,seperti%20beasiswa%20dan%20kredit%20pendidikan
  11. https://www.cnbcindonesia.com/news/20240703183916-4-551569/menkes-dokter-asing-dipermudah-masuk-ri-bukan-saingan-lokal
  12. https://www.detik.com/jatim/berita/d-7422045/tolak-dokter-asing-di-indonesia-berujung-dekan-fk-unair-dicopot
  13. https://aviat.id/perkembangan-pesat-teknologi-ai-dalam-bidang-layanan-kesehatan/
  14. https://health.kompas.com/read/23I13173700768/memanfaatkan-ehealthcoid-fasyankes-dapat-terintegrasi-dengan-satusehat
  15. https://www.youtube.com/watch?v=Wf9BJQ_aXpI
  16. https://www.youtube.com/watch?v=LRN6DHrh06w
  17. https://www.youtube.com/watch?v=gHG2zZNB730
  18. https://www.youtube.com/watch?v=bez_0cmLCeI
  19. https://youtu.be/GJSoJY3V_nc
  20. https://www.youtube.com/watch?v=f-likb_tE04
  21. https://www.youtube.com/watch?v=e5OzR8EzvT8

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mengintegrasikan AI untuk Mengatasi Krisis Tenaga Medis dan Meningkatkan Pelayanan"

Posting Komentar