Surat Tentang Ancaman Kerusakan Hutan

 

Cimahi, 20 April 2071

Kepada

Yth. Seluruh orang-orang saat ini

Di seluruh negara Indonesia

 

Dengan hormat,

Kepada orang-orang dari masa sekarang yang kami hormati. Sebelumnya membahasa topik pada surat ini alangkah baiknya kita memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kami adalah orang-orang yang dimasa depan khususnya dalam hal ini 50 tahun dari sekarang. Kami disini akan memberikan sebuah pesan akan gambaran tentang sebuah ancaman nyata didepan mata. Dimana ancaman tersebut adalah mengenai kerusakan hutan yang sudah mulai terjadi dikehidupan sehari-hari masyarakat khususnya di negara Indonesia tercinta ini.

Negara Indonesia sudah sejak dahulu terkenal akan akan sumber daya alam yang sangat melimpah. Sudah sangat dibuktikan akan sejarah kita dimasa lampau. Saking melimpahnya sumber daya alamnya beberapa negara-negara lain sampai tertarik untuk menguasai wilayah negara Indonesia pada zaman dahulu. Sedangkan bukti lain akan sebuah lagu Rayauan Pulau Kelapa ataupun lagu lainnya.

Namun ternyata kini kekayaan sumber daya alam yang berada di negara Indonesia tidak bisa seperti dahulu. Mungkin jika pada zaman dahulu sumber daya alam negara Indonesia masih banyak dan belum terlalu dieksploitasi. Namun kini sumber daya alam negara Indonesia sudah banyak yang dieksploitasi bahkan cenderung berlebih tanpa adanya pengereman.

Data Akan Kerusakan Lingkungan Di Negara Indonesia

Lahan di wilayah negara Indonesia yang tertutup pohon baik itu hutan primer maupun hutan sekunder kini terus mengalami deforestasi. Menurut data dari Global Forest Watch mencatat bahwa luas penurunan mencapai sekitar 26,8 juta hektar pada tahun 2001 sampai 2019. Pada tahun 2016 terjadi penurunan yang paling besar sekitar 2,42 juta hektar. Namun dengan data tersebut total deforestasi dengan kurun waktu 20 tahun terakhir telah mengurangi sekitar 17% lahan tutupan pohon di negara Indonesia sejak tahun 2000.

Terjadinya deforestasi dinilai menjadi salah satu faktor penyebab akan terjadinya bencana banjir di Kalimantan Selatan pada bulan Januari. Hasil analisis yang dilakukan oleh pihak LAPAN pula menunjukan bahwa luas hutan primer, hutan sekunter, sawah, dan semak belukar di sekitar Daerah Aliran Sungan (DAS) Barito mengalami kemerosotan dalam kurung waktu 10 tahun terakhir. Padahal seperti yang kita tahu bahwa wilayah Kalimantan merupakan wilayah yang memiliki jumlah hutan yang cukup besar di wilayah negara Indonesia ini.

Bencana banjir di wilayah Kalimantan Selatan terjadi pada tanggal Kalimantan Selatan pada 12-13 Januari 2021. Ketika peristiwa bencana itu terjadi benar-benar menjadi sebuah berita atau bahan diskusi yang sangat menarik untuk dibahas. Banyak sekali orang-orang yang mengatakan bahwa banjir yang terjadi karena beberapa faktor seperti curah hujan yang tinggi sampai pembukaan lahan yang terjadi. Walaupun banyak faktor yang menjadi penyebabnya tetapi dampak yang kurang baik benar-benar dirasakan oleh masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan tersebut.

Adanya bencana banjir yang terjadi di kawasan Kalimantan Selatan tersebut tentunya memberikan pukulan peringatan yang cukup besar bagi setiap pihak. Apalagi dengan terjadinya bencana seperti banjir benar-benar sangat menggangu aktifitas sehari-hari masyarakat. Maka dari itu disini dibutukan kerja sama diantara beberapa pihak didalamnya agar dapat menyukseskan dalam menekan terjadinya bencana akibat ulang oknum-oknum jahat yang merusak alam khususnya dalam hal ini merusak hutan yang ada di negara Indonesia.

Solusi Yang Dapat Dilakuka

Berbicara solusi dibutuhkan tiga pihak yang saling berkontribusi. Pihak pertama adalah pemerintah. Dimana tugas pihak pemerintah disini memberikan kejelasan sampai ketegasan akan kebijakan ataupun peraturan yang dibuat. Pihak kedua adalah pihak keamanan yang menjaga hutan seperti polisi hutan. Dimana tugas dari polisi hutan dapat benar-benar menjaga hutan dari tangan-tangan oknum jahat yang mau mengeksploitasi hutan secara besar-besaran tanpa memperhatikan lingkungan. Sedangkan pihak yang ketiga adalah masyarakat memiliki fungsi untuk melaporkan apabila melihat sampai memiliki bukti akan perusakan hutan oleh oknum jahat.

Cara yang paling sederhana untuk menyelesaikan atau menekan dampak kurang baik akan kerusakan lingkungan yang terjadi adalah Adopsi Bibit Pohon atau Adopsi Pohon. Apalagi dengan jumlah penduduk terbanyak negara Indonesia memiliki potensi yang besar dengan cara Adopsi Pohon tersebut. Bayangkan saja jika satu orang harus menanam pohon satu maka dengan demikian jumlah pohon yang akan tumbuh bisa banyak seiring dengan banyaknya jumlah penduduk yang ada. Dari langkah kecil tersebut diharapkan lingkungan sekitar terutama lingkungan hutan yang telah rusak dapat terselamatkan. Namun bukan hanya itu tempat tinggal pun diharapkan dapat menjadi Alam Sehat Lestari dan juga ASRI untuk ditingali.

Ketika orang-orang saat ini sudah sudah mulai memperhatikan akan lingkungan hidupnya terutama dalam hal ini hutannya maka diharapkan dampak bencara akan kerusakan lingkungan tidak dapat terjadi. Sehingga dimasa yang akan datang khususnya 50 tahun yang akan datang kami orang-orang dari masa depan dapat tetap menikmati hasil hutan baik itu udara segar ataupun makanan berupa buah-buahan. Semoga dengan adanya surat ini orang-orang yang saat ini ada dapat menjadi seseorang yang memiliki wawasan lingkungan.

Demikian surat terbuka ini kami orang-orang masa depan buat. Semoga dengan adanya surat ini dapat tersampaikan kepada orang-orang khususnya oknum-oknum jahat yang berusaha merusak lingkungan dalam hal ini hutan demi mencari keuntungan pribadi agar kegiatan yang dilakukan harus juga dibarengi akan pelestarian lingkungan. Sehingga dengan demikian maka lingkungan tetap terjaga serta keuntungan masih tetap dirasakan. Terima kasih. 

                                                                                                                        Hormat kami,

 


 

Orang-orang dari masa depan




Sumber tulisan, gambar, dan video:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/01/20/268-juta-hektar-hutan-indonesia-gundul-sepanjang-2001-2019

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-55696841 

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/21/08535951/teka-teki-penyebab-banjir-besar-di-kalimantan-selatan?page=all 

https://www.youtube.com/watch?v=VKmtfICBvrg 

https://pixabay.com/id/photos/perlindungan-lingkungan-326923/


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Surat Tentang Ancaman Kerusakan Hutan "

Posting Komentar