Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai Pilar Transformasi Pendidikan dan Pembangunan Bangsa

Menjalani kehidupan sehari-hari pada dasarnya merupakan serangkaian atas perjalanan yang dipenuhi oleh berbagai dinamika. Pemahaman tersebut membuat setiap bangsa akan mengalami pasang surut yang tidak bisa dielakkan. Kini semenjak meraih kemerdekaan maka Indonesia telah memasuki fase penting berupa perjuangan dalam membangun jati diri, krisis ekonomi, hingga era reformasi yang terus berkembang. Semua hal tersebut untuk menunjukan bahwa perjalanan atas suatu bangsa tidak pernah lurus serta akan penuh tantangan untuk dilewati. Semua tersebut untuk membentuk komitmen bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk terus maju dan berkembang ke arah yang lebih baik.

Dari sekian banyak tantangan klasik yang hingga kini masih menyerang Indonesia salah satUNYa yaitu rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Walaupun Indonesia telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu tetapi pekerjaan rumah tersebut belum terselesaikan secara optimal. Bukti kondisi tersebut terlihat dari data yang dimiliki oleh Institute for Management Development (IMD) bertajuk The 2023 IMD World Talent Ranking memaparkan mengenai skor daya saing atas SDM di seluruh dunia. Setelah dilakukan penyotiran akan negara di Benua Asia menunjukan bahwa Indonesia di posisi 9 dengan skor 51,13 poin. Posisi Indonesia berada di bawah dari negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand dengan skor 54,31.

Kondisi rendahnya kualitas SDM Indonesia salah satUNYa tercermin atas hasil studi internasaional seperti Programme for International Student Assessment (PISA) untuk menilai kemampuan literasi, numerasi, dan sains siswa usia 15 tahun. Dalam laporan PISA untuk tahun 2022 memaparkan bahwa Indonesia mengalami kenaikan dalam hal literasi membaca dengan lima posisi lebih tinggi dibandingkan tahun 2018. Namun jika dihitung secara skor keseluruhan ternyata posisi Indonesia menunjukan penurunan. Posisi Indonesia masih berada di peringkat 11 terbawah dari 81 negara yang diikutsertakan. Data tersebut menunjukan bahwa peningkatan yang dilakukan belum dapat mencerminkan perbaikan secara substansial dalam mutu pendidikan.

Kedua kondisi tersebut baik secara jangka pendek maupun panjang akan berkontribusi secara tidak langsung terhadap tingginya tingkat pengangguran. Hal tersebut terjadi karena kompetesi dasar seperti literasi, numerasi, sampai pemahaman sains yang menjadi kebutuhan dunia kerja modern tidak dikuasai dengan baik. Pada akhirnya para SDM tersebut akan sulit untuk bersaing di pasar tenaga kerja khususnya dalam era digital yang kompetisinya tinggi. Bahkan diproyeksikan oleh International Monetary Fund (IMF) tingkat pengangguran Indonesia saat di tahun 2024 akan mencapai 5,2 persen. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara yang tertinggi jika dibandingkan negara lainnya di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Walaupun secara dominasi kondisi masyarakat Indonesia seperti yang telah dipaparkan tetapi nyatanya masih memiliki potensi besar didalamnya. Salah satu contoh dapat terlihat dari sosok B.J. Habibie yang dikenal oleh masyarakat sebagai ilmuan serta Presiden Republik Indonesia. Kontribusi yang dilakukan saat menjabat Presiden Republik Indonesia berupa menguatkan nilai tukar rupiah dari dollar AS dari Rp 17.000 menjadi Rp 6.500 per dollar AS dibawah kepemimpinan yang singkat. Penguatan nilai tukar rupiah memberikan dampak positif terhadap kestabilan harga kebutuhan pokok sampai membangkitkan kembali kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia. Semua dampak tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan membuat masyarakat terjadi peningkatan daya beli karena membaiknya kondisi ekonomi setelah masa kritis.

Selain sosok B.J Habibie nyatanya masih banyak contoh lainnya seperti para pendidi bangsa atau biasanya disebut founding fathers. Cukup banyak sosok yang disebut sebagai founding fathers Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Ki Hajar Dewantara. Para tokoh tersebut mampu menciptakan dasar penting akan berdirinya Republik Indonesia dengan nama Pancasila. Tidak hanya digunakan sebagai dasar negara bahkan Pancasila dijadikan sebagai pedoman moral dan etika dalam menghadapi dinamika zaman. Multifungsi Pancasila bagi masyarakat Indonesia sampai mampu menyatukan keragaman suku, agama, sampai budaya dalam satu bingkai kebangsaan yang kokoh. Kondisi Indonesia adanya Pancasila sampai mampu menjaga kestabilan sosial sampai politik di tengah-tengah guncangan yang terjadi di banyak negara lainnya.

Contoh sosok inspiratif seperti B.J Habibie sampai para founding fathers Indonesia memiliki benang merah yang sama yaitu berasal dari kalangan terdidik. Ditinjau secara konteks kekinian maka peran tersebut kini banyak diemban oleh para mahasiswa. Terlebih lagi para mahasiswa memiliki tugas yang cukup vital sebagai agen perubahan (agent of change) bagi sebuah negara. Dengan demikian maka mahasiswa bukan hanya sosok penerima ilmu pengetahuan saja tetapi juga pelaku aktif dalam membentuk arah kebijakan sosial, politik, sampai ekonomi bangsa. Bukti pelaku perubahan bangsa yang lahir dari mahasiswa terlihat akan peristiwa reformasi 1998. Untuk menghasilkan mahasiswa yang merubah bangsa tentUNYa harus dapat disokong oleh perguruaan tinggi yang mampu menghasah kemampuan intelektual, berpikir kritis, sampai membangun kepedulian sosial.

Ditengah-tengah harapan besar akan peran mahasiswa sebagai agent of change terdapat tembok besar yang menghalangi. Salah satu bentuk nyata dari tembok tersebut berupa keberadaan perguruan tinggi abal-abal yang tersebar di Indonesia. Munculnya fenomena tersebut cukup cukup ironi karena perguruan tinggi seharusnya mencetak generasi berkualitas namun justri merusak esensi pendidikan tinggi itu sendiri. Berdasarkan data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) terdapat 243 perguruan tinggi yang dilakukan pembinaan. Dari jumlah sebanyak 140 dilakukan penindakan berupa penutupan karena tidak menjalankan proses pembelajaran secara benar atau hanya menjual ijasah tanpa melakukan perkuliahan. Tindakan dilakukan kepada perguruan tinggi tersebut diperlukan untuk dapat menjaga mutu pendidikan perguruan tinggi di Indonesia menurut Menteri Ristek yang saat itu dipegang M. Nasir.

Untuk mencegah menjamurnya perguruan tinggi abal-abal maka pelaksanaan akan Tri Dharma Perguruan harus dilakukan secara konsisten dan menyeluruh sebagai langkah strategis. Terlebih lagi Tri Dharma merupakan pedoman dasar yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di dalam pedoman tersebut terdapat pilar utama yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Keberadaan pilar-pilar tersebut akan menjadi penompang keberlangsungan perguruan tinggi. Disamping itu melalui keberadaan pilar tersebut akan menjadi indikator utama untuk menjaga kualitas maupun indikator perguruan tinggi. Dengan demikian maka perguruan tinggi yang tidak mau menjalankan aspek dari Tri Dharma dapat dianggap gagal dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga pencetak generasi emas bangsa.

Pilar pertama yang berbUNYi pendidikan dan mengajaran merupakan aspek dasar dalam proses pembentukan kompetensi akademik dan karakter bagi mahasiswa. Proses belajar mengajar yang berkualitas tidak hanya ditopang oleh kurikulum semata. Nyatanya terdapat faktor-faktor lainnya yang berdampak seperti kualitas dosen, sarana prasara, sampai lingkungan akademik yang kondusif. Keberadaan pilar pertama untuk dapat memastikan secara penuh bahwa mahasiswa yang lulus memiliki kualifikasi akan kebutuhan industri serta mampu bersaing secara global. Namun pada perguruan tinggi abal-abal biasanya akan mengabaikan proses pilar pertama berupa tidak menyediakan proses belajar mengajar. Disamping itu perguruan tinggi abal-abal juga hanya berfokus kepada penerbitian ijazah yang mampu mencoreng kepercayaan publik terhadap pendidikan tinggi.

Selain itu pada pilar kedua yaitu penelitian memegang peran penting terhadap keberlangsungan dan relevansi perguruan tinggi. Dilakukan penelitian memungkinkan pihak perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sampai seni. Disamping itu adanya penelitian yang dilakukan dapat menjadi wadah bagi para dosen maupun mahasiswa untuk menciptakan inovasi lanjutan. Sedangkan untuk pilar ketiga berupa pengabdian kepada masyarakat mencerminkan kepedulian serta tanggung jawab dari perguruan tinggi terhadap beragam isu yang dihadapi oleh masyarakat. Adanya ketiga pilar tersebut dalam perguruan tinggi akan berdampak kepada mutu mahasiswa yang dihasilkan. Sedangkan ketika perguruan tinggi tidak melakukan ketiga pilar pada Tri Dharma akan secara perlahan-lahan namun pasti akan tersingkir dengan sendirinya. Dari sekian banyak contoh pihak perguruan tinggi yang telah menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Sejarah Berdirinya UNY

Harus diakui bahwa UNY memiliki akar sejarah yang sangat kuat sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang ada di Indonesia. Cikal bakal terbentuknya UNY dimulai saat adanya Fakultas Pedagogik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didirikan pada 19 September 1955. Fakultas tersebut dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani. Namun seiring berjalannya waktu serta peningkatan kebutuhan akan tenaga pendidikan membuat stuktur kelembagaan di bidang pendidikan tersebut mengalami perkembangan dan penyesuaian.

Dari sekian banyak perubahan terjadi di tanggal 2 Februari 1962. Perubahan tersebut terjadi ketika Fakultas Pedagogik UGM dilakukan pemecahan menjadi tiga fakultas baru yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Djasmani (FPD), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Setelah satu tahun kemudian FPD dilakukan perpindahan ke Departemen Olahraga dan menjadi Sekolah Tinggi Olahraga (STO). Belum lagi pada saat itu kebutuhan mendesak akan guru mendorong pihak pemerintah untuk mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 92 tahun 1962 untuk menetapkan pendirian Institut Pendidikan Guru (IPG). Memasuki tanggal 3 Januari 1963 akhirnya terjadi penyatuan antara FKIP dan IPG yang dirubah menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).

Kini IKIP Yogyakarta secara resmi berdiri di tanggal 21 Mei 1964 yang ditandai oleh peresmian oleh Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan. Saat masa-masa awal berdirinya pihak IKIP Yogyakarta hanya memiliki lima fakultas yaitu FIP, FKIE (Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta), FKSS (Fakultas Keguruan Sastra dan Seni), FKIS (Fakultas Keguruan Ilmu Sosial), dan FKT (Fakultas Keguruan Teknik). Disamping itu pihak IKIP Yogyakarta juga belum memiliki gedung sendiri sehingga kegiatan perkuliahan yang dilakukan masih menumpang di beberapa lokasi seperti gedung milik UGM, sekolah-sekolah negeri, sampai gedung milik Kraton Yogyakarta.

Memasuki tahun ke 1977 lembaga tersebut juga mengalami perkembangan lagi khususnya ketika STO secara resmi bergabung menjadi bagian IKIP Yogyakarta dengan nama Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK). Selain itu kemajuan dalam bidang akademik juga ditandai dengan pembukaan Program Pascasarjana S2 sejak 1981/1982 contohnya Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan yang bekerja sama dengan IKIP Jakarta. Tidak hanya itu seiring berjalannya waktu program lainnya juga dibentuk seperti Pendidikan Fisika dan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Penambahan program tersebut menandakan bahwa pihak IKIP Yogyakarta mampu dan siap menjawab akan tantangan pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Tonggak penting dalam sejarah IKIP Yogyakarta terjadi pada tahun 1999. Pada saat itu pemerintah melalui Keputusan Presiden RI No. 93 tahun 1999 memberikan perluasan mandat kepada IKIP Yogyakarta menjadi universitas. Dari sekian banyak nama yang dipilih akhirnya IKIP Yogyakarta memilih nama sebagai Universitas Negeri Yogyakarta atau biasa disingkat UNY. Perubahan yang dilakukan tidak hanya dalam mengubah status kelembagaan tetapi juga memperluas orientasi keilmuan serta program studi yang ditawarkan. Walaupun perubahan yang dilakukan terdapat pro dan kontra tetapi perubahan yang dilakukan menjadi awal era baru dalam sejarah universitas modern dalam mencetak tenaga pendidik yang kompeten.

Pengaplikasian Dari Tri Dharma Oleh UNY

Contoh pertama pada pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh UNY terlihat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Secara spesifik dilakukan oleh program studi Psikologi UNY yang bekerja sama dengan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Yogyakarta. Hasil kolaborasi tersebut pihak Psikologi UNY dapat menerapkan keilmuannya sambil berkontribusi dalam pemberdayaan dan rehabilitas psikologi warga binaan. Dampak lain yang akan dirasakan berupa membantu dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di kehidupan masyarakat.

Contoh kedua yang dilakukan oleh UNY berupa kegiatan akademik dan penelitian dengan pembentukan karakter mahasiswa melalui bela negara. Kegiatan tersebut dilakukan dengan 633 Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang II UNY. Lokasi pelatihan bela negara dilaksanakan di Gedung Sabang Merauke Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tanggal 17–19 November 2023. Didalam kegiatan tersebut mahasiswa akan dibekali oleh wawasan kebangsaan, kedisiplinan, sampai semangat patriotisme. Bahkan menurut pandangan dari Ka PPM AAU yang dipegang oleh Kolonel Sus Heri Sanaryo bahwa kegiatan yang dilakukan menjadi wujud kontribusi perguruan tinggi untuk mencetak generasi muda yang tangguh dan berjiwa nasionalis.

Bukti ketiga berupa kerja sama secara strategis dengan Universitas Terbuka (UT) dalam bentuk penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kedua institusi pada 12 November 2018. Tujuan dilakukan kerjasama tersebut untuk dapat meningkatkan sisi penelitian, pengabdian kepada masyarakat, sampai inovasi dalam pembelajaran daring disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Harapannya melalui kolaborasi tersebut akan dapat memperluas jangkauan penelitian sambil meningkatkan kapasitas umber daya manusia di lingkungan kampus yang bekerjasama.

Bukti lainnya berupa upaya kolaborasi dengan institusi lain sepeti Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel). Kunjungan Unmuh Babel ke UNY dilaksanakan pada 17 Februari 2025 yang menjadi langkah awal atas penjajakan nota kesepakatan. Dalam pertemuan yang dilakukan kedua belah pihak membahas mengenai melaksanakan beragam program strategis. Banyak sekali programnya seperti seperti lanjut studi dosen Unmuh di UNY, pelibatan dosen sebagai penguji eksternal, sampai pelaporan dan evaluasi akademik yang rutin.

Disamping itu melalui kerja sama yang dilaksanakan akan menyentuh aspek pengembangan bahasa sampai peningkatan kapasitas dalam hal bidang akademik. Secara spesifik berupa pelatihan TOEFL, pertukaran mahasiswa, workshop pengembangan kompetensi, sampai penyelenggaraan tes akademik bersama-sama. Pihak yang diharapkan dapat bekerja sama berupa Unit Layanan Bahasa (ULB) UNY dan kolaborasi dengan UPT Bahasa Unmuh Babel. Kerjasama yang dilakukan diharapkan dapat mendukung kualitas dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam mencapai standar global. Hasil akhirnya berupa peningkatan atas kemampuan bahasa Inggris sebagai syarat utama untuk beasiswa maupun mobilitas internasional.

Contoh lain secara nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh UNY berupa kegiatan "Friendly Day". Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 16-17 September 2017 oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNY. Fokus kegiatan tersebut untuk menguatkan rasa kekeluargaan antar mahasiswa sambil menyisipkan nilai pendidikan, penelitan, sampai pengabdian kepada masyarakat dalam rangkaian acara yang dilakukan. Disamping itu mahaiswa baru juga diajak mengenal metode dasar atas penelitian sosiologi melalui pengamatan fenomena sosial pada masyarakat. Dilakukan kerja bakti sosial dapat juga menjadi bentuk nyata akan pengabdian kepada masyarakat khususnya mahasiswa yang terjun membantu warga dalam beragam aktivitas sosial.

Contoh pengaplikasian lainnya berupa kerja sama antara Program Studi Ilmu Sejarah FISHIPOL UNY dengan Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia di Yogyakarta. Kerjasama yang dilakukan mencakup beberapa hal seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Disamping itu diharapkan mahasiswa dapat mengiplementasi atas kegiatan penelitian arsip, inventarisasi, digitalisasi, sampai penyelenggaraan workshop kearsipan. Sehingga mahasiswa merasakan pengalaman secara langsung akan belajar dari sumber sejarah yang autentik disamping terlibat secara aktif dalam pelestarian sampai pengembangan museum sebagai pusat edukasi publik.

Jika harus memaparkan secara lengkap akan beragam aplikasi yang dilakukan oleh UNY untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sangatlah banyak. Namun salah satu contoh pengaplikasian tersebut telah dipaparkan diatas. Apakah para pembaca sekalian setuju akan pemaparan diatas?. Jika ada yang kurang setuju maka para pembaca tidak ada salahnya untuk memaparkan perbedaan tersebut di dalam kolom komentar. Diharapkan dengan adanya perbedaan antara penulis dan pembaca yang dipaparkan dalam kolom komentar akan terjadi transfer pengetahuan antara penulis dan pembaca.

Benang merah atas aktivitas UNY dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa semangat gotong royong. Semangat tersebut dilakukan secara konsisten dalam setiap langkah yang dijalani. Baik dalam aspek pendidikn, penelitian, sampai pengabdian kepada masyarakat selalu melibatkan kerja sama antara civitas akademik dengan pihak lain. Terlebih lagi adanya gotong royong tidak hanya menjadi metode kerja tetapi menjadi nilai dasar dalam menjalin hubungan antar pihak didalamnya. Hal ini memaparkan secara jelas bahwa UNY tidak bekerja sendiri tetapi selalu mendorong kolaborasi sebagai kekuatan utama dalam mencapai tujuan pendidikan perguruan tinggi.

Dalam sisi pendidikan adanya semangat gotong rorong terlihat dari upaya membentuk karakter mahasiswa. Hal tersebut terlihat dari pelatihan bela negara, pertukaran pelajar, sampai pelatihan bahasa yang dilakukan bersama mitra. Dengan demikian maka mahasiswa sebagai penggerak pendidikan tidak hanya ditekankan kepada belajar secara individu tetapi diarahkan untuk dapat berkelompok, saling menguatkan, sampai membangun solidaritas. Berbagai program pendidikan tersebut bertujuan untuk mahasiswa tidak hanya menjadi pribadi yang kompeten secara intelektual tetapi peka juga secara sosial. Disamping itu para mahasiswa juga akan menjunjung tinggi kerja sama sehingga siap secara penuh untuk berkontribusi dalam tim lintas disiplin.

Pada sisi penelitian juga pihak UNY selalu menekankan kolaborasi dalam lintas institusi sebagai bagian dari semangat gotong royong ilmiah. Terlebih lagi kerja sama yang dilakukan baik secara nasional maupun internasional menjadi bukti bahwa UNY percaya bahwa penelitian tidak bisa berdiri sendiri. Melalui kerja sama maka berbagai persoalan yang ada di masyarakat dapat dikaji dengan beragam sudut pandang keilmuan. Bahkan penerapan kolaborsi tersebut juga akan mampu memunculkan inovasi yang lebih relevan serta berdampak secara luas karena hasil pemikiran bersama.

Selain itu saat melakukan pengabdian kepada masyarakat juga pihak UNY selalu menunjukan akan semangat gotong royong sebabagi pilar utama. Contohnya dalam kegiatan KKN, pemberdayaan warga binaan, atau melakukan kerja bakti sosial bersama masyarakat. Semua hal tersebut pihak UNY selalu melakukan penekanan secara tinggi kepada prinsip kolaboratif. Pendekatan yang dilakukan tersebut memaparkan bahwa pengabdian yang berkelanjutan akan dapat dicapai jika dilandai oleh semangat saling membantu serta partisipasi aktif semua pihak.

Semua tersebut pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh UNY tidak hanya bersifat konseptual. Bahkan dapat dikatakan bahwa operasional yang dilakukan selalu berpijak kepada nilai leluhur bangsa berupa gotong royong. Belum lagi penerapan pendidikan, penelitian, sampai pengabdian tidak dilakukan secara parsial tetapi menyatu dalam budaya kerja sama yang inklusif dan berkelanjutan. Semangat gotong royong juga selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang akan dapat menjadi bekal dalam menyiapkan generasi muda. Dimana generasi muda tidak hanya unggul secara akademik tetapi mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa secara kolektif.

Hasil Pengaplikasian Dari Tri Dharma Perguruan Tinggi Oleh UNY

Keberhasilan atas pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh UNY terlihat dari prestisius dalam peringkat internasional. Secara spesifik berupa QS World University Ranking (WUR) by Subject Education and Training 2024. Untuk peringkat UNY berhasil berada di peringkat #251–300 dunia dan meraih peringkat #1 nasional. Capaian tersebut tidak bisa dilepaskan akan implementasi Tri Dharma khususnya pada aspek pendidikan, penelitian yang berkolaborasi, serta pengabdian kepada masyarakat. Menurut Ketua Tim Pemeringkatan UNY yang dipegang oleh Prof. Soni Nopembri menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari identifikasi tantangan utama dalam reputasi akademik sampai reputasi lulusan. Belum lagi dilakukan pula penguatan penelitian secara global serta output publukasi ilmiah. Hal tersebut terlihat dari skor tinggi pada indikator sitasi penelitian (85) dan H-index (81,1).

Secara nasional pun pihak UNY menunjukkan kinerja unggul dengan peringkat ke-8 dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Liga Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada 1 Juli 2024. Prestasi tersebut menjadi bukti konkret akan keberhasilan pihak UNY dalam melakukan pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi secaraa menyeluruh dan berkelanjutan. TentUNYa capaian tersebut tidak bisa dilepaskan dari sinergi sampai dedikasi dari seluruh civitas akademik UNY yang terus mendorong transformasi pendidikan tinggi dengan basis mutu dan dampak.

Capaian lain yang berhasil lainnya dikontribusikan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Fakultas tersebut berhasil menunjukan bidang riset dan publikasi ilmiahnya. Dari hasil tersebut sekitar 60% para dosen FMIPA telah terindek di Scopus dan sekitar 70% dari total artikel terindek Scopus di UNY berasal dari fakultas dengan Jurusan Pendidikan Kimia. TentUNYa pihak UNY juga memberikan secara penuh berupa insentif untuk publikasi pada jurnal yang reputasi internasional. Harapannya disamping itu hasil riset juga dapat memperkuat akademik UNY sambil meningkatkan bahan ajar mahasiswa di kemudian hari sebagai wawasan.

Berbicara mengenai prestasi dalam lingkungan UNY tidak hanya dari sisi dosen maupun riset internasional tetapi juga hadir secara aktif dari mahasiswanya. Salah satUNYa terlihat dalam kolaborsai akan tiga mahasiswa FE UNY pada ajang Tarumanagara Business Competition III. Ketiga mahasiswa tersebut berhasil meraih Juara 2 dengan mahasiswa yang bernama Riyan Siregar, Vani Wahyudianti, dan Akhmad Fauzi Sugiharto.

Selain ketiga mahasiswa tersebut juag terdapat tim lainnya yang berasal dari Jurusan Pendidikan Fisika UNY. Hasil dari tim tersebut berhasil meraih Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah UNY Scientific Fair (UNYSEF). Tim tersebut diketuai oleh Athi' Nur Auliati Rahmah (Pendidikan Fisika 2018) yang beranggotakan Bian Itsna Ashfa Al Ashfiya (Fisika 2019) dan Muhammad Rizki (Fisika 2019). Penelitian yang dilakukan tersebut dikembangkan secara bersama-sama dosen Jurusan Pendidikan Fisika bernama Wipsar Sunu Brams Dwandanu, Ph.D. Penelitian tersebut memanfaatkan pengolahan limbah tahu yang berdasarkan prinsip dari limbah oleh limbah dan untuk limbah. Dengan demikian melalui penelitian tersebut akan dapat menemukan cara dalam pengolahan limbah tahu pada industri tahu rumahan yang mencemari lingkungan.

Berbagai upayah yang dilakukan oleh UNY dalam mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi cermin atas komitmen terhadap pembangunana sosial dan budaya bangsa. Dengan pendidikan yang berkualitas, penelitian yang kolaboratif, sampai pengabdian yang menyentuh langsung kepada masyarakat membuat UNY menempatkan sebagai institusi yang tidak hanya mencetak lulusan unggul secara akademik tetapi memiliki kepekaan sosial. Belum lagi penguatan nilai gotong royong menjadi benang merah dalam setiap aktivitas pergurun tinggi UNY. Hal tersebut menegaskan bahwa UNY memiliki budaya kolaborasi yang menjadi pondasi penting dalam membangun masyarakat Indonesia yang inklusif, beretika, sampai adaptif terhadap tantangan zaman.

Beragam prestasi baik secara nasional maupun internasional menjadi bukti konkret bahwa semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi dijalankan oleh UNY secara konsisten. Hasil dari penerapan tersebut menghasilkan dampak nyata bagi kemajuan bangsa. Kini mau tidak mau kehidupan masyarakat berada di tengah arus globalisasi dan modernisasi membuat UNY tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa. Pada akhirnya UNY mampu membuktikan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tempat menimba ilmu tetapi menjadi tempat strategis dalam membangun karakter dan peradaban. Oleh karena itu dengan pengalaman yang dimiliki oleh UNY akan dapat menjadi contoh ideal bagi perguruan tinggi lainnya supaya memainkan peran sentral sebagai agen perubahan sosial dan budaya di Indonesia.

Sumber tulisan, gambar, dan video:

  1. https://goodstats.id/article/ranking-imd-daya-saing-sdm-indonesia-peringkat-9-asia-XzJOJ
  2. https://pendidikan.id/news/rangking-literasi-indonesia-naik-5-peringkat-jangan-lengah-berikut-solusi-tepat-berkelanjutan-tingkatkan-minat-baca-anak/
  3. https://berita.murianews.com/zulkifli-fahmi/420848/angka-pengangguran-indonesia-2024-tertinggi-se-asean
  4. https://www.kompas.com/tren/read/2024/12/17/131500165/mengingat-kembali-cara-bj-habibie-kuatkan-rupiah-dari-rp-17.000-ke-rp-6.500?page=all
  5. https://news.detik.com/berita/d-3443915/kemenristek-dikti-tutup-140-perguruan-tinggi-abal-abal
  6. https://suteki.co.id/pengertian-tri-dharma-perguruan-tinggi-dan-cara-penerapannya/
  7. https://www.UNY.ac.id/id/sejarah-UNY
  8. https://www.instagram.com/p/C7dYOGkN85f/?img_index=1
  9. https://aau.ac.id/tri-dharma-perguruan-tinggi-aau-berikan-pelatihan-bela-negara-kepada-mahasiswa-ppg-UNY/
  10. https://www.ut.ac.id/berita/2018/11/tingkatan-kualitas-pelaksanaan-tri-dharma-perguruan-tinggi-ut-dan-UNY-tandatangani/#:~:text=Dalam%20upaya%20menindak%20lanjuti%20Nota%20Kesepahaman%20antara,kepada%20Masyarakat%20(LPPM)%20UT%20dan%20UNY%20tentang
  11. https://unmuhbabel.ac.id/unmuh-babel-dan-UNY-jajaki-kerja-sama-bidang-tri-dharma-perguruan-tinggi/
  12. https://pendidikan-sosiologi.fishipol.UNY.ac.id/id/berita/menerjemahkan-tri-dharma-perguruan-tinggi-melalui-friendly-day-pendidikan-sosiologi.html
  13. https://ilmu-sejarah.fishipol.UNY.ac.id/id/berita/program-studi-ilmu-sejarah-fishipol-UNY-menjalin-kerja-sama-dengan-museum-monumen-kesatuan-pergerakan-wanita-indonesia-yogyakarta%C2%A0
  14. https://www.UNY.ac.id/id/berita/UNY-raih-peringkat-qs-world-university-ranking
  15. https://www.instagram.com/p/C9PAz4zSGDk/
  16. https://fmipa.UNY.ac.id/id/berita/artikell-terindeks-scopus-UNY-70-berasal-dari-fmipa
  17. https://www.umy.ac.id/mahasiswa-vokasi-umy-juara-1-dan-best-presentation-di-UNY-scientific-fair-2023
  18. https://UNY.ac.id/id/berita/mahasiswa-fe-UNY-juara-di-kompetisi-bisnis-nasional
  19. https://fmipa.UNY.ac.id/id/berita/sukses-membuat-nanomaterial-tim-jurdik-fisika-raih-juara-2-UNYsef
  20. https://www.youtube.com/watch?v=vHQBPX6wvWY
  21. https://www.youtube.com/watch?v=rmWggXx8eag
  22. https://www.youtube.com/watch?v=L_W66B8xTF8
  23. https://pixabay.com/id/photos/rakyat-kelompok-teman-teman-konsep-2569234/
  24. https://pixabay.com/id/photos/semangat-tim-kerja-tim-masyarakat-2447163/
  25. https://uny.ac.id/  

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai Pilar Transformasi Pendidikan dan Pembangunan Bangsa"

Posting Komentar